HarianKomentar.Com, 24 July 2004
Gereja Maranatha Amurang Diteror Ancaman Bom
Aksi teror melalui telepon kembali terjadi di daerah ini. Kali ini, teror dari orang tak
dikenal terjadi di Gereja GMIM (Gereja Masehi Injili di Minahasa) Maranatha Bitung,
Amurang (Kabupaten Minsel), Jumat (24/07). Ancaman itu terjadi sekitar Pukul 09.15
WITA dan diterima langsung Pendeta GMIM Maranatha Bitung, Pdt Ny DO
Sumakul-Sopatimena STh.
Diceritakannya, pagi itu, telepon di pastori berbunyi, dan dia lang-sung mengangkat
gagang telepon serta menyapa. Namun tanpa ba-nyak bicara, si penelepon langsung
mengatakan bahwa rumah pastori akan diledakan, dan kemudian te-leponnya
langsung dimatikan.
"Di rumah kamu ada bom, salah sandiri kalau tidak mau keluar dari dalam rumah,"
tukas pendeta me-ngutip pembicaraan si pelaku teror. Mendapatkan ancaman
demikian, pendeta langsung menceritakan pada suaminya dan seisi rumah pastori.
Hal ini kemudian langsung dila-porkan ke pihak kepolisian Amu-rang, yang saat itu
juga dengan si-gapnya langsung meluncur di TKP (Tempat Kejadian Perkara), serta
menyisir lokasi yang diancam akan diledakan. Bupati Minsel, Drs RM Luntungan
yang mendengar hal itu, langsung juga turun ke lokasi.
Di sana, warga mulai berdatangan dan makin berjubel menyaksikan anggota polisi
yang melakukan pe-nyisiran terhadap kemungkinan adanya bom di Gereja
Maranatha. Namun dua jam lamanya di sisir, polisi tak juga menemukan adanya bom
atau bahan peledak di lokasi gereja dan pastori, sebagai infor-masi dari pelaku teror.
Kapolsek Amurang melalui Wakil Kapolsek Iptu Juli Bandangan saat dikonfirmasi
Komentar membenar-kan adanya laporan teror bom ter-sebut, namun dia enggan
menje-laskan secara detail apa yang terjadi. "Saya tidak berhak untuk membe-rikan
penjelasan mendetail, sebab masih ada atasan saya. Hanya saja, pihak kepolisian
memang benar menerima laporan ancaman gereja akan diledakan, dan saat itu juga
petugas langsung terjun ke TKP," tukasnya.(ran)
|