TEMPO, Rabu, 21 Juli 2004 | 21:41 WIB
Nasional
Korban Penembakan di Palu Mulai Membaik
TEMPO Interaktif, Surabaya: Kondisi Desriyanti Tangkede, 16 tahun, salah seorang
korban luka dalam penembakan di Gereja Efatha, Palu, yang dirujuk ke RSAL Dr.
Ramelan, Surabaya, menunjukkan perkembangan positif. Setidaknya dibandingkan
saat kali pertama diterbangkan dari Palu, Selasa (20/7).
Namun, tim dokter yang menanganinya belum dapat memastikan kapan Destriani
dapat segera menjalani operasi, terutama pada matanya. Namun, sejak datang ke
RSAL hingga hari ini, Desriyanti sering histeris dan berteriak-teriak di tempat tidurnya.
"Korban dalam keadaan stabil dan mulai bisa berbicara," kata dr. Wasisto, dokter
umum RSAL yang menangani korban, Rabu (21/7). Wasisto membenarkan, korban
memang beberapa kali berteriak histeris. Ia menjelaskan, sejak tiba di Surabaya,
Desriyanti telah dua kali menjani CT Scan.
Kepastian kapan korban menjalani operasi akan ditentukan melalui rapat tim dokter
lengkap, dengan melibatkan sekitar 10 dokter spesialis, antara lain spesialis bedah
umum, bedah wajah, dokter bedah plastik, syaraf, THT, mata, anestesi, dan lain-lain.
"Saya masih harus bertemu dokter mata dulu untuk memastikan operasi itu,"
tandasnya.
Desriyanti tiba di Surabaya, Selasa malam dengan pesawat Merpati Nusantara
Airlines, didampingi dr. Jerry Bororing, ibu korban, dan Santi, rekannya. Korban
dirujuk dari RS Bala Keselamatan, di Jl. Woodward No. 1, Palu, karena rumah sakit
di Sulawesi Tengah tak memiliki dokter ahli bedah syaraf.
Desriyanti harus dirawat akibat penembakan orang tak dikenal, 18 Juli lalu, yang
mengenai beberapa bagian kepala dan wajahnya. Mata kirinya nyaris tak berfungsi,
karena syaraf-syaraf penglihatan sebelah kirinya rusak berat.
Agus Raharjo - Tempo News Room
copyright TEMPO 2003
|