From: "Joshua Latupatti" joshualatupatti@hotmail.com
Date: Sun, 02 Dec 2001 11:02:30 +0000
KEMUNAFIKAN DALAM RAMADHAN
download artikel in print friendly version Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya
Salam Sejahtera!
Saudara-saudara sebangsa,
Saya mengerti bahwa "Ramadhan" adalah bulan yang dianggap sebagai "bulan suci",
"bulan berkah", "bulan ampunan", dan saya sudah sering menasihati teman-teman
Muslim saya, jika mereka hendak atau sudah melakukan seuatu yang salah!
Sekarang ini, saya terpaksa harus mengakui, bahwa walaupun "predikatnya tidak
berubah", Ramadhan lebih banyak menampakan "kemunafikan" manusia yang
seharusnya terbukti "lebih soleh" dari Muslim rata-rata!
Ambil contoh, "setiap Warung dan Rumah Makan diharuskan memakai "tirai
penghalang", agar "tidak mengganggu orang yang lagi berpuasa"! Tetapi ketika anda
masuk ke Warung atau Rumah Makan, anda akan menemui "Muslim yang lagi
makan siang"! Kenyataan ini saya temukan sejak bertahun-tahun lalu! Apakah
sekarang sudah lebih baik? Saya sangat ragukan itu! Kelihatannya, "tirai" tersebut
"bukan untuk melindungi yang berpuasa, di luar", tetapi "untuk melindungi yang
makan ketika harus puasa, di dalam"!
Ada yang mengisi Ramadhan dengan "dusta dan hasutan", dan ada pula yang
menghiasinya dengan "kekerasan dan kemunafikan"! Apakah "Ramadhan yang
kehilangan hikmahnya", ataukah "pelaku ibadah itu yang kehilangan moralnya"?
Menurut saya, alasannya adalah yang terakhir di atas! Bagaimana menurut anda?
Mari kita lihat beberapa contoh!
SOURCE: GATRA; DATE: 2001-11-29
Menko Polkam: Tidak Ada Kompromi Lagi Bagi Separatis MENTERI Kordinator
Polkam Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa saat ini Pemerintah
Indonesia sudah tidak bisa lagi berkompromi terhadap gerakan-gerakan separatis
yang mengancam kedaulatan negara. "Separatisme harus kita hentikan, sudah
saatnya kita tidak bisa berkompromi," katanya di Gedung Utama Setneg Jakarta,
Kamis, seusai mengikuti sidang kabinet.
JOSHUA:
Mengapa "Menteri" yang satu ini harus sering mengeluarkan pernyataan-pernyataan
munafiknya? Sepertinya dia sedang berusaha "menyembunyikan" sesuatu. Saya
pikir, saya sebenarnya tidak perlu menhajari seorang menteri, apalagi seorang
"Menkopolsoskam", tentang apa itu "separatisme"! "Separatisme" sering diartikan
terlalu sempit sebagai "bentuk usaha atau gerakan yang ingin memisahkan diri dari
suatu negara berdaulat"! Karena itu, orang lebih cenderung untuk melihat "aspek
fisiknya"! Tetapi jika "separatisme" itu dilihat sebagai "usaha atau gerakan untuk
berada di luar dari kedaulatan negara", maka segala bentuk "pembangkangan
terhadap kedaulatan hukum dan kewenangan negara", adalah juga merupakan suatu
bentuk "separatisme"! Seorang "Menkopolsoskam" seharusnya sudah tahu tentang
itu, jika dia "jujur"!
Oleh sebab itu, tindakan brutal dari "laskar biadab beriman" adalah juga bentuk
"separatisme" di dalam bentuk "pembangkangan terhadap kedaulatan negara"!
Mereka "melawan dan menyerang aparat keamanan Negara"! Mereka
"memberlakukan hukum di luar Dasar Negara"! Mereka "mendukung pelanggaran
teritorial Negara, untuk menusupkan teroris internasional"! Mereka "menjarah,
merampok dan membunuh warga Negara", dan "merusak, menjarah dan membakar
fasilitas Negara"! Dan terhadap semua "pelanggaran kedaulatan Negara" di atas,
inilah yang dilakukan Menkopososkam dan NEGARA!
SOURCE: JAKARTA POST; DATE: 2001-11-30
Lt. Col. Dede Kusuma Atmawidjaya, chief of the Tadulako subdistrict military
command, said the conflict in Tangkura involved around 1,000 people from both sides.
