The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SINAR HARAPAN


SINAR HARAPAN, Kamis, 22 Juli 2004

Bungkusan Mencurigakan di Gereja Bala Keselamatan, Teror Bom Landa Palu

Jakarta, Sinar Harapan

Sebuah bungkusan yang dicurigai sebagai bom ditemukan di Gereja Bala Keselamatan, Kota Palu, Kamis (22/7) pukul 12.10 Wita. Tim Gegana Brimob Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) hingga berita ini diturunkan tengah menyelidiki bungkusan tersebut.

Kepala Humas Polda Sulteng, Ajun Komisaris Besar Victor Batara yang dihubungi SH, Kamis siang menyebutkan, bungkusan itu tergeletak di halaman Gereja Bala Keselamatan. "Bungkusan itu ditemukan seorang petugas kebersihan di gereja ketika tengah membersihkan halaman gereja. Dia langsung melaporkan temuan itu ke pengurus gereja yang kemudian melaporkannya ke polisi," katanya.

Victor menyebutkan, mendapat laporan itu pihaknya langsung menerjunkan Tim Gegana Brimob Polda Sulteng ke tempat kejadian perkara (TKP). "Kini Tim Gegana masih menyelidiki apakah bungkusan itu memang bom. Kami menghargai sikap melapor warga bila mencurigai bungkusan yang aneh tersebut," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Victor juga menyebutkan, pihaknya kini mengejar S alias A yang diduga sebagai pelaku penembakan Gereja Efata, Kota Palu yang menewaskan Pendeta Susianti Tinulele dan melukai empat jemaatnya. "S alias A itu diduga masih berada di wilayah Palu dan sekitarnya. Untuk mencegah agar S alias A tidak keluar dari Kota Palu, polisi sudah dua hari ini menggelar Operasi Sendak Maleo 2004," tambahnya.

Rapim Polri

Sementara itu, Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar, Kamis pagi ini mengelar rapat pimpinan (rapim) di Ruang Rupa Tama Mabes Polri yang dihadiri para kapolda seluruh Indonesia. Agenda yang dibahas dalam rapim yang tertutup bagi wartawan tersebut di antaranya mengenai pengamanan pada pemilihan presiden (pilres) putaran kedua 20 September 2004.

Rapim dimulai pukul 08.00 WIB. Hingga berita ini diturunkan rapim yang dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar masih berlangsung. Para Kapolda datang melalui empat pintu menuju Ruang Rupa Tama Mabes Polri.

Sumber SH menyebutkan, selain pengamanan pilres putaran kedua, rapim juga membahas antisipasi kemungkinan adanya gangguan teror bom. "Rapim juga membahas peningkatan keamanan di sejumlah daerah yang diduga akan dimanfaatkan sebagai sasaran teror bom apalagi setelah muncul kasus bom di Langkat dan penembakan di Palu," kata sumber itu.

Tentang rapim itu, Kapolri kepada wartawan, Rabu (21/7) sore usai menghadiri Rapat Kabinet Terbatas di Istana Negara, Jakarta menyatakan, pihaknya memberikan briefing (pengarahan) kepada Kapolda seluruh Indonesia, Kamis (22/7) di Mabes Polri. "Saya berikan briefing untuk menyampaikan persiapan-persiapan kita menghadapi pilpres putran kedua," ungkap Kapolri.

Bentuk Tim Khusus

Mengenai adanya kasus bom di Langkat dan penembakan di Palu, Kapolri menilai adanya kejadian tersebut sebagai kasus lokal. Ia menegaskan, tidak ada kaitan atau hubungan kasus-kasus itu satu sama lain dan berbeda sekali dengan kelompok yang melakukan pemboman Bali dan Hotel Marriott.

"Tetapi bentuknya dengan cara menggunakan bom, tentu sifatnya bisa menimbulkan korban. Bisa juga masyarakat menjadi ketakutan. Oleh karena itu, concern kami terus memantapkan kesiagaan seluruh jajaran kepolisian di daerah-daerah," tandasnya.

Langkah konkretnya, tambah Da'i, pihak kepolisian akan bekerja keras untuk mengungkapkan kasus demi kasus. Untuk itu, Kapolri membentuk tim khusus.

Di samping itu, Kapolri mengambil langkah-langkah yang sifatnya kesiagaan dalam bentuk pengamanan secara preventif di berbagai daerah, utamanya di daerah paska konflik. Da'i juga menyebutkan langkah yang sama untuk kota-kota besar tempat kasus-kasus tadi.

"Tapi sekali lagi, percayalah itu belum merupakan indikasi yang pencerminan suatu keadaan keamanan yang terganggu menghadapi pilpres putaran kedua," tandas Kapolri lagi.

Sementara itu, salah satu anggota Dewan Perwakilan Daerah Sulawesi Tengah Ichsan Loulembah mengaku, gembira pihak Mabes Polri membahas pergantian Kapolda Sulteng Brigjen Taufik Ridha yang dianggapnya tidak memiliki prestasi di wilayah ini. Namun ia mengingatkan agar penggantinya adalah orang yang memiliki kemampuan komunikasi.

"Pak Taifik Ridha bukan polisi cemerlang yang bisa mengungkap berbagai kasus penembakan dan pembunuhan di Sulteng. Jadi kami merasa hal itu suatu hal yang wajar jika Mabes Polri membahas untuk dilakukan pergantian," ungkapnya di Palu ketika dihubungi SH, Kamis (22/7) melalui telepon selulernya.

Ia juga mengingatkan Mabes Polri agar pengganti Taufik Ridha sebagai Kapolda Sulteng tidak sekadar politis, tapi benar-benar karena tuntutan keadaan. Oleh karenanya, Kapolda Sulteng yang baru nanti harus memiliki kemampuan profesional yang memadai untuk ditempatkan di daerah konflik. "Kalau hanya sekadar diganti karena Pak Taufik Ridha jadi sorotan tidak ada gunanya. Yang dimaui masyarakat Sulteng adalah seorang perwira tinggi yang handal sebagai kapoldanya. Perwira terbaiklah," tandas Ichsan Loulembah. (wip/han/ega)

Copyright © Sinar Harapan 2003
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/urimesing
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044