Tragedi Ambon, Selasa 11 Desember 2001
Situasi Ambon (Maluku) yang beberapa bulan terakhir ini sudah mulai kondusif,
ternyata dinodai lagi oleh orang-orang (perusuh) yang tidak ingin kondisi Maluku
menjadi aman. Setelah Desa Waemulang (beragama kristen) yang berada di pulau
Buru bagian selatan dibumi hanguskan pada tanggal 1 Nopember yang lalu, para
perusuh kembali menghajar pemukiman Kristen di Desa Ewiri (tidak jauh dari
Waemulang). Ternyata setelah kasus Waemulang, PDSD Maluku melalui
pembantunya (Pangdam) telah menurunkan 2 Paleton TNI ke daerah tersebut.
Setelah itu aparat keamanan ditambahkan di daerah pulau Buru, ternyata Desa Ewiri
diserang juga oleh para perusuh pada tanggal 7 Desember. Arah penyerangan selain
dari darat juga berasal dari laut dengan menggunakan speed boat maupun long boat.
Dari kejadian di pulau Buru tersebut 2 buah Gereja di kedua Desa tersebut habis
terbakar berserta rumah penduduk, sarana umum lainnya serta harta benda milik
masyarakat habis terbakar dan dijarah oleh para perusuh. Selain itu banyak jiwa yang
tidak berdosa tewas oleh kejamnya manusia disamping korban luka berat maupun
luka ringan. Isu penyerangan kantorng-kantong kristen di pulau Buru semakin santer
didengar. Malahan sewaktu KM. Shinta merapat di pelabuhan Leksula yang melayari
Ambon-Leksula pada tanggal 4 Desember kemarin, masyarakat yang akan menuju ke
Ambon menyatakan sangat was-was tinggal di Leksula. Setelah itu terjadi
penyerangan di Desa Ewiri.
Selain di pulau Buru, pulau Saparua menjadi ancaman dari para perusuh. Desa Porto
(Kristen) yang berbatasan dengan Desa Kulur ternyata diserang oleh para perusuh
pada tanggal 2 Desember 2001. Penyerangan yang dilakukan di daerah pesisir Dusun
Sirsaoni (bersebelahan Desa Hulaliu), ternyata dapat dihadang oleh masyarakat yang
berada di hutan. Penyerangan itu berlangsung pada hari Minggu itu sampai
menimbulkan korban jiwa. Sehari sebelumnya seorang pengusaha Cina yang
bernama Titi ditembak oleh Sniper di pelabuhan Yos Sudarso saat akan membongkar
muatan di pelabuhan tersebut. Apalagi sebelumnya Satgas Amar Maruf Nahi Mungkar
(AMNM) sudah melakukan sweping di pelabuhan terhadap barang-barang yang
masuk ke Ambon. Disamping itu ditemukan juga sesosok mayat di dekat Desa Soya.
Mayat tersebut adalah seorang laki-laki dan belum teridentifikasi sampai saat ini.
Beberapa kejadian di atas ternyata tidak menyadarkan PDSD Maluku dan para
pembantunya atau mungkin mereka hanya memikirkan situasi suksesi di Kabupaten
MTB (Bupati dan Wakil Bupati). Suksesi di MTB ini banyak menyedot perhatian para
politikus maupun birokrat sampai-sampai terjadi saling baku hantam di publik soal
suksesi di sana. Akibatnya umat Kristen di seluruh kota Ambon dan sekitarnya
melakukan perkabungan selama 3 hari, terhitung hari Selasa 20-22 Nopember 2001
atas tragedi kemanusiaan dan semua kebijakan yang dilakukan oleh PDSD dan
pembantunya di Maluku. 3 hari tersebut merupakan hari perkabungan di semua aliran
dan kepercayaan baik Katolik maupun Protestan di Ambon untuk menyadarkan
manusia supaya menghentikan pertikaian dan kekerasan serta mengajak semua
orang untuk berdamai dan menghargai dan menghormati satu sama lain.
Hari Selasa atau tepatnya tanggal 11 Desember 2001 telah terjadi suatu tragedi
kemanusiaan terbesar di pulau Ambon. Pada tanggal 10 atau sekitar jam 22.00 WIT
terdengar bunyi ledakan bom yang disertai dengan bunyi senjata otomatis sekitar 1
menit di daerah Karang Panjang (Ahuru). Belum diketahui secara pasti apa penyebab
terjadi ledakan bom dan bunyi letusan senjata api tersebut.
