Ahad, 02 Julai 2000
Tiga lubang ditemui

Poso - Ditemukannya tiga lubang penimbunan jenazah korban Tragedi Kemanusiaan Poso, di belakang Pusat Kesihatan Tagolu Khamis (29/6) lalu, membuktikan bahwa korban jiwa akibat tragedi kemanusiaan di Poso tak hanya berkisar pada angka puluhan seperti yang disebutkan pada siaran-siaran resmi Polis dan Pejabat Gubernur Sulawesi Tengah.

Dari catatan resmi Crisis Center Revolutionary Front for Islamic Solidarity (REV-FIS) Palu, sehingga 3 Jun saja telah 224 jenazah dapat diambil dari aliran sungai Poso. Ditambah lagi 28 mayat di Tagolu, termasuk jenazah-jenazah yang ditemukan mengapung di laut hampir 50 km di luar Kota Poso.

Nampaknya peristiwa ini tidak berbeda jauh dengan apa yang terjadi di Maluku Utara dan Maluku Selatan. Ini adalah projek Kaum Salibis yang didalangi oleh GPST (Gerakan Pemuda Sulawesi Tengah).  GPST ialah pertubuhan pemuda yang kemudian terpecah menjadi Gerakan Pemuda Kristen Sulawesi  Tengah, kata Haji Sofyan Faried Lembah, Koordinator REV-FIS Palu.

Sementara, data yang dikumpulkan Crisis Center Geraja Kristen Sulawesi Tengah sehingga 6 Jun sudah ada 12 orang dari Kelompok Merah yang meninggal karena ditembak peluru tajam baik dari aparat maupun kelompok putih.

Dari penuturan Mahmud, Panglima Pasukan Jihad kelurahan Tegalrejo, Poso, korban diperkirakan mencapai angka seribu jiwa. Kalau saya kira-kira, korban antara Kistian dengan Islam itu lebih kurang sama banyak. Hanya saja, yang bikin kami marah, mereka membunuh perempuan dan anak-anak yang tidak melakukan perlawanan. Sementara kami hanya membunuh mereka ketika sedang berperang, tekan Mahmud.

 Siang tadi, 140 jenazah yang ditemukan dari satu lubang penimbunan jenazah dibelakang Pusat KesihatanTagolu, sudah dikuburkan di Pemakaman Umum Kelurahan Tegalrejo. Jenazah-jenazah yang rata-rata tinggal tengkorak itu, dikuburkan pada satu liang lahat.

Dua lubang penimbunan lainnya dirancangkan akan digali besok. Pemakaman yang dijaga ketat oleh pegawai keamanan itu, berlangsung dalam suasana yang agak memilukan.
  ___________________________________________________________________________________________________________

Dari Chechnya
Isnin 03 Julai 2000
Lebih 1,500 Tentera Russia dibunuh dalam masa satu jam

 Pada hari jumaat minggu lepas, mujahidin telah memberikan amaran kepada Kerajaan Russian jika ia tidak memberhentikan perbatan tenteranya daripada melakukan jenayah terhadap rakyat Chechen sebelum hari Ahad, ia akan menerima padahnya dan peperangan akan melampai sempadan Chechnya.

Pada hari Ahad malam lepas, tentera Russia telah menahan dan mencabuli beberapa orang perempuan Chechnya dari beberapa buah kampung. Mereka juga menahan kanak-kanak lelaki berusia antara 13 hungga 15 tahun dan mengahantar mereka ke kemp penahanan. Mujahidin membalas perbuatan ini dengan serangan berani mati dan serangan besar-besaran keatas kubu besar tentera, perisi dan polis Russia  di Urus Martan, Gudermes, Kurcheloy, Argun dan Novi Grozny. Sekurang-kurangnya 1,500 tentera  Russia terbunuh dalam serangan selama satu jam ini.

Besarnya jumlah kecelakaan ini menyebabkan tentera Russia terpaksa membawa alat-alat kecemasaan dari Moscow dan dari kubu-kubu yang lain. Tentera Russia juga menggunakankan bom cahaya untuk melindungi tentera-tentera penyelamatnya. Tentera Russia juga menghujani kawasan sekitar kubu yag kena serang itu dengan tembakan meriam.

Semua jalan raya menuju ke tempat kejadian telah ditutup untuk mengalang pemberita memasuki kawasan tersebut.

Kubu tentera Russia di Argun telah musnah sama sekali dengan bangunan-bangunan telah rata dengan tanah akibat letupan yang dipasang oleh mujahidin. Mayat-mayat tentera Russia bergelimpangan dan bertindih-tindih manakala beratus-ratus tentera yang cedera telah dibawa ke hospital yang telah menjadi penuh sesak.