The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Pertentangan Hendropriyono dan Susilo Bambang Yudhoyono Makin Nampak


Pertentangan Hendropriyono dan Susilo Bambang Yudhoyono Makin Nampak

Hilversum, Jumat 14 Desember 2001 06:45 WIB

Keadaan di Poso sementara ini cukup aman setelah Brimob bertindak keras tanpa pandang bulu terhadap keduabelah pihak yang bertikai. Yang justru menjadi berita adalah pertentangan di kalangan pejabat di Jakarta soal Poso dan Al Qaidah. Lebih lanjut laporan koresponden Syahrir dari Jakarta:

Perbedaan pandangan dan cara penanganan yang berbeda di antara petinggi negara dalam kabinet Megawati dari hari ke hari mulai nampak. Kalau kemarin dulu Kepala BIN, Hendroprijono mengatakan Al Qaidah yang dipimpin Usamah bin Ladin terlibat dalam konflik antar agama di Poso maka kemarin Menko Polkam justru secara tidak langsung membantah hal itu. Tetapi dikatakannya bahwa pemerintah akan menindaklanjuti temuan Badan Intelijen Nasional bahwa di Poso terdapat tempat latihan Al Qaidah. Selanjutnya nampaknya pihak militer yang baru dikirim ke Poso akan mengecek kebenaran informasi BIN tersebut.

Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan itu selanjutnya menjelaskan, informasi yang diperoleh Badan Intelijen Negara (BIN) tentang dugaan adanya jaringan Al-Qaeda di Poso, Sulawesi Tengah diperoleh dalam bagian kerja sama intelijen internasional, yang kebenarannya masih harus dipastikan. Yudhoyono berbicara dalam konferensi pers setelah sidang kabinet yang dipimpin Presiden di Gedung Utama Sekretariat Negara, Jakarta berakhir , Kamis kemarin.

Menariknya Susilo Bambang Yudhoyono mengisyaratkan bahwa konflik antara dua pihak di Poso sama sekali tidak terkait dengan jaringan Al Qaeda tersebut. Tetapi, Yudhoyono mengakui ditemukannya fasilitas kecil yang diduga sebagai kamp latihan di Poso. Namun, saat fasilitas tersebut ditemukan sama sekali tidak didapati adanya aktivitas, katanya. Sehingga terhadap penemuan tersebut harus dilakukan penyelidikan lanjutan.

Kalangan Islam umumnya menyambut baik keterangan Menko Susilo yang sering disingkat SBY ini juga didukung Menko Kesra Jusuf Kalla. Tetapi kalangan gereja meragukan keterangan Menko Polkam karena di waktu lampau dalam masalah Maluku misalnya SBY dinilai bersikap ambivalen dan sering dianggap berpihak ke Laskar Jihad. Bagaimana mungkin ia tidak mengetahui bahwa ratusan anggota Laskar Jihad sudah berangkat dari Jawa dan Maluku ke Poso?

Petugas-petugas kemanusiaan dari Inggris yang baru kembali dari Poso melaporkan bagaimana tentara sebelum tanggal 1 Desember membiarkan Posko-posko Laskar Jihad memasang foto-foto Usamah bin Ladin dan melakukan sweeping KTP di jalan-jalan. Tetapi kemarin SBY mengatakan, "Temuan ini harus diikuti terus, apakah benar demikian yang dimaksud Pak Hendro" kata Yudhoyono.

Sebelumnya, Hendropriyono yang ditemui pada kesempatan usai sidang kabinet menjelaskan, pihaknya telah menemukan kamp latihan di Poso yang dipakai oleh jaringan Al Qaeda. "Ada tempat latihan yang digunakan oleh orang-orang Al Qaidah terutama dari Spanyol itu," ujar Hendro. Seperti diberitakan pers, pernyataan Hendropriyono mendapat kecaman keras kalangan Islam. Seorang mantan KaBakin mengatakan, Poso bukanlah levelnya kelompok Usamah bin Ladin itu.

MUI Pusat pun menyesalkan pernyataan Hendropriyono yang bertentangan dengan keterangannya sebelumnya bahwa tak ada indikasi Al Qaidah berada di Indonesia. Hal ini juga berlawanan dengan keterangan pemerintah Amerika bahwa Indonesia tak masuk 45 negara yang memiliki jaringan Al Qaidah. Hal ini dinyatakan Din Syamsuddin dari MUI. Menko Kesra Jusuf Kalla pun menegaskan kelompok yang sedang bertikai di Poso, yang kini tengah ditanganinya tidak ada kaitannya dengan jaringan Al Qaidah. Secara tak langsung, ia menyangkal pernyataan KaBIN. Mabes Polri pun menyatakan sedang melakukan penyelidikan terhadap para pendatang asing yang diduga terlibat dalam kerusuhan di Poso. Polisi sudah menerima informasi intelijen tentang keterlibatan Al Qaida. "Tetapi polisi harus bisa mebuktikannya di lapangan," kata Kapolri Da'i Bachtiar.

Suatu sumber khusus mengatakan memang selama ini ada operasi intelijen di sana. Entah apa sasarannya dan apa maksud pemerintah. Bisa saja pemerintah sengaja ingin mencari muka pada AS dengan memunculkan peran Al Qaidah di Indonesia. Dengan demikian sebagaimana halnya ketika pihak komunis dijadikan momok oleh TNI untuk meminta bantuan kepada AS, kini pun para jenderal Orde Baru pendukung Megawati bisa menarik perhatian para pejabat intelijen negara paman Sam, katanya.

Sementara ini pemerintah lewat Menko Kesra Jusuf Kala yang berasal dari Sulawesi selatan itu telah melakukan pertemuan sebanyak enam kali dengan kelompok yang bertikai. Sidang kabinet kemarin membahas empat agenda. Pertama, perkembangan Poso. Kedua, perkembangan Papua, utamanya rekayasa tewasnya Theys Eluay. Ketiga, perundingan Indonesia dengan UNTAET. Keempat, langkah-langkah Indonesia dalam merespon resolusi DK PBB No 1337 tentang pembekuan aset-aset terorisme yang ada di negara-negara anggota PBB. Menteri Kehakiman Yusril Ihza Mahendra sudah menyatakan tidak ada rekening dan asset Al Qaidah di Indonesia. Tetapi karena baik eksekutif, legislatif dan judikatif sudah tidak begitu kredibel lagi di mata rakyat, maka keterangan Yusril itu tetap saja di ragukan.

Bahkan ada yang membandingkannya dengan peristiwa yang hampir sama di Sulawesi Selatan pada awal tahun limapuluhan. Ketika itu pasukan Darul Islam, Kahar Muzakar, sudah dikepung Divisi Wirabuana dan Divisi Brawijaya. Lalu datang instruksi dari pemerintahan di Jakarta yang saat itu dipimpin Partai Masyumi. Maka mundurlah tentara dan polisi saat itu.

Sementara ini usul Jusuf Kalla agar masalah Sulawesi diselesaikan oleh orang Sulawesi sangatlah tepat. Selama ratusan tahun Sulawesi tidak mengenal perang antar agama. Tiba-tiba setelah Soeharto jatuh maka konflik agama merebak di-mana-mana dan masuk ke wilayah Sulawesi. Bahkan sumber-sumber TNI yang berasal dari Sulawesi mensinyalir beberapa provokator kini sedang menggarap kelompok-kelompok agama di Sulawesi Utara agar pecah perang agama di daerah yang selama ini dikenal aman dan rukun itu.

© Hak cipta 2001 Radio Nederland Wereldomroep
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044