From: "Joshua Latupatti" joshualatupatti@hotmail.com
Date: Tue, 27 Nov 2001 13:13:29 +0000
KEJAHATAN NEGARA ATAS POSO (1)
download artikel in print friendly version Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya
Salam Sejahtera!
Saudara-saudara sebangsa,
Sebagaimana yang telah terjadi selama hampir tiga tahun di Maluku, KEJAHATAN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA juga terjadi sekarang ini atas POSO! Setiap hari
kita dikenyangkan dengan berita tentang "penyerangan", "penjarahan", "pembakaran"
dan "pembunuhan" terhadap warga Kristen POSO, oleh "laskar biadab beriman",
yang juga sudah membiadan dan membenalu di Maluku! Bukan rahasial lagi, bahwa
"laskar biadab beriman" ini berintikan "para desertir TNI/Polri", dan "teroris
internasional" asal "Malaysia (KMM), Moro-Pilipina (MNLF), Afganistan (Al Qaeda dan
Mujahiblis", dll! Serangan-serangan biadab mereka juga didukung secara diam-diam
atau secara terang-terangan oleh sebagian satuan Aparat Keamanan TNI/Polri, yang
bertugas di Su lawesi Tengah! Di samping itu, gerombolan "laskar biadab beriman" ini
mendapat dukungan berupa "kemudahan" atau "ketidak-perdulian Pemda Sulteng
terhadap kejahadan mereka", dan mereka aman dibawah naungan PAYUNG RESTU
DARI NEGARA! Mari kita lihat salah satu KEJAHATAN NEGARA ATAS POSO!
SOURCE: ABC; DATE: (22/11/01 20:08:56)
Mahkamah Agung RI kukuhkan hukuman mati bagi gembong kerusuhan Poso
Mahkamah Agung RI telah mengukuhkan hukuman mati yang dijatuhkan atas tiga
orang gembong kelompok Kristen yang dituduh melakukan serangkaian pembunuhan
dalam kerusuhan antar agama tahun lalu.
JOSHUA:
Apa yang dilakukan MAHKAMAH AGUNG, seperti mengeluarkan putusan
"pembebasan anak Drakula penghisap darah rakyat Indonesia, Tomi Soeharto",
memberi gambaran "apa itu MA"! "Penghianatan si Bagir Manan terhadap KH.
Abdurahman Wahid", lalu "mengukuhkan hukuman mati yang dijatuhkan Pengadilan
Negeri Poso, terhadap tiga warga Kristen, yang "katanya" terbukti sebagai provokator
kerusuhan Poso, juga menjelaskan "apa itu MA"! Saya tahu persis bahwa untuk
"mengangkat satu berkas.perkara dari susunannya agar diperhatikan oleh MA, orang
harus mengeluarkan MILYARAN rupiah"! Kalian amat tidak pantas untuk memakai
sebutan MAHKAMAH AGUNG! Moral rendah kaliam memaksa saya untuk
mengatakan bahwa, "kalian lebih pantas disebut sebagai MAHKAMAH ASU", dan
Pengadilan Negeri Poso yang juga tidak lebih dari PENGADILAN ASU! Lebih baik
KASAR tetapi TIDAK MUNAFIK dan TIDAK BIADAB!
Lihat ke Ambon, lihat ke Maluku, di mana si Jaffar Umar Thalib merajalela menyebar
"dakwah iblisnya" yang berisikan kebencian dan nafsu menjagal sesama manusia,
atas nama ALLAH! Dimanakah tangan keadilan kalian hai MAHKAMAH ASU?
Kerusuhan POSO dimulai dengan "beredarnya BUKU IBLIS karangan si tua renta tak
berguna, "kopral dungu RUSTAM KASTOR di kalangan warga MUSLIM POSO"!
"Buku iblis" yang berisikan "pemutarbalikkan fakta tentang Maluku, disebar untuk
MENGHASUT umat Islam, dan sudah banyak beredar di POSO, sebelum kerusuhan!
"Buku iblis" inilah pemicu konflik antar umat beragama di POSO! Menurut
inlteligensia dan moral ASU kalian, tentulah "umat Kristen POSO yang memulai
kerusuhan di sana, walau yang TERHASUT adalah umat ISLAM di POSO! Si "kopral
dungu", RUSTAM KASTOR tetap BEBAS melanjutkan hasutan iblisnya, dan kalian
menghukum mati Dominggus Tibo dkk., sebab mereka Kristen, dan tidak berdaya di
dalam NEGARA PENJAHAT ini kan, MAHKAMAH ASU?!
