From: "Joshua Latupatti" joshualatupatti@hotmail.com
Date: Mon, 03 Dec 2001 11:42:07 +0000
LASKAR IBLIS BERDUSTA TENTANG MALUKU
download artikel in print friendly version Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya
Salam Sejahtera!
Saudara-saudara sebangsa,
Untuk menghemat ruang, istilah "laskar biadab beriman" saya gantikan dengan istilah
"laskar iblis"! Mereka "menistai bulan suci Ramadhan" tidak saja dengan "tindakan
barbar dan biadab", tetapi dengan "penyebaran dusta dan hasutan beracun"!
Walaupun seribu kali mengaku sebagai "laskar Islam", dan "anti maksiat", mereka
hanyalah "laskar iblis", "pelaku maksiat terbesar" saat ini, selain "penjarah,
perampok, pembunuh, dan penipu murahan"! Inilah sebagian dari penampakan
sifat-sifat iblis mereka, di Maluku!
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Warga Muslim Waimasing Tewas Dibacok
Ambon, Laskarjihad.or.id (01/12/2001) Seorang warga muslim Dusun Waimasing
Kecamatan Buru Selatan Timur tewas dibacok saat berada di kebunnya, Jum'at
(23/11) lalu. Warga muslim bernama Lahome Donkasio (40) itu, ditemukan dalam
keadaan tak bernyawa dengan luka bacok di leher serta kepala yang hampir terpisah
dari badannya. Menurut keterangan warga setempat kepada Laskarjihad.or.id,
pembunuhan itu terjadi saat korban bertemu dengan warga Kristen asal daerah
sekitar Waimasing.
SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-11-28
Petani Tewas Dibantai Saat Berkebun
AMBON--Bulan Ramadhan bukan jaminan tidak terjadi pembantaian di Maluku.
Warga dusun Waimesing, desa Wailikut, Kecamatan Buru Utara Timur, Kabupaten
Pulau buru dijadikan sasaran pembantaian saat menjalani ibadah puasa. .
JOSHUA:
Perbedaan pertama antara kedua "media iblis" ini adalah bahwa kejadian yang sama
berlangsung di "Kecamatan Buru Selatan Timur", dan "Kecamatan Buru Utara Timur"!
Akan terlihat nanti bahwa kedua "media iblis" menggunakan "sumber yang sama"!
"laskar iblis" mengatakan bahwa "pembunuhan itu terjadi saat korban bertemu
dengan warga Kristen (satu orang)", sedangkan "republika" mengaku bahwa "korban
dan anaknya tiba-tiba diserang kelompok Kristen" (banyak orang)! Sebagai bumbu
pemanis dusta, "republika" tidak lupa menyinggung "pembantaian saat menjalani
ibadah puasa", yang artinya "Selama puasa, membunuh boleh, dibunuh tak boleh"
(lihat POSO)!
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Masih menurut warga tersebut, korban dibacok dari arah belakang sehingga tidak
sempat memberikan perlawanan. Tak lama setelah peristiwa itu, anak korban, Kadir
Donkasio (18) tiba di tempat tersebut dan menemukan ayahnya tewas dengan
keadaan yang mengenaskan. Tak jauh dari tempatnya berdiri, pembunuh ayahnya
ternyata masih menghadang dengan senjata terhunus.
SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-11-28
Seorang petani yang saat itu bekerja di kebun bersama seorang anaknya tiba-tiba
diserang kelompok merah yang datang dari arah hutan.
JOSHUA:
Menurut "laskar iblis", "Korban dibunuh ketika sedang sendirian, dan kemudian baru
ditemukan anaknya"! Menurut "republika", "korban sedang bersama anaknya ketika
diserang dan dibunuh"! Dalam hal ini, "republika" lebih aman, sebab mereka punya
saksi, yang bisa bercerita tentang "kelompok penyerang" tersebut! Tapi, "laskar iblis"
terperangkap di dalam cerita yang "meniadakan saksi", karena anaknya baru datang
setelah ayahnya dibunuh! Oleh sebab itu, "laskar iblis" harus "membekukan pelaku
pada TKP", seperti seorang idiot yang lagi kebingungan!?
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Tanpa diduga sebelumnya, warga Kristen yang tak diketahui identitasnya itu langsung
menyerang Kadir dengan senjata tajam yang ada di tangannya. Secara spontan Kadir
menangkis sabetan parang itu dengan sikunya. Akibatnya, bagian siku Kadir
mengalami luka menganga yang cukup lebar karena bacokan parang. Namun karena
posisinya yang tidak bersenjata, Kadir memutuskan untuk lari menyelamatkan diri
dan mencari pertolongan.
SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-11-28
Lahuwe Dongkasio (40), yang saat itu sedang asyik membersihkan rumput tidak
dapat menghindar dari serangan mendadak. Ia tewas dengan kepala terpenggal dan
luka bacok di sekujur tubuhnya. Anak korban, Kadir Dongkasio (20), walaupun tangan
kirinya hampir putus karena menangkis sabetan parang kelompok penyerang,
berhasil lolos dari pembantaian pada hari Jumat (23/11) sekitar pukul 15.00 WIT itu.
