The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

FWD: SURAT TERBUKA KEPADA MUSLIM MALUKU


From: "Joshua Latupatti" joshualatupatti@hotmail.com
Date: Mon, 26 Nov 2001 12:17:34 +0000

FWD: SURAT TERBUKA KEPADA MUSLIM MALUKU
download artikel in print friendly version     Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya 

Salam Sejahtera!

Saudara-saudara sebangsa,

Situasi saat ini tidak memberikan banyak pilihan pada saya, dan saya harus "memanfaatkan segala yang ada", untuk memberikan bukti kepada orang banyak tentang apa yang sering saya katakan di dalam komentar-komentar saya! Saya mengerti bahwa apa yang saya sampaikan ini akan "menyengat" berbagai pihak, dan untuk itu saya mohon maaf, tetapi kesempatan yang sangat jarang seperti ini tidak boleh saya lewati.

Yang akan saudara baca di bawah ini, adalah Pesan dari Ketua FKM-Regional Eropah, Sdr. UMAR SANTI, kepada Basudara "SALAM MALUKU" (Muslim Maluku) secara khusus, tetapi yg. saya yakini, kepada Basudara "SARANI MALUKU" (Kristen Maluku) juga! Saya ingin agar anda memberikan perhatian khu-sus kepada "dua hal" yang muncul di dalam Pesan ini! Yang per-tama adalah KEBENARAN, bahwa "RMS adalah milik Salam-Sarani", yang terikat oleh semangat persaudaraan Pela-Gandong! Yang kedua, dan yang mirip dengan itu, adalah bahwa "FKM ju-ga, adalah milik Salam-Sarani Maluku!

Dengan "Pesan" ini pula, maka "si Al Ustadz Jahad-laskar jahad" "Din Syamsudin-si ular MUI", "siluman politik-Amien Rais", hanyalah "Pendusta dan Penipu rendahan yang menunggangi Is-lam untuk melacarakan rencana jahad mereka, rencana iblis atas Maluku"! Silahkan menyimak!

-------------------------------------

FRONT KEDAULATAN MALUKU
Front for the sovereignty of the Moluccas Representation for Europe
Secretariat: Tanimbarstraat 1, 2905 SP Capelle aan den IJssel, The Netherlands tel.+31 (0)610248949
E-mail: pusakaraja@hotmail.com

 