Untung tak dapat diraih dan malang tak dapat dilepas. Mungkin itulah yang pantas
diucapkan oleh manusia-manusia yang tak berdosa karena menjadi korban
keganasan oleh ulah teroris saat terjadi ledakan dahsyat di KM. California yang
melayari rute Galala-Gudang Arang, pp. KM. California keluar dari pangkalannya di
Galala pada jam 08.00 WIT dan menuju pelabuhan Gudang Arang, dan sudah
melayari 1 kali perjalanan pp. Pada pelayarannya yang ke-2 KM. California merapat di
pelabuhan Gudang Arang pada jam 09.00. Kira-kira jam 09.20 WIT KM tersebut
meninggalkan pelabuhan Gudang Arang. Setelah tepat berada di dekat Mercusuar
Galala atau dekat Pos Apung TNI AL (depan Markas Detasemen Zipur 5 Kodam XVI
Pattimura) atau kira-kira jam 09.40 WIT tiba-tiba terdengar ledakan bom di dalam
kapal itu. Kapal menjadi terbakar dan terus berlayar menuju ke palabuhan Feri Galala.
Para penumpang kapal ( 100 orang) menjadi panik dan sekitar 35 orang
lompat turun ke laut untuk menyelamatkan diri saat kapal terbakar, namun 3 orang
korban sudah meninggal saat terjadi ledakan tubuh mereka menjadi gosong.
Saat kapal terbakar di tengah laut masyarakat menjadi takut, marah dan menangis di
pelabuhan Gudang Arang, Feri Galala maupun di pesisir pantai saat melihat dan
mengetahui bahwa KM California di bom oleh orang tidak bertanggung jawab. Korban
meninggal 13 orang, di antaranya 4 orang hangus di antaranya 2 orang Marinir TNI
dan tidak dapat dikenali. Sedangkan para korban luka-luka kemudian dievakuasi ke
RS TNI AL Ambon sebanyak 46 orang ditambah 3 orang Marinir yang mengawal KM
tersebut. Sedangkan 1 orang Marinir masih dicari karena hilang di laut sewaktu
menyelamatkan diri bersama para penumpang lainnya. Beberapa speed boat berhasil
menyelamatkan para penumpang yang menceburkan diri ke dalam laut dan 1 buah
speed boat milik pengusaha Muslim menolong 5 orang yang tercebur ke laut dan
dievakuasi ke RS TNI AL Ambon. Menurut keterangan beberapa saksi mata bahwa
korban yang terjun ke laut berjumlah 35 orang, namun sampai saat belum
diketahui dengan jelas keselamatan para penumpang tersebut.
Sekitar jam 10.00 WIT sebuah speed boat mengevakuasi 2 orang korban (seorang
laki-laki dan seorang lagi perempuan) dalam keadaan hangus terbakar ke RSU
Ambon. Yang perempuan diketahui tidak bisa selamat, karena saat itu busa di
mulutnya sudah sangat banyak serta luka-luka yang dialami di sekujur tubuh cukup
menggenaskan. Beberapa menit kemudian itu mobil ambulans yang melalui jalan Dr.
Latumeten (depan RST-Kampus Unpatti) membawa korban meninggal ke keluarganya
di pusat kota di tahan oleh masyarakat di lokasi tersebut. Akibatnya aparat
keamanan yang berada di situ melepaskan tembakan untuk membubarkan masa
yang sudah mulai berkumpul di situ. Masyarakat menjadi panik dan jalan-jalan
ditutup. Jalan raya ditutup bagi angkutan umum tetapi baru dibuka lagi pada jam
14.00 WIT setelah negoisasi antara aparat keamanan dan masyarakat.
Karena RS TNI AL tidak bisa melayani korban yang begitu banyak dan atas
permintaan pihak keluarga korban, maka pada jam 16.00 WIT sebuah LCT milik
Pertamina Cabang Ambon bernama Ayu dipergunakan untuk mengambil para korban
untuk dilayani di RSU Ambon sebanyak 21 orang, sedangkan sisanya dirawat di RS
TNI AL Ambon. Sampai sore hari arus pelayaran Galala-Gudang Arang tidak berjalan
dan masyarakat pengguna jasa angkutan laut terpaksa menggunakan mobil melalui
jalan pegunungan yang sangat berat medannya.
Beberapa saksi mata menyebutkan saat kapal mendekati depan markas Den Zipur V
sebuah bom meledak di dek 2 (dek pertama penumpang). Tidak ada speed boat yang
mendekat dan menurut perkiraan saksi mata bahwa bom itu sudah ditaruh di geladak
kapal saat kapal akan meninggalkan pelabuhan Gudang Arang. Diduga kekuatan bom
tersebut sangat tinggi dan belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab
atas kejadian ini. Pihak Muslim sendiri mengaku bahwa mereka tidak terlibat dalam
kejadian ini, namun dari beberapa uraian sebelumnya bahwa selama bulan Puasa
mereka melakukan penyerangan di kawasan pulau Buru, maka hal ini belum tentu
benar.