SOURCE: ABC; DATE: (22/11/01 20:08:56)
Mereka dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Poso bulan April lalu sesudah
diputus bersalah memimpin suatu gerombolan Kristen sewaktu berlangsung
bentrokan agama dalam bulan Mei dan Juni tahun lalu.
JOSHUA:
Ketika Dominggus Tibo dkk. melakukan penyerangan, mereka disebut "Gerombolan
Kristen", tetapi ketika "laskar biadab beriman" menyerang, "tidak pernah mereka
disebut "gerombolan Islam"! Kalian, PENGADILAN ASU di POSO dan MAHKAMAH
ASU di Jakarta, hanya berlagak adil dengan menghukum seberat-beratnya, perusuh
jalanan yang Kristen, tetapi pelaku kebiadaban masal, yang merupakan kelanjutan
"kebidaban di Maluku", kalian halalkan, sebab mereka mengaku MUSLIM! Atau kalian
sudah dibayar dengan "beberapa real"? Cobalah kalian lihat yang ini!
FROM: APOLONIO DE CHRISTO
DATE: SAT, 24 NOV 2001
Subject: pembumi hangusan celebes
Tanggal, 18 Oktober 2001 jihad membakar sebuah Gereja dan Kostor Gereja di desa
Kabalo Kecamatan Tojo Kabupaten Poso beberapa saat setelah Kapolda Sulteng dan
rombongan melintas menuju Kabupaten Luwuk.
JOSHUA:
"laskar biadab beriman" itu, menyerang dan membakar Gereja, sekalian dengan
"petugas Gereja" di dalamnya, TEPAT DI DEPAN HIDUNG KAPOLDA SULTENG!
Kapolda Sulteng malah terlihat sebagai "forraider" bagi "laskar iblis beriman" itu!
Mengapa kasus ini tak pernah sampai ke PENGADILAN ASU kalian, hai
MAHKAMAH ASU? Lihat lagi yang ini!
FROM: APOLONIO DE CHRISTO
DATE: SAT, 24 NOV 2001
Tanggal, 22 Oktober 2001 akibat pertempuran sengit antara Brimob dan jihad
sehingga mengakibatkan tewasnya Bripda Ardiansyah anggota Brimob Polda Palu,
seorang muslim asal desa Wani, Palu Utara. Sedangkan di pihak jihad tewas 8 orang
dan berhasil ditangkap 43 orang dan sudah di tahan di penjara Petobo Palu sebanyak
36 orang.
JOSHUA:
Sudah berapa ekor "laskar biadab beriman: ini yang kalian perkenalkan dengan
"hukum dan keadilan ASU" kalian? Coba kalian periksa "gudang iblis" kalian!
Kemungkinan besar, sudah tak seekor iblispun yang ada di sana! Hal yang sama juga
terjadi di Maluku sini! Sampai saat ini, "baru satu pengadilan ASU yang digelar oleh
NEGARA, terhadap "seorang Kristen" yang bernama "Alex Manuputty"! Bedanya
ialah bahwa Pengadilan ASU yang disponsori NEGARA ini, tidak berani memberikan
hukuman yang berat kepada Alex Manuputty, karena NEGARA PENJAHAT ini tidak
becus MEMBUKTIKAN bahwa RMS adalah gerakan separatis, seperti yang sudah
"dicatat secara licik didalam buku sejarah NEGARA PERAMPOK MALUKU! Atau
kalian bisa membuktikannya, MAHKAMAH ASU? Lihat lagi yang ini!
FROM: APOLONIO DE CHRISTO
DATE: SAT, 24 NOV 2001
(Tanggal, 22 Oktober 2001) jihad melakukan pembakaran pos-pos penjagaan Brimob
di desa Betalemba, Ratolene, Mapane, Moengko dan desa-desa lainnya di
Kecamatan Poso pesisir sehingga semua satuan Brimob yang berjaga di Poso
akhirnya di tarik dan saat ini tidak ada penjagaan pihak keamanan di seluruh
desa-desa kristen, baik dari TNI-AD maupun Brimob tentu hal ini akan membuka
peluang dan lebih leluasanya jihad melakukan berbagai serangan ke seluruh
desa-desa kristen dan itu berarti akan ada pertumpahan darah yang besar.
JOSHUA:
Jika "pos-pos penjagaan Brimob" sampai bisa dibakar "laskar biadab beriman",
apakah kalian masih bisa menganggap "warga Kristen POSO sebagai perusuh"?
"laskar biadab beriman" juga membakar Asrama Brimob Tantui (Ambon), membunuh
Komandannya dan menjarah gudang senjata dan amunisinya, tetapi PENGADILAN
ASU milik NEGARA PENJAHAT ini masih tetap sibuk menuduh warhga Kristen
Maluku sebagai "kelompok separatis"!!!
