Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya seribu tahun menurut perhitunganmu."(32:5)
Maksud dari kadar disini adalah : Jarak yang dicapai Sang urusan selama satu hari sama dengan jarak yang ditempuh bulan selama 1000 tahun atau 12000 bulan.
secara matematis dapat dituliskan sbb:
C . t = 12000 . L dimana :
C = kecepatan Sang urusan
t = waktu selama satu hari
L = panjang rute edar bulan selama satu bulan.

L = v . T

Dimana:

v = kecepatan bulan

T = periode revolusi bulan

= 27.321661 hari

Ada dua tipe kecepatan bulan :

1. Kecepatan relatif terhadap bumi yang bisa dihitung dengan rumus berikut:

ve = 2 . pi . R / T

dimana

R = jari-jari revolusi bulan = 384264 km

T = periode revolusi bulan = 655.71986 jam

Jadi ve = 2 * 3.14162 * 384264 km / 655.71986 jam = 3682.07 km/jam

2. Kecepatan relatif terhadap bintang atau alam semesta. Yang ini yang akan diperlukan.
Einstein mengusulkan bahwa kecepatan jenis kedua ini dihitung dengan mengalikan yang pertama dengan cosinus alpha, sehingga:

v = Ve * Cos alpha

Dimana alpha adalah sudut yang dibentuk oleh revolusi bumi selama satu bulan sidereal, Sudut alpha = (27.321661 hari/365.25636 hari) x 360 derajat = 26.92848 derajat.

Jadi:

C . t = 12000 . L

C . t = 12000 . v . T

C . t = 12000 . ( ve . Cos alpha ) . T

C = 12000 . ve . Cos alpha . T / t

Ingat !

ve = 3682.07 km/jam

alpha = 26.92848 derajat

T = 655.71986 jam

t = 86164.0906 det

Bila semua parameter kita masukkan maka diperoleh :

C = 12000 * 3682.07 km/jam * 0.89157 * 655.71986 jam / 86164.0906 det atau silahkan anda hitung sendiri, maka diperoleh harga;

C = 299792.5 km/det.

Bandingkan C (kecepatan sang urusan) hasil perhitungan dengan nilai C (kecepatan cahaya) yang sudah diketahui ! Nilai C hasil perhitungan : C = 299792.5 Km/det

Nilai C hasil pengukuran :

US National Bureau of Standards : C = 299792.4574 + 0.0011 km/det.
The British National Physical Laboratory: C = 299792.4590 + 0.0008 km/det.

Kesimpulan:

Perhitungan ini membuktikan keakuratan dan konsistensi nilai konstanta C hasil pengukuran selama ini dan juga menunjukkan kebenaran AlQuranul karim sebagai wahyu yang patut dipelajari dengan analisis yang tajam karena penulisnya adalah Sang pencipta alam semesta.” Maha benar Allah dengan segala firmanNya.

Referensi:
1. Elnaby, M.H., 1990, A New Astronomical Quranic Method for The Determination of The Greatest Speed C.
2. Fix, John D. 1995, Astronomy, Journey of the Cosmic Frontier, 1st edition, Mosby-Year Book, Inc., St Louis, Missouri.
Wallahu a'lam.