He said he had ordered his troops to step up security in the ravaged village due to the
small number of officers who are regularly stationed there. "How could eight troops
face 1,000 people? It's impossible," he added. Dede said he needed two battalions
(about 1,500 soldiers) to help the police crack down on illegal guns and sharp
weapons. "It's quite impossible for the local military with a mere 300 personnel in
Poso to deter thousands of people here," he added.
JOSHUA:
Sudah sekitar 7000 orang "laskar biadab beriman" yang masuk ke POSO,
"Menkopolsoskam", "Menhan", dan lain-lain Pejabat NEGARA, hanya menempatkan
"beberapa orang Aparat Negara" untuk DIKORBANKAN" di dalam memenuhi
keharusan formalitas, sementara mereka memelintir leher rakyat untuk memandang
ke arah lain! PARA PENJAHAT Negara ini menggunakan ACEH sebagai alasan
Pembantaian Berencana yang berbungkus "penumpas separatisme", padahal
"sasaran utama mereka" saat ini a dalah "menghabisi PAPUA"! Mereka hendak
"mengaburkan" KEJAHATAN NEGARA atas "Bpk. Theys H. Eluay" dan Rakyat
Papua, dengan "alasan Aceh", dan "darah rakyat Papua" sendiri!
Anda nanti bisa "menghitung sendiri", berapa banyak Pasukan yg. masuk PAPUA,
berapa ke Aceh, dan berapa ke POSO, Maluku, Kalimantan, dll.! Mudah-mudahan
saya salah!
SOURCE: GATRA; DATE: 2001-11-29
Yudhoyono mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya, tidak ada
tanda-tanda dari gerakan separatis bersenjata untuk menerima UU NAD. Bahkan
selama bulan suci Ramadhan mereka masih melakukan aksi-aksi yang menimbulkan
korban jiwa pada alat negara yang bertugas. "Ini tentu harus kita tindak tegas,"
katanya.
JOSHUA:
Sebenarnya, penolakan terhadap UU-NAD bukan hanya masalah GAM, tetapi
masalah NEGARA juga, yang terkait dengan "isi" UU-NAD tersebut! Sebaik apapun
sesuatu itu, menurut orang, seseorang selalu dapat menolaknya, jika dia
menganggap bahwa sesuatu itu tidak baik baginya! Masalahnya sekarang adalah,
bahwa "Menkopososkam Susilo Bambang Yudhoyono", menggunakan "Ramadhan"
untuk menghakimi tindakan yang menurut dia, adalah tindakan yang tidak terpuji!
Susilo Bambang Yudhoyono menyinggung "pembunuhan di dalam bulan Ramadhan"
di Aceh, seolah-olah "itulah satu-satunya tindakan tak beradab di dalam bulan
Ramadhan"!
Hal ini mengingatkan saya, bagaimana "para munafik penunggang Islam", mencerca
AS karena Geroge W. Bush menggertak untuk tetap "menyerang Taliban di dalam
bulan Ramadhan"! Mereka mengancam bahwa AS akan dimusuhi oleh Muslim
sedunia, jika tidak menghormati "kesucian bulan Ramadhan"! Mereka kemudian gigit
jari, karena Geroge W. Bush, hanya "menggertak"! Mereka "bisu di dalam kecewa",
karena mereka sebenarnya mengharapkan agar AS tetap menyerang Taliban di dalam
bulan Ramadhan! Dengan demikian, mereka akan tatap punya alasan untuk
"mengaburkan kenyataan", bahwa si "Osama ‘setan teror’ Laden adalah "pelaku
tindakan teror biadab atas WTC, yang diakuinya sendiri"! Mereka akan mengamuk
seperti babi luka tak berotak, sambil memekikkan slogan-slogan agama, di dalam
nada kebancian dan nafsu membalas dendam, dan FPI akan bersuka hati menjadi
dalang mereka! Kenyataannya, "beginilah mereka menghormati Ramadhan"!
SOURCE: TEMPO; DATE: 2001-11-27
Gereja Bethany di Poso Dibom
TEMPO Interaktif, Poso: Poso kembali bergolak. Gereja Bethany dibom oleh orang
tak dikenal, Senin (26/11) dini hari. Salah satu gereja terbesar di Poso itu luluh lantak
karena diterjang ledakan dahsyat. Tak ada korban jiwa. Seorang warga mengatakan,
sehari sebelumnya terjadi pembakaran sebuah rumah di samping Gereja Bethany itu.
