Diabetes Mellitus (DM)
dalam kehidupan sehari-hari dikenal sebagai
penyakit kencing manis. DM adalah suatu
keadaan dimana terjadi peningkatan kadar gula
(glukosa) dalam darah yang berlebihan dan
terjadi secara menahun. Disebut penyakit
kencing manis, karena dalam urin (kencing)
penderita DM dapat diketemukan zat gula yang
mana seharusnya tidak diketemukan.
Zat gula diperlukan oleh tubuh untuk diubah
menjadi energi / tenaga. Zat gula diperoleh
tubuh melalui makanan terutama yang mengandung
karbohidrat dan gula. Hampir semua makanan
yang kita makan dapat diubah menjadi zat gula.
Setelah masuk ke dalam tubuh, zat gula akan
diedarkan keseluruh sel tubuh melalui aliran
darah. Kelebihan zat gula karena kurangnya
aktivitas, akan disimpan oleh tubuh. Bagi
mereka yang kurang melakukan aktivitas,
seperti olah raga, kelebihan zat gula tersebut
akan disimpan dalam bentuk lemak, sedangkan
bagi orang yg sering beraktivitas akan
tersimpan dalam bentuk otot seperti pada atlet
binaragawan. Proses pengubahan zat gula yang
ada dalam darah menjadi lemak atau otot,
terjadi dengan bantuan hormon insulin yang
dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Jadi hormon
insulin bertugas untuk mendeteksi apabila
kadar gula dalam darah tinggi karena belum
dibutuhkan oleh tubuh, yang akan diturunkan
dengan cara mengubahnya menjadi otot dan lemak.
Sebaliknya bila zat gula dibutuhkan oleh tubuh
(karena adanya suatu aktivitas) dan sementara
belum ada masukkan zat gula lewat makanan,
maka hormon glukagon akan merombak lemak tubuh
atau otot menjadi zat gula yang selanjutnya
bisa digunakan untuk menghasilkan tenaga.
Begitulah mekanisme pengaturan keseimbangan
kadar zat gula didalam tubuh manusia yang
normal.
Dalam tubuh penderita DM, hormon insulin yang
seharusnya mengontrol kadar gula dalam darah,
'terlena' sehingga kadar gula tetap tinggi dan
terbuang lewat urin (kencing). Hal ini yang
menyebabkan penyakit ini disebut dengan
penyakit kencing manis.
Dua Jenis Diabetes Mellitus (DM)
Saat ini dalam dunia kedokteran dikenal ada 2
jenis penyakit DM. Yang pertama dikenal
sebagai DM tipe 1. Penyebab dari DM tipe 1
masih belum diketahui secara pasti. Pada
penderita DM tipe 1, pankreas-nya secara
terlahir tidak menghasilkan hormon insulin.
Akibatnya dari kecil sampai tua, penderita ini
sangat tergantung dengan hormon insulin buatan
yang harus disuntikkan pada tiap saat tertentu.
DM tipe 1 ini biasanya diturunkan oleh orang
tuanya.
Untuk DM tipe 2, penderitanya sebelumnya tidak
mempunyai gangguan pada pankreas maupun
produksi hormon insulin-nya. Dengan
berjalannya waktu, pengeluaran hormon insulin-nya
mulai mengalami gangguan. Gawatnya, penderita
DM tipe 2 seringkali tidak terdiagnosis pada
awalnya dan terdeteksi (biasanya pada umur 50
sampai 65 tahun) setelah penyakit ini mulai
menunjukkan komplikasi berupa kerusakan pada
organ tubuh seperti: mata, ginjal, saraf, gusi,
gigi dan pembuluh darah.
|