JOSHUA:
"laskar iblis" semakin terperangkap di dalam nafsu untuk menyempurnakan dusta
mereka, sementara "republika" menggunakan alasan "asyik membersihkan rumput",
seperti "asyik bercumbu-rayu", sehingga panca-indera si korban, terutama telinganya,
tidak berfungsi, sama seperti yang dialami anaknya! Kembali pada "laskar iblis",
apakah logika orang yang "sehat akal-budinya" akan bisa menerima pernyataan
"warga Kristen yang tak diketahui identitasnya"! Bagaimana agamanya diketahui
sedangkan identitasnya tak diketahui? Yang paling parah adalah istilah "Tanpa diduga
sebelumnya", padahal ", pembunuh ayahnya ternyata masih menghadang dengan
senjata terhunus"! Apakah "pembunuh ayahnya itu berdiri menunggunya untuk
meminta maaf"? Saya sebenarnya ingin menyinggung soal "tangan kiri sebagai
penangkis serangan" jika pemiliknya bukan "kidal", dan tangkisan itu "amat refleks"!?
Tapi karena hanya satu yang mengatakan "tangan kiri", kita lewat kan saja yang ini!
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Setelah itu, seorang teman Kadir bernama Amin tiba di tempat itu dengan membawa
senjata rakitan dan dapat mengusir orang Kristen yang telah membunuh Lahome. Si
Kristen pembunuh tersebut terkena tembakan di kakinya namun masih bisa
melarikan diri menuju tempat tinggalnya yang tak jauh dari Waimasing. Setelah
pelaku pembacokan berhasil diusir, Kadir yang mengalami luka cukup parah segera
dilarikan ke rumah sakit.
JOSHUA:
Si "Amin" ini dari MPR dan "pembunuh" adalah si Pandir, AM Fatwa, yang setelah
membunuh sang ayah dan membacok anaknya, masih juga mau bermain di sekitar
TKP! Apakah seorang pembunuh yang mampu melakukan "sergapan kilat", ternyata
terlalu idiot untuk membaca bahaya dengan lolosnya si Kadir ke desanya? Ini, orang
apa lalat??! Pertanyaan kedua, "Apakah si pembunuh Kristen itu harus diusir terlebih
dahulu, baru orang sedesa bisa membawa si Kadir ke RS?
Misalkan saja bahwa "republika" mengatakan yang sebenarnya, tentang
"penyerangan kelompok Kristen", apakah si Amin mampu mengusir mereka dengan
sepucuk senapan rakitan? Masalah "kaki pembunuh yang ditembak si Amin",
walaupun kaki itu cukup sempit dan bergerak dibanding dengan badan, akan kita lihat
kemudian!
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Pembunuhan terhadap Lahome kemudian membangkitkan emosi warga Waimasing.
Malam harinya warga setempat bergerak ke arah perkampungan Kristen dan
menyergap pembunuh Lahome. Begitu tertangkap, pembunuh Lahome langsung
dihakimi oleh warga Waimasing. Dalam aksi penyergapan tersebut emosi warga
Waimasing tidak dapat dikendalikan lagi, akibatnya dua orang warga Kristen lainnya
turut menjadi korban.
JOSHUA:
Anda perhatikan bahwa ketika "pembalasan terjadi", si Kadir ma sih di RS, sehingga
tidak mungkin dibawa untuk mengenali pembunuh ayahnya! Ingat bahwa baik si Kadir
maupun si Amin, belum membatalkan pernyataan "warga Kristen yang tak diketahui
identitasnya" di atas. Oleh sebab itu, "laskar iblis" mencoba me makai "tembakan di
kaki" untuk menjawab pertanyaan, "bagaima na pembunuh Kristen yang tak diketahui
identitasnya itu bisa dikenali?" Oleh sebab itu pula "laska iblis tidak berani
menjelaskan apakah yang mereka "hakimi" secara barbar itu, mempunyai "luka
tembakan di kaki" atau tidak! Mereka menggunakan "emosi yang tak terkendali",
untuk membutakan mata dan membuntukan pikiran pembaca tentang "keanehan
dusta idiot" mereka, serta menghalalkan tindakan biadab mereka! Keseluruhan cerita
si Lahome dan si Kadir serta si Amin dan si iblis ini adalah dusta se mata, yang
digunakan untuk mendukung kejahatan mereka!
SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-11-28
Kejadian itu diceritakan dua orang warga Waimesing kepada Republika di Ambon,
Selasa (27/11). Mereka ke Ambon untuk menyampaikan insiden itu kepada Satgas
Amar Ma'ruf Nahi Munkar Muslimin Maluku (SAMN3M) dan Laskar Jihad Ahlus
Sunnah Wal Jama'ah. Sulitnya transportasi menyebabkan mereka baru sampai ke
Ambo kemarin.