JOSHUA:
Pembakaran rumah dan Pengeboman Gereja Bethany di POSO ini, adalah bukti dari
"KEMUNAFIKAN para penungang Islam", termasuk si "Susilo Bambang Yudhoyono"!
Dia menggunakan argumentasi "pembunuhan Ramadhan di Aceh" sebagai dasar
pijak untuk "mengharu-biru PAPUA", dan berpura-pura tidak tahu-menahu terhadap
"kebiadaban lebih besar yang terjadi di POSO dan Maluku"! "Para hipokrit
penunggang dan penista Islam" seperti ini, biasanya "mengamuk meraung-raung
karena ada orang yang makan secara terang-terangan ketika mereka menjalankan
ibadah Ramadhan", tetapi yang dengan "Ridho Allah, menyembelih manusia di dalam
bulan Ramadhan"! Mereka menuntut dan memaksa orang lain untuk "menghormati
Ramadhan", hingga walaupun kesalahan ada pada mereka, orang tidak boleh
melakukan apapun juga tentang itu! Tetapi, mereka boleh melakukan apapun yang
mereka kehendaki, tanpa boleh dicela, walaupun Ramadhan ternodai oleh tindakan
mereka! Inilah "hipokrit" yang paling beracun di dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara!
SOURCE: GATRA; DATE: 2001-11-29
"Kalau ingin melepaskan diri dari NKRI, saya kira tidak ada kata lain kecuali harus
kita hentikan," tambahnya. [Dh, Ant]
JOSHUA:
Mengapa harus dihentikan, Susilo Bambang Yudhoyono? Buktikan dahulu bahwa
"Daerah yang bersangkutan bukanlah korban aneksasi NKRI secara tidak legal"!
Buktikan kemudian bahwa PEPERA di Papua itu bebas dari "manipulasi"! Buktikan
bahwa RMS tidak memiliki lagalitas menurut Hukum Internasional, utk.
memprokamirkan Kemerdekaannya! Keinginan untuk melepaskan diri dari NKRI, tidak
selalu disebabkan oleh "minimnya rasa nasionalitas di daerah"! NKRI harus lebih
banyak "introspeksi", dan berbenah diri, dan berhentilah bersebunyi dibalik istilah
munafik, "separatisme"! Buka biji matamu sebelum benar-benar dibutakan oleh
Tuhan, dan lihat "tindakan biadab yang menistai bulan Ramadhan", di bawah ini!
SOURCE: JAKARTA POST; DATE: 2001-11-30
Fresh Poso conflict claims two lives
Tangkura, 22 kilometers away from Poso city, is a neighbor of Tabalu, Betalemba and
Patiunga villages, where five people were killed in bloody clashes on Tuesday and
Wednesday respectively. Three of the dead were members of Muslim militant group
Laskar Jihad (Islamic holy warriors), most of whom have come from Java to fight the
Christians.
JOSHUA:
Siapa yang "nasionalis" dan siapa yang "separatis" di sini, Susilo Bambang
Yudhoyono? Apakah pembentukan "milisi sipil" itu sesuai dengan Hukum yang
berlaku di Negara ini? Apakah suatu perjuangan membela integrasi, harus melibatkan
"teroris internasional" di dalamnya? Jika tindakan biadab seperti ini direstui oleh
NEGARA, maka seekor anjingpun tidak akan sudi untuk tetapi tinggal di dalam
NEGARA BUSUK seperti ini! Jika nanti rakyat POSO yang Kristen tidak lagi ingin
berada di bawah kedaulatan NEGARA yang sudah keropos dimakan "laskar biadab
beriman", maka dengan senang hati, kalian akan menjalankan "poyek penjagalan
masal di POSO, atas nama intergrasi"! Kalian memang turunan ular beludak bermoral
rampok dan jagal!
SOURCE: JAKARTA POST; DATE: 2001-11-30
Laskar Jihad members admitted on Thursday that their fighters initiated the attack on
Tangkura because, they claim that Christians had provoked them by allegedly firing
their guns when Muslims were performing subuh (dawn prayers). "It is true that calm
began to return, but then they (local Christians) triggered a new battle. They even
spread negative rumors to disturb fasting Muslims," a member of the extreme militia
claimed. "Therefore, we will never stop our attacks."
