The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Media Indonesia


Media Indonesia, Rabu, 28 Juli 2004 18:00 WIB

HANKAM

Maluku Dinilai Masih Simpan Potensi Konflik

AMBON--MIOL: Anggota Komisi I DPR-RI, Permadi, SH, menilai Provinsi Maluku masih menyimpan sejumlah potensi konflik yang sewaktu-waktu dapat menjadi kerusuhan.

"Maluku masih menyimpan sejumlah bibit konflik karena situasi dan kondisi belum sepenuhnya reda, kendati interaksi sosial masyarakat semakin meningkat," ujarnya di Ambon, Rabu.

Permasi bersama sejumlah anggota Komisi I DPR-RI lainnya dipimpin Ketua Tim, Franklyn Kayhattu berada di Ambon sejak Senin petang (18/7) dalam rangkaian kunjungan kerja selama tiga hari untuk mengetahui situasi dan kondisi keamanan di Maluku pasca tragedi kemanusiaan 19 Januari 1999 lalu maupun konflik kedua yang dipicu perayaan HUT organisasi terlarang Republik Maluku Selatan (RMS), 25 April lalu.

Permadi yang juga salah seorang Fungsionaris DPP PDI Perjuangan itu pun memaparkan sejumlah indikator yang bisa dijadikan acuan potensi konflik di Maluku, di antaranya kemandekan dan keterpurukan ekonomi, tingginya angka pengangguran, serta banyaknya premanisme.

Selain itu, penanganan masalah pengungsi belum tuntas dengan sedikitnya 36 ribu Kepala Keluara (KK) yang belum dikembalikan ke tempat asalnya. Adanya oknum-oknum tidak bertanggungjawab yang bertindak sebagai "provokator" juga merupakan indikator potensi konflik.

"Persoalan inilah yang bisa membuat kerusuhan meledak kembali. Masyarakat masih rentan terhadap berbagai isu yang belum tentu benar adanya," ujarnya.

Permadi yang juga seorang ahli paranormal itu pun mengemukakan, tidak tertutup kemungkinan oknum-oknum TNI dan Polri juga menjadi sumber konflik. Mereka ikut "bermain" memanas-manasi warga, terutama yang memiliki hubungan emosional atau kekeluargaan dengan para korban meninggal maupun luka-luka.

"Mereka bisa saja memanas-manasi keluarga korban untuk melakukan balas dendam atau bahkan mereka sendiri yang mencoba melakukan balas dendam karena keluarganya tewas dibantai saat konflik," tandasnya.

Selain itu, sedikitnya 600-an senjata milik Polda Maluku yang dicuri dari Gudang Markas Brimob di Tantui, Kecamatan Sirimau, saat konflik 2000 lalu, juga belum ditemukan atau dikembalikan masyarakat, sehingga dikhawatirkan dapat digunakan untuk mengacaukan situasi dan kondisi keamanan yang berangsur-angsur semakin kondusif.

Permadi mengharapkan jajaran Pemda Maluku, Kodam XVI/Pattimura serta Polda Maluku untuk membangun koordinasi timbal balik yang solid dan kuat guna mengatasi berbagai persoalan di atas.

"Gubernur, Pangdam serta kapolda harus menjalin kerjasama serta koordinasi secara tulus dan jujur guna mengatasi berbagai persoalan di atas," ujarnya.

Ketahanan masyarakat yang mulai terbangun dapat terus ditingkatkan sehingga mereka tidak mudah terprovokasi isu-isu menyesatkan yang dapat menyebabkan konflik baru merebak kembali.

Pihak komisi I DPR-RI, katanya, akan menyampaikan berbagai temuan serta masukkan yang diperolehnya di Maluku kepada pihak-pihak berkompeten, terutama menteri-menteri terkait sehingga penanganan konflik multi dimensi itu dapat dituntaskan.

"Berbagai masukan dan temuan yang diperoleh ini akan kami disampaikan dalam rapat koordinasi dengan Menteri terkait maupun Pemerintah Pusat, sehingga menjadi perhatian untuk ditangani segera," demikian Permadi, SH. (Ant/O-2)

Copyright © 2003 Media Indonesia. All rights reserved.
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/urimesing
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044