"Menarik Aparat Keamanan dari warga Kristen", dan "mengawal perusuh yang
mengaku Islam", adalah ciri-ciri khas dari NEGARA PENJAHAT ini! Desa Adat
Kristen Waai dan Poka-Rumahtiga, adalah dua contoh KEJAHATAN NEGARA dalam
hal ini! (masih banyak contoh lain)! Kelihatannya, KEJAHATAN NEGARA yg. sama
telah dijalankan juga di POSO! Apa yang akan kalian lakukan sebagai "pengimbang
keadilan" yang berkaitan dengan hukum an mati bagi Dominggus Tibo dkk.", hei
MAHKAMAH ASU?
Sebenarnya masih banyak lagi KEJAHATAN NEGARA yang lain, tetapi biarlah saya
ambil satu ini saja lagi!
FROM: APOLONIO DE CHRISTO
DATE: SAT, 24 NOV 2001
Sejak insiden penyerangan jihad ke desa-desa kristen dan pertempurannya dengan
aparat Brimob seluruh desa-desa kristen saat ini gelap gulita karena aliran listrik di
putuskan. Jihad sedang melakukan upaya isolir Tentena dengan berupaya menguasai
jalur-jalur keluar masuk Tentena sehingga dengan demikian seluruh jalur distribusi
kebutuhan pokok juga akan terputus. Sementara dari lahan-lahan pertanian sudah
sulit di harapkan karena jihad telah menguasai daerah-daerah tersebut. Saat ini sudah
mulai terjadi kerawanan pangan dan obat-obatan demikian juga pakaian karena warga
di serang ketika tidur lelap sehingga tidak sempat membawa barang-barang lainnya.
JOSHUA:
Coba bayangkan bahwa di dalam "sebuah negara merdeka", segerombolan penjahad
biadab beriman", bebas "merampok sumber makanan", "mengurung ribuab warga"
dan "menutup jalur bantuan hidup" terhadap suatu kota, dengan RESTU NEGARA!
Apakah terlalu sulit untuk melihat bahwa NEGARA ini adalah NEGA RA PARA
PENJAHAT? Jikalau "hukuman mati terhadap Dominggus Tibo dkk. itu adalah sebuah
keadilan", "hukuman apa kah yang cocok bagi "laskar biadab beriman", yang juga
melambangkan keadilan?"! Saya percaya, sebuah MAHKAMAH ASU tidak akan
pernah memiliki moral yang cukup untuk memahami dan memberlakukan sebuah
keadilan jika tidak DISUAPI dengan TULANG berharga MILYARAN RUPIAH!
SOURCE: ABC; DATE: (22/11/01 20:08:56)
Ketiganya sekarang berhak meminta pengampunan dari Presiden Megawati atau
mengajukan permintaan PK kepada Mahkamah Agung--langkah yang harus
dilengkapi dengan bukti-bukti baru. Sekitar 100 orang anggota Brimob dikerahkan ke
Poso karena meningkatnya ketegangan sesudah Mahkamah Agung mengukuhkan
hukuman mati yang dijatuhkan sebelumnya. (22/11/01 20:08:56); © 2001 Australian
Broadcasting Corporation
JOSHUA:
Sebenarnya "bukan meminta", tetapi memaksa Megawati untuk meninjau "keputusan
berat sebelah" dari PENGADILAN ASU dan MAHAKAM ASUnya, supaya dia tahu
bahwa NEGARA yg. dipimpinnya ini adalah NEGARA PARA PENJAHAT! Jika
Presiden kemudian memilih untuk "memihak PENJAHAT", maka predikat ASU itu
tidak pernah akan berubah! Oleh sebab itu, tak akan ada gunanya meminta PK dari
MAHKAMAH ASU, tetapi carilah keadilan dari MAHKAMAH MANUSIA yang ada di
luar sana! Kirimkan segala berkas dan bukti-bukti, baik yang berkaitan dengan
perkara ini, maupun tentang "Perbuatan biadab dari laskar biadab beriman, yang
didukung oleh Pemda, dibantu oleh segelintir desertir TNI/Polri, oknum TNI/Polri yang
aktif bertugas, dan yang DIRESYTUI OLEH NEGARA PENJAHAT ini! Kirimkan
semuanya ke MAHKAMAH INTERNASIONAL, dan KOMISI HAM-PBB, dan kesegala
penjuru dunia yang bisa dicapai! Biar seluruh dunia melihat, betapa ASUnya
NEGARA ini! Selebihnya biarkan Tuhan bekerja, sebab "tidak satupun akan jatuh ke
tanah, dengan sia-sia"!
Salam Sejahtera!
JL.
|