Hari ini saya akan berbicara tentang ketidaknyamanan.
Tatkala
anda mendengar
beberapa ajaran yang menggetarkan anda, dan anda
merasakan
keyakinan akan
berlatih dengan cara itu dan keyakinan bahwa
itu merupakan cara
hidup yang
berharga, maka anda telah masuk ke dalam banyak
kesulitan. Dari
sudut
pandang sehari-hari, kelihatannya baik untuk
melakukan hal-hal
yang
menyenangkan; tidak ada masalah dengan hal itu.
Hanya saja,
etika Anda
benar-benar mulai menempuh jalan ksatria --yang
maksudnya, jika
anda mulai
mau hidup dengan sepenuhnya daripada memilih
kematian, jika
anda mulai
merasakan gairah hidup untuk tumbuh, jika penggalian,
penemuan,
rasa ingin
tahu menjadi jalan pilihan anda-- maka pada dasarnya,
jika anda
mengikuti
hati anda, anda akan menemukan bahwa hidup itu
seringkali
sangat tidak enak.
Tatkala anda menyatakan berlindung dan menjadi
seorang umat
Buddha, anda
menjadi seorang pengungsi, berarti anda meninggalkan
rumah dan
menjadi
seorang tunawisma sepenuhnya. Tentu saja, anda
masih bisa
tinggal di suatu
tempat yang menyenangkan, dikelilingi oleh keluarga
dan
orang-orang yang
menyayangi, atau paling tidak oleh anjing, kucing,
tupai, atau
kuda.
Walaupun begitu, dalam hati kecil anda, sekali
anda memulai
perjalanan ini,
ada suatu perasaan meninggalkan rumah dan menjadi
tunawisma.
Suatu citra
lain untuk itu adalah bardo (suatu keadaan antara,
istilah ini
biasanya
mengacu kepada periode antara kematian dan kelahiran
kembali
yang
berikutnya). Anda telah meninggalkan pantai,
tetapi belum
sampai di mana
pun. Anda tidak tahu hendak ke mana anda pergi,
dan anda telah
berada cukup
jauh di tengah samudera sehingga anda cuma mempunyai
ingatan
yang kabur
tentang dari mana anda berasal. Anda telah meninggalkan
rumah,
anda telah
menjadi seorang tunawisma, anda rindu pulang,
tetapi tidak ada
jalan
kembali. Itulah yang disebut bardo antara. Dalam
arti tertentu,
saya pikir,
di sanalah kita bersama-sama berada melalui dathun
ini.
Walaupun kita masih
berada di sini, orang-orang berpikir untuk pergi
dan itulah
bardo, tidak
persis di sini, tidak persis di sana, cuma terombang-ambing
di
ruang yang
tidak mudah dan harus duduk bermeditasi di sini
sejam demi
sejam. Pikiran
anda terus bergerak maju dan mundur, tetapi pada
dasarnya
instruksinya
adalah tinggalkan rumah, menamakannya “berpikir”,
tinggalkan
rumah dan
menjadi tunawisma dengan perasaan mengambang,
“Di sini begitu
nyaman
sejenak. Nanti akan nyaman lagi saat saya kembali,
saya pikir,
Bukankah
begitu? Akankah begitu?”
Sejak kemarin lusa, saya sendiri telah merasakan
bardo ini.
Kita masih
melakukan dathun, dan masih ada kegiatan lain
yang akan segera
muncul. Saya
merasa gelisah, gugup, dan mengira saya terkena
flu serta heran
mengapa saya
merasa pusing dan gugup. Itu cuma bardo. Kita
masih berada di
sini, tetapi
di manakah kita? Begitu tidak enak. Lebih enak
kalau berada di
rumah. Perahu
yang berlayar ini tidak mewah. Perahu ini lebih
seperti perahu
yang dipakai
orang perahu dari Vietnam --pembajak bisa datang
kapan saja,
dan anda tidak
tahu apakah akan sampai di pantai seberang ataukah
makanan dan
minuman akan
habis. Situasinya tidak harus seram, tetapi pasti
ada rasa,
“Inikah tempat
saya berada atau ke manakah saya sedang menuju?
Di manakah
ini?” Jika anda
melakukan shamatha dengan benar --saya tidak
tahu apa artinya
melakukannya
dengan benar, tetapi katakanlah jika anda melakukannya
sejenak-- kadangkala
anda merasakan telah meninggalkan rumah sama
sekali dan tidak
berumah lagi.
Nafas keluar dan di manakah anda? Atau, kadang-kadang
realita
yang manis,
nyaman, atau mungkin tidak menyenangkan, tetapi
realita ada
dalam pikiran
anda, dan mengisi seluruh ruang dengan baik,
lalu anda
terbangun dari mimpi
itu dan berkata, “Berfikir”, dan anda mungkin
heran di mana
anda berada dan
siapa anda serta hari apakah itu? Saya tidak
bisa ingat, ini
tahun 1978
atau --saya tahu belum tahun 2000, tetapi tahun
berapakah ini?
Dengan cuaca
seperti ini, bulan apakah ini, bulan Junikah?
Rasanya seperti
sedang bulan
November --mungkin Agustus. Apa, di mana, bilamana?
Pengungsi,
anda disebut
seorang pengungsi.