JOSHUA:
Lihat ini! Lihatlah bagaimana "laskar biadab beriman:" ini meng ubah "bulan penuh
ampunan" menjadi "bulan penuh dengan pembalasan dendam"! Bulan "suci" diubah
menjadi bulan "laknat"! Bulan "berkah" diubah menjadi bulan yang "haus darah"! Jika
Allah menghendaki bahwa "sembahyang subuh" harus dilakukan di dalam keheningan
mengapa ada sebagian Mislim yang membiasakan diri untuk "main petasan" di waktu
subuh? Mengapa "berpuasa" tidak menjadikan mereka "lebih di dalam penguasan
diri", tetapi malah "lebih mudah terusik oleh isu", dan "berubah menjadi bintang buas
yang siap menerkam"? Hanya ada dua pilihan jawaban! Mereka mengemukakan
"alasan dusta", atau "mereka adalah para munafik yang mengotori Ramadhan"!
Sesungguhnya, saya sudah muak mendengar dusta, "ketika sedang sholat", atau
"kena Mesjid"!
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Betalemba-Patiwunga Berhasil Dijebol Kaum Muslimin
Ambon, Laskarjihad.or.id (28/11/2001)
Dengan pertolongan Allah, dua desa kristen jatuh sekaligus ke tangan umat Islam.
Awal peristiwa bermula sejak pukul 06.00 WITA ketika ada konsentrasi massa kristen
di Betalemba. Pagi hari itu mereka sudah mulai menembakkan senjata ke arah kaum
Muslimin di Desa Tabalu.
JOSHUA:
Yang satu mengatakan "menembak ketika lagi sholat subuh", tapi yang lain mengaku
"menembak ke arah Muslim"! Kalimat lain untuk pernyataan "laskar biadab beriman"
di atas adalah, "Dengan pertolongan Allah, tindakan biadab kami di dalam bulan suci
Ramadhan, telah mendatangkan hasil berupa dua desa Kristen yang dijarah dan
dirampok secara sempurna, dan semuanya berpulang sebagai kemuliaan bagi Allah"!
Bukan main! Islamkah ini???
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Kaum muslimin memperkirakan mereka hendak menyerang Tabalu. Mengetahui hal
tersebut kaum muslimin segera mengadakan persiapan untuk menghadapi segala
kemungkinan yang terburuk. Akhirnya diputuskan pada sekitar pukul 11.00 siang
untuk melakukan penyisiran dalam rangka mengantisipasi penyerangan kongkoli.
Saat melakukan penyisiran kristen menghujani kaum Muslimin dengan tembakan
bertubi tubi.
JOSHUA:
Dasar "penjahat dan penipu idiot", mereka seakan-akan mengatakan bahwa warga
Kristen Batemba yang ‘diperkirakan’ hendak menyerang mereka, memberi tanda
akan menyerang, dengan menembak dari kejauhan! Padahal "laskar biadab beriman"
ini selalu menyerang "di waktu subuh, ketika yang diserang lagi tidur lelap"! Coba
tanyakan manusia-manusia rakus dan kelaparan ini, apakah Gereja Bethany juga
ribut dengan membunyikan loncengnya, ketika mereka lagi "menyembah iblis di
waktu subuh", dan diperkirakan akan menyerang, sehingga Gereja tersebut harus
dibakar dan dibom? Namanya juga "pemuja iblis bersorban", maka jika tidak
"menjahad", ya "mendusta" atau "munafik"! Lihat ini!
FROM: REXY GONEDOCK RELAHATI@YAHOO.COM
Date: Sun, 25 Nov 2001 23:38:19-0800 (PST)
Subject: FPI ngumbar napsu lagi.
FPI NGUMBAR NAPSU LAGI.
Minggu lalu, FPI mensweeping salah satu diskotek dan menghancurkan segala
perabotan dan minuman, dll.
