The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Nasib Pengungsi Posi Makin Memprihatinkan


Nasib Pengungsi Posi Makin Memprihatinkan

Hilversum, Senin 10 Desember 2001 08:00 WIB

Setelah serangan terakhir di Poso, minggu ini, kondisi para pengungsi semakin sangat memprihatinkan. Menurut Pastor Jimmy Tumbelaka, dari Keuskupan Menado, yang banyak menaruh perhatian kepada nasib pengugnsi Poso, para pengungsi yang berada di seputar Tentena, belum mendapat perhatian serius dari pemerntah. Bantuan pemerintah lebih banyak diberikan kepada para pengungsi di Palu. Selain pengungsi yang beragama Protestan kini di Tentena juga terdapat pengungsi transmigran Bali, yang beragama Hindu.

Jimmy Tumbelaka [JT]: Pengungsi dari kelompok etnis Bali itu baru terjadi akhir minggu yang lalu. Itu setelah desa mereka desa Betalembat, tempat transmigran orang Bali itu turut dibakar. Dan mereka mengungsi ada sementara di daerah Napu dan saya dengar bahkan masih ada yang lari ke hutan. Belum sempat dievakuasi.

Radio Nederland [RN]: Berapa jumlah mereka?

JT: Jumlah di sekitar desa itu yang terbakar kan sekitar 300 rumah. Di daerah Betalemba. Jadi saya memperkirakan, tarohlah mereka ada 200 keluarga, begitu.

RN: Apakah juga anda kebetulan mengetahui bahwa ada laporan dari kepolisian kepada Menteri Susilo Bambang Yudhoyono bahwa TNI berada di balik semua ini, karena mereka melakukan pembunuhan, baik terhadap umat kristen maupun kaum muslimin.

JT: Ya, saya harus mengatakan ini, bahwa konflik di daerah Poso berkelanjutan, berkepanjangan itu karena penanganan dari pihak-pihak aparat keamanan yang tidak becus di tempat ini. Jadi ada banyak pemicu-pemicunya, disebabkan oleh aparat keamanan itu sendiri. Jadi kalau toh kita mengatakan TNI, memang akhir-akhir ini ada banyak indikasi-indikasi, bahwa TNI melakukan tindak kekerasan terhadap kedua kelompok yang bertikai. Dan ada kesan itu untuk lebih mengadu-domba satu dengan yang lain. Kami tidak mengerti memang, mengapa harus terjadi demikian. Apakah itu memang hanya tindakan orang per orang, atau justru sesuai dengan prosedur yang ada, yang diterapkan. Kami tidak mengerti tentang hal itu.

Yang ingin saya sampaikan; yakni tolonglah di daerah ini untuk segera diselesaikan konflik yang berkepanjangan. Masyarakat di sini sudah capek, capek sekali dalam menghadapi konflik, juga banyak penderitaan. Saya mewakili rakyat di sini. Supaya seluruh komponen bangsa ini, marilah turut menyelesaikan masalah. Kalau tidak, memang kami mengharapkan supaya pihak internasional juga boleh turun tangan terhadap penanganan masalah ini. Mungkin itu ucapan saya, harapan saya, kerinduan saya yang juga merupakan kerinduan harapan masyarakat setempat.

Demikian Pastor Jimmy Tembelaka, dari Keuskupan Manado.

© Hak cipta 2001 Radio Nederland Wereldomroep
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044