Sementara itu pada jam 10.20 WIT masyarakat Kristen yang mendengar kabar
tentang dibomnya KM California melakukan long march dan demo ke kantor Gubernur
Maluku. Hal itu dilakukan sebagai akumulasi adanya kejadian pada KM California.
Saat melakukan orasi di kantor Gubernur tersebut, tiba-tiba terdengar bunyi kaca
pecah akibat lemparan batu yang disertai dengan sebuah bom yang dilempar ke arah
gedung Gereja Maranatha. Aparat kemanan yang bertugas di daerah tersebut
terpaksa mengeluarkan tembakan untuk membubarkan masa masyarakat. Akibatnya
masyarakat lari menyelamatkan diri karena takut ada sniper yang menggunakan
kesempatan untuk mencari mangsa .
Setelah gagal melakukan demo kepada PDSD Maluku, masa kemudian beralih ke
kawasan Belakang Soya dengan melakukan long march ke arah gedung wakil rakyat
(DPRD) Kota Ambon sekitar jam 10.35 WIT. Karena masyarakat terbawa emosi dari
kantor Gubenur Maluku dan mendengar korban pada KM California yang bertambah
banyak mengakibatkan kantor wakil rakyat tersebut tersebut dibakar masa. Mobil
pemadam kebakaran yang datang pada jam 11.30 WIT tidak bisa berbuat banyak
untuk memadamkan api. Akibatnya seluruh gedung DPRD Kota Ambon ludes
terbakar oleh si jago merah.
Masa masyarakat yang terbawa emosi kemudian menuju ke gedung wakil rakyat
DPRD Propinsi Maluku yang terletak di Karang Panjang. Namun akibat barikade yang
dipasang oleh aparat keamanan untuk menjaga keamanan anggota dewan dan
gedungnya, sehingga gerak laju masa bisa dihambat dan dibubarkan oleh aparat
keamanan.
Berita selanjutnya akan rampung setelah diinvestigasi kembali oleh kami, berikut
nama-nama korban. Kami juga meminta dukungan doa dan moral dari teman-teman
bagi masyarakat Kristen yang teraniaya oleh orang-orang yang tidak bertanggung
jawab. Kami juga meminta kepada bantuan untuk melakukan lobi-lobi terhadap
kasus-kasus yang terjadi di Maluku (Ambon) belakangan ini yang menghantam
kemanusiaan hanya untuk kepentingan politik sesaat. Kiranya Tuhan menyertai kita
semua. Daftar Nama Korban:
A. Korban Meninggal Dunia:
1. Noce Limahelu
2. Ny. Hetty Mailoa/Haulussy
3. Ny. Maria Huwae/Ratuhanrasa
4. Pratu Mar. Inf. Alimin
5. Pratu Mar. Inf. Wagimin
6. 2 (dua) korban belum diidentifikasi
B. Korban Luka Bakar:
1. Sandra Ratuhanrasa
2. Ayu Tupamahu
3. Leo Litapelut
4. Jopy salakory
5. Praka Mar. Inf. Ali Dumanik
6. Praka Mar. Inf. Mulyadi
7. Serka Mar. Inf. Send Wahid
8. Jermias Manuhutu
9. Rumapofit
10. Agusthinus Renyut
11. Seteven Hativen
12. Steven Sitania
13. John Ririasa
14. Ny. R. Ririasa
15. Ny. Popy Yamlean
16. Refina Kainama
17. Kris Kainama
18. Fisel Kainama (balita)
19. Ela Kainama
20. Olivia Sekawael
21. Ny. S.H. Sekawael
22. Mario Kakisina
23. Dorce Kristina
24. Izack Inkon
25. Eddy Huliselan
26. Babedo Dolobi
27. Ny. Leonora T.
28. Yosak rupian
29. Ny. Stela Lekatompessy
30. Pieter Manuputty
31. Andreas Noya
32. Abner Huliselan
33. Ny. M. Makatita
34. Lisa Sapulete
35. Vido Maspaitella
36. Robert Leatemia
37. Leonard Wulianti
38. Izack Pesiwarissa
39. Luther Wahilanf
40. Ny. Dorce Sahurua/Malaiholo
41. Ike Siahaya
42. Sisanya belum diketahui namanya.
C. Kemarin ditemukan seorang kecil hanyut di tepi pantai Galala
Salam,
OH
Received via email from: OH
|