JOSHUA:
Sementara "pemuja iblis" membantai manusia di dalam bulan "bulan suci",
"gerombolan pembela iblis" melakukan tindakan "anarkis" atas nama "kesucian
Ramadhan"! Mereka bukannya mulai "menyucikan Ramadhan dari dalam diri, lalu ke
luar", tetapi "memaksa orang luar untuk "menyucikan Ramadhan", melalui tindakan
yang justeru "menistai Ramadhan"! Yang paling menyedihkan adalah bahwa
NEGARA tidak berbuat apa-apa untuk melindungi warganya, dan menganggap
tindakan "gerombolan pembela iblis" itu sebagai suatu "ciri khas Ramadhan", yang
tidak bisa dilarang, sebab akan "menyinggung perasaan umat Islam"! Apakah tidak
mungkin terjadi, bahwa "gerombolan pembela iblis" ini dijadikan alat "oknum
penguasa" di dalam persaingan bisnis, atau malahan "gerombolan pembela iblis" ini
hanya memanfaatkan Ramadhan untuk memperlancar "bisnis proteksi" mereka yang
terselubung di dalam aksi munafik "anti maksiat"? Lihat "permainan kotor" MUI
dengan akidah atau fatwa halal-haram-nya!?
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Tiga Kontainer Berisi Miras Disegel dan Dipulangkan
Ambon, Laskarjihad.or.id (28/11/2001)
Sebanyak tiga kontainer minuman keras yang berhasil dijaring pada aksi
penggerebekan SatGas Amar Ma'ruf Nahi Munkar Mslimin Maluku di Pelabuhan Yos
Sudarso, Ambon, Sabtu (24/11) kemarin, akhirnya dikembalikan ke alamat pengirim
di Surabaya, Ahad (25/11) sore.
JOSHUA:
Satu lagi bentuk "kemunafikan berselubung iman"! Jika anda coba melihat balik ke
masa sebelum Kerusuhan Maluku, maka anda akan melihat "arus masuk miras yang
luar biasa deras ke Ambon"! Setelah anda berkeliling kota Ambon, anda akan
berkesimpulan bahwa "distribusi miras ditangani oleh mayoritas pedagang turunan
Tionghoa"! Setelah anda bergaul dengan masyarakat Ambon, anda bisa mengatakan
bahwa "orang Ambon adalah penggemar mi ras, baik Kristen maupun Muslim, tetapi
dominasi berada pada pihak Kristen (saya sendiri bukan pencinta miras)! Tetapi, jika
anda bisa melihat sampai pada "pemasok miras ke Ambon", maka anda akan kaget,
sebab "bagian bisnis ini didominasi oleh Muslim", terutama "Muslim asal luar
Ambon"! Lalu, jika anda bisa mendapatkan copy tentang "program perusakkan
pemuda Maluku, terutama yang Kristen", maka anda telah memperoleh
KEBENARAN tentang "bisnis miras di Ambon/Maluku"! Cobalah ke AL FATAH,
mungkin mereka masih menyimpan "arsip dari program tersebut"! Jangan kaget jika
anda menemukan "program sejenis" di Menado, atau di Papua! Kesimpulannya, apa
yang dilakukan oleh "satgas AMAR MUNKAR NAHI MA'RUF di atas tidak lebih dari
sebuah KEMUNAFIKAN di dalam bulan "suci", Ramadhan!
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
9 Orang Terjaring Dalam Operasi Satgas AMNM3
Ambon, Laskarjihad.or.id (28/11/2001)
Senin, (16/11) Satgas Amar Ma'ruf Nahi Munkar Muslimin Maluku (SAMNM3) kembali
melakukan operasi pemberantasan minuman keras (miras) atau sopi. Kali ini wilayah
sasaran yang dituju adalah Dusun Kalauli, Desa Kaitetu, Kec. Leihitu. Operasi ini
dilakukan berdasarkan informasi dan laporan yang diterima Satgas tentang adanya
perdagangan sopi di wilayah tersebut.
JOSHUA:
Perlu anda ketahui, bahwa "Desa Adat Muslim, Kaitetu, adalah satu dari beberapa
Desa Muslim di Ambon, yang "tidak terkontaminasi oleh dakwah iblis, si Al Ustadz
Jarah"! Desa-desa seperti desa Kaitetu ini, akan selalu menjadi sasaran fitnahan
"laskar biadab beriman", atau kemunafikan "satgas Amar Munkar Nahi Ma'ruf",
anak-anak iblis yang mencoba tampil sebagai Malaikat!!!
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Kasus terakhir adalah adanya para pemuda yang sering mabuk-mabukan dan
melakukan keonaran di wilayah tersebut. Dengan dikomando oleh HW (30), mereka
mencaci-maki Imam Masjid Kalauli pada hari Ahad (18/11) dini hari. Mereka juga
mengajak warga dan tokoh masyarakat untuk berkelahi.