JOSHUA:
Dua warga Waimesing khusus datang ke Ambon untuk melaporkan peristiwa
"pembunuhan" bukan kepada "Polisi"? Apakah di Buru tidak ada Polisi, dll,
sedangkan di Ambon, Polisi sudah pensiun semua? Di sinipun anda bisa melihat
bahwa "sumber" bagi "republika" dan "laskar iblis" itu sama, tetapi berita mereka jauh
berbeda secara prinsipil!
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Pembunuhan yang menimpa Lahome Jum'at (23/11) lalu, menurut keterangan warga
bukanlah yang pertama kali terjadi. Warga Kristen Buru Selatan Timur masih sering
melakukan pembunuhan-pembunuhan terhadap warga Muslim di wilayah itu.
Pembunuhan yang terjadi di Waimasing pun sudah terjadi untuk kesekian kalinya.
JOSHUA:
Berapa kalikah itu? Di Seluruh Buru Selatan sudah "sering" terjadi, sedangkan di
"Waimasing" sudah "sekian kali" terjadi! Sebenarnya saya tidak memerlukan jawaban
atas pertanyaan di atas tetapi ingin mengajak anda untuk berpikir, "Jika yang tak ada
mereka adakan untuk menghasut umat, apakah mereka akan begitu saya
melewatkan yang ada", dan tidak menyebarkan berita dusta tentang itu?
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Kondisi Buru Selatan Timur saat ini memang masih jauh dari sebutan kondusif.
Intimidasi maupun teror-sekalipun masih berskala kecil-kerap terjadi dan menimpa
warga Muslim. Intimidasi dan teror ini terjadi pula di Ambon dan sekitarnya. Sehari
setelah kejadian tersebut, kejadian serupa menimpa Ramli (40) warga Muslim Dusun
Air Sila Desa Tulehu Kecamatan Salahutu.Ramli ditembak oleh sekawanan penyusup
dari arah Suli-Kristen. Untunglah, insiden itu tidak sampai menimbulkan korban.
JOSHUA:
Jika kejadian fiktif ini "menggunakan senjata api", dan "tidak menyebabkan adanya
korban", lalu apa dasar penggunaan istilah "kejadian serupa menimpa Ramli "???
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Penembakan dan teror terhadap warga Muslim akhir-akhir ini, terjadi pada saat
kelompok Kristen menggembar-gemborkan Hari Perkabungan selama tiga hari sejak
Senin (19/11) hingga Kamis (22/11) lalu. Ketika kaum Nasrani di Kota Ambon mogok
kerja dan berdiam diri di rumah mereka, kaum Nasrani di tempat lain menjalankan
rencananya menghabisi warga muslim satu demi satu dalam keadaan mereka masih
berkabung.
JOSHUA:
Hari Perkabungan di dalam Puasa dan Doa adalah "program Gereja se-Maluku", yang
dilakukan oleh semua umat Kristen di seluruh propinsi, dan umat Kristen asal Maluku
dimana-mana! Jika "laskar iblis" mengakui bahwa selama "tiga hari Perkabungan itu,
warga Kristen Ambon, tinggal dan diam di rumah", tetapi warga Kristen di luar Ambon
melakukan kejahatan terhadap warga Muslim, bagaimana dengan pengakuan "media
iblis" si re publika di bawah ini?
SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-11-28
Sementara itu pemukiman Muslim di Ahuru, Batu Merah, Kecamatan Sirimau,
kembali dihujani tembakan dari arah Karangpanjang, kemarin sekitar pukul 04.20
WIT. Tembakan terjadi saat warga Muslim sedang melaksanakan sahur.n kir
JOSHUA:
Siapa yang "iblis" dan siapa yang "setan", atau "siapa pendusta" dan siapa "penipu"?
Yang paling bejad di dalam bisnis menipu umat seperti ini, adalah penggunaan
bumbu-bumbu agama seperti "sedang sholat" atau "sedang sahur"!
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Bukan hanya di luar Ambon saja, di Ambon pun sempat tersiar isu santer adanya
rencana penyerangan dari kelompok Kristen seusai mereka mengadakan Hari
Perkabungan itu. Beberapa daerah muslim yang sempat diisukan akan diserang
antara lain Talake, Waiheru, Nania, Laha dan beberapa daerah lain di luar wilayah
Kota Ambon. (fs)
JOSHUA:
Saya tidak akan mengomentari "dusta sampah murahan yang menistai Ramadhan"
ini lagi, tetapi biarlah anda yang menghakiminya, sebab "hari Perkabungan sudah
lama berlalu"! Saya hanya ingin menambah kejelasan bahwa "Waiheru, Nania, adalah
Desa Adat Kristen, dan Talake adalah tempat berdirinya UKIM (Universitas Kristen
Indonesia Maluku)!
Siapakah yang akan bangkit untuk "membersihkan Ramadhan dari sampah"?
Salam Sejahtera!
JL.
|