Nummer/no.: Secr-029
Datum/tg.: 23 Nopember 2001

SURAT TERBUKA KEPADA WARGA MUSLIM DI MALUKU

Assalamu Alaikum,

Kerusuhan di Maluku saat ini sudah hampir 3 tahun lamanya berlangsung. Dengan memakai jalan-jalan politik yang licik tentara Indonesia (TNI) berhasil mengadakan perpisahan di tengah bangsa Maluku/Alif'uru. Agama dipakai sebagai alat politik untuk memisahkan warga muslim asal Maluku/Alif'uru dari warga kristen asal Maluku/Alif'uru. Orang2 dari luar Maluku (Laskar Jihad) dan luar Indonesia berseru kepada semua warga muslim Maluku/Alif'uru untuk memusuhi saudara-saudaranya yang beragama kristen. Persekutuan pela yang dibangunkan datuk-datuk kami itu (misalnya Tulehu-Paperu, Pelau-Titawaai, Rohmoni-Tuhaha, Batu Merah-Passo, Tengah Tengah-Hatusua ds.) dibuang atas desakan oleh orang-orang bukan asal Maluku/Alif'uru. Keadaan ini dengan bebas dilakukan dan terjadi tanpa ada pembantahan dari pihak Pemerintah Indonesia, kehadiran Laskar Jihad dan Laskar Mujahidin di Maluku pun ditolerir oleh Pemerintah Indonesia. Ternyata bahwa ini adalah sebagian permainan politik licin dari mereka untuk memusnahkan aspirasi bangsa Maluku/Alif'uru (muslim dan kristen) dalam usahanya untuk membangun bersama-sama Maluku Baru. Di sebelah lain bangsa Maluku/Alif'uru itu menjadi korban karena perbuatan politik elit (muslim dan kristen) di Maluku. Sudah bertahun-tahun klik elit ini bekerja sama dengan Jakarta untuk menindas hak kedaulatan bangsa Maluku/Alif'uru. Melalui nepotisme dan korupsi klik elit ini bertahun-tahun dapat memegang peranan sebagai penguasa di Indonesia. Indonesia tidak mampu lagi untuk membayar hutan yang berjumlah milyaran. Indonesia sekarang sibuk dengan hal-hal lain dan tidak mau pusing otak dengan nasib bangsa Maluku/Alif'uru. Sekarang waktunya sudah tiba bagi bangsa Maluku/Alif'uru untuk datang kepada kesadaran bahwa mereka dipakai oleh Jakarta untuk mempertahankan kuasa politik dari tentara dan bilamana perlu kuasa politik itu dibesarkan. Makin besar kekacaubalauan diciptakan di Maluku oleh Laskar Jihad dan Laskar Mujahidin makin dapat dibenarkan bahwa wajar kalau tentara itu tinggal terus menduduki bumi Maluku. Sebenarnya keadaan tidak berubah sejak aneksasi Republik Maluku Selatan (yang diproklamir pada tanggal 25 April 1950). Akhir tahun tudjuhpuluhan jawanisasi dimulaikan. Sejak 19 Januari 1999 alat politik baru digunakan: islamisasi. Bangsa Maluku/Alif'uru yang beragama islam yang mengejar Republik Maluku Selatan yang bebas dan berdaulat dituduh berkolaborasi dengan musuh atau yang lebih celaka lagi mereka dipandang sebagai orang-orang murtad (effek Salman Rushdi) dari agama islam. Dengan cara licik Jaffar Umar Thalib mengambil sikap yang tepat terhadap hal ini. Dalam rangka ini maka timbul pertanyaan ataukah Gubernur Maluku, Saleh Latuconsina, masih lagi mempunyai wibawa, ataukah kewibawaan ini sudah dideligasikan kepada Jaffar Umar Thalib. Bangsa Maluku/Alif'uru (baik moslim pun kristen) berabad-abad disalahgunakan oleh bangsa-bangsa lain (Portugis, Arab, Inggris, Belanda, Jepang dan Jawa). Untuk menjamin kepentingan-kepentingan politik (baca: ekonomi) mereka memakai politik pecah-belahkan untuk menguasai. Sebenarnya Maluku itu sesudah berabad-abad dikolonisir oleh Belanda kembali dikolonisir lagi, tetapi sekarang oleh Republik Jawa, yang dikenal sebagai NKRI. Waktunya sudah tiba di mana kami, sebagai bangsa Maluku/Alif'uru (moslim dan kristen) bersama-sama berjuang untuk mengembalikan kedaulatan bangsa Maluku/Alif'uru dan Negara Republik Maluku Selatan. Beta menghimbau kepada seluruh bangsa Maluku/Alif'uru, yang beragama islam, di Maluku untuk bersama-sama dengan Front Kedaulatan Maluku duduk satu meja untuk membicarakan masa depan Maluku. Perjuangan untuk Negara RMS yang merdeka dan berdaulat adalah bukan untuk bangsa Maluku/Alif'uru, yang beragama kristen, saja (seperti yang senantiasa dipropagandakan oleh Laskar Jihad dan Laskar Mujahidin), tetapi untuk seluruh bangsa Maluku/Alif'uru dengan tidak menghiraukan agama. Mari bersama-sama kita mengusir Laskar Jihad dan Laskar Mujahidin segera keluar dari bumi Maluku. Dukung permohonan Front Kedaulatan Maluku untuk intervensi dengan segera pasukan keamanan internasional yang diawasi oleh PBB. Sebagai bangsa yang tergabung (umat muslim dan umat kristen) kita dapat menjaminkan masa depan tanah air kita dan generasi-generasi yang akan datang dan suatu kehidupan bersama yang aman dan sentosa. Dalam Negara Republik Maluku Selatan semua tidak sama, tetapi memang semua setingkat.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh,

Umar Santi, Wakil Front Kedaulatan Maluku untuk Eropa.
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044