JOSHUA:
Coba anda bayangkan, bahwa untuk "memaki si Imam Masjid Kalauli, para pemuda
itu harus dipimpin olah seorang komandan"? Seandainya mereka memukul dan
menganiaya orang, barulah kita punya masalah! Tetapi mereka juga tidak gila untuk
tanpa ujung-pangkal, lantas mengajak warga sekampung atau tokoh masyarakat
setempat untuk berkelahi! Gaya "mencari alasan" seperti ini, kelihatannya mirip
dengan "gayanya si Susilo Bambang Yudhoyo no dengan tuduhan
‘separatisme’-nya, tanpa melihat sebab-musabab rakyat di Daerah bisa merasa begitu JIJIK
terhadap Pemerintah Pusat"!
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Walaupun disembunyikan secara rapi, atas izin Allah, anggota Satgas dapat
menemukan ruang bawah tanah berukuran 1,5x0,5 m dengan kedalaman 1,5 m.
Ruang tersebut oleh pemiliknya memang digunakan untuk menyembunyikan sopi
sebelum dipasarkan.
JOSHUA:
Anda mungkin tidak akan percaya seandainya saya katakan, bahwa, "tanpa izin
Allahpun, saya bisa menemukan tempat tersebut"! Orang Ambon terkenal sebagai
ahli membuat semacam minuman keras yang disebut "sopi", yang disuling dari air
enau yang dikhususukan untuk itu (sebagian diragikan untuk cuka, dan sebagian
dimasak menjadi gula enau)! Salah satu kebiasaan Pembuat sopi adalah bahwa
setelah disuling, sopi tersebut dimasukkan ke dalam kendi dan "disimpan di dalam
tanah"! Hal ini dilakukan, katanya agar sopi menjadi "sejuk", dan "tahan lama"
(biasanya sengaja dipersiapkan untuk perayaan tertentu"! Rumah orang Ambon dulu,
terutama di desa, biasanya berlantai tanah, dan saya sudah sering ketemu Pembuat
Sopi, yang "menanam" beberapa kendi sopi di bawah tempat tidurnya! Sekarang anda
mengerti kalau Allah tak dibutuhkan untuk mencari sopi di Ambon! Pernyataan si
"satgas Amar Munkar Nahi Ma'ruf" di atas hanyalah omongan iblis yang berlagak
malaikat!
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Kepala Kepolisian Sektor Leihitu AKBP Abdul Hadji, yang hadir tidak lama setelah
sembilan orang itu dikumpulkan di masjid, merasa gembira dengan upaya Satgas.
Abdul Hadji juga menyatakan siap membackup kegiatan Satgas AMNM3. Abdul Hadji
mengungkapkan, kasus kriminal yang bersumber dari minuman keras ini juga telah
menimbulkan beberapa konflik antar antar warga seperti di Wanat dan di Hila.
JOSHUA:
Di sini ada dua kemungkinan! Di dalam skala NASIONAL, pernyataan "satgas Amar
Munkar Nahi Ma'ruf" ini mungkin ada benarnya, terutama jika kita melihat "sweeping
liar tapi bebas, yang dilakukan oleh FPI"! Tetapi dengan menyadari apa itu "satgas
Amar Munkar Nahi Ma'ruf", yang kaya dengan "dusta idiot", saya cenderung untuk
"tidak mempercayai ucapan mereka! Kecenderungan saya ini akan berbukti
kemudian!
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Pihak Polsek juga mengajak dan mengundang Satgas AMNM3 bekerja sama untuk
menentukan waktu yang tepat untuk menindaklanjuti data-data yang dimiliki Polsek
berkaitan dengan peredaran sopi yang ada di desa-desa lain di Kec. Leihitu. (a3)
JOSHUA:
Apakah anda bisa membayangkan betapa bobroknya Satuan Polisi yang mengajak
rakyat sipil untuk "mengeksekusi kebijakan Pengamanan Negara, yang diasarkan
pada hasil pantauan dan analisa Kepolisian? Saya semakin tidak percaya dengan
bualan melangit seperti ini! Sebaliknya kesan bahwa "iblis ingin terlihat seperti
malaikat", justeru semakin menguat juga"!
SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-11-29
Pemberantasan Miras di Ambon Tidak Didukung Polisi
AMBON--Keinginan muslim Ambon agar wilayahnya terbebas dari peredaran
minuman keras (miras) dan praktek kemaksiatan ternyata tidak didukung oleh jajaran
kepolisian. Berbagai upaya pemberantasan miras yang dilakukan selalu mentah
ketika berhadapan atau permasalahannya miras itu sampai di tangan polisi.
Kenyataan pahit itu dirasakan oleh pihak Satgas Amar Makruf Nahi Munkar Muslmin
Maluku (SAMN3M), yang selama ini dengan swadaya dan sukarela mempelopori
pemberantasan kemaksiatan. Mereka membasmi prostitusi, kupon putih, sampai
penjualan miras di kota itu.
JOSHUA:
Ini yang namanya "iblis melawan setan"! Iblis mencoba menjadi malaikat dengan
berpura-pura membasmi maksiat, "sambil merang kul bahu Polisi", tetapi si setan
juga ingin menjadi malaikat pemunah maksiat, tetapi "sambil menendang Polisi"!
Siapakah diantara kedua makhluk ini yang "jahad" dan siapa yang "bejad"? Yang
pasti, "kedua-duanya adalah pendusta murahan yang menistai bulan ‘suci’,
Ramadhan"! Mereka ini adalah "Muslim Sampalan" yang hanya "mengenal Allah
sebatas mencari sopi" di Ambon, dan "menjagal manusia" di Poso, di dalam bulan
Ramadhan pula!
SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-11-29
Sejak menjadi arena konflik tiga tahun lalu, kota Ambon memang terasa tidak
berhukum. Masyarakat bebas melakukan kegiatan apapun, termasuk kemaksiatan
dalam berbagai bentuk. Tidak ada teguran serta penertiban dari pihak kepolisian.
Hanya keyakinan dan iman seseorang saja yang mencegah melakukan kemaksiatan.
kir
JOSHUA:
Saya sudah mengulas masalah "hukum" di dalam negara ini, ketika mengomentari
"bualan si Suslio Bambang Yudhoyono"! Biarlah saya mengambil dua contoh,
masing-masing tentang "hukum" dan "maksiat"! Susilo Bambang Yudhoyono,
sengaja "pemperbesar jumlah Mesjid yang hancur di Maluku, melebihi jumlah Mesjid
yg. ada di Maluku"! Laporan haram tersebut masuk ke DPR, lalu katanya ditarik lagi,
sementara media iblis sudah menyebarkannya ke seluruh negara! Adalah "hukum"
yang menyentuh "Menkopolsoskam pendusta dan munafik" itu?
Rumah Sakit AL FATAH mencatat rekor tertinggi, ketika membantu kelahiran "40
bayi HARAM" di dalam satu hari (tanyakan kepada doker Maricar)! Pernahkah si
"satgas Amar Munkar Nahi Ma'ruf", atau si "Al Ustadz Jarah" mempermasalahkan
"buah maksiat" tersebut? Bagaimanakah "keyakinan dan iman" orang-orang yang
melakukan produksi masal secara paksa ini? Tanyakanlah para "muslimah asal BBM
yang dipaksa menjadi pelayan nafsu para pejuang di jalan Allah", jika mereka sudah
bisa bebas bicara!
Itulah sepak-terjang dari "Muslim sampalan", yang memberi kesan bahwa Ramadhan
adalah "bulan Kemunafikan"! Mereka BUKAN Muslim, dan Susilo Bambang
Yudhoyono ada di antara mereka!!!
Izinka saya mengutip pernyataan Sdr. Rexy sebagai komentar penutup saya kali ini!
FROM: REXY GONEDOCK Mereka inilah yang menjelekkan Islam sebagai agama
yang islah. Dengan membonceng agama, mereka bertindak seenak wudelnya.
Akhirnya mereka (Islam) yang baik-baik terbawa oleh perangai mereka ini. Jika
mereka ingin memurnikan ajaran agama, bukan begitu caranya. Berilah contoh hidup
yang baik, otomtais mereka yang tertarik akan mengkuti dengan sendirinya.
Dengan cara-cara yang dilakukan oleh gerombolan ini, maka nama Islam jelas
tercoreng. Sekali lagi jebloskan mereka ini ke bui. Biar kapok.
Wassalam
Salam Sejahtera!
JL.
|