Galery Photo kegiatan Bp.DR.HC.M.Yusuf

 

Kesejukkan dan keindahan alam Sukabumi yang asri akan menambah  kenyamanan dan kesehatan bagi pasien selama dalam prosespenyembuhan Semua pasien akan selalu di Check langsung oleh DR.HC.Moch.Yusuf selama proses penyembuhan pasien 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Setiap para pasien yang datang dan berobat ke Klinik Citra Insani Sukabumi, akan mendapatkan perawatan yang maksimal oleh tenaga-tenaga yang profesional dan pengalaman, yang selalu ekstra hati-hati dalam menangani setiap pasien yang sedang dalam pemeriksaan awal ataupun dalam proses perawatan di ruang Rawat Inap.  

 

 

 

 

DR.HC.Moch.Yusuf selalu mendiskusikan perkembangan para pasien-nya dengan asisten-nya maupun dengan staf-nya yang lain untuk memantau perkembangan pasien-nya.

Harinya saya tidak ingat lagi.Tapi tanggalnya adalah tanggal 20 bulan januari tahun 1990.Saat itu,hanya selang beberapa hari setelah saya keluar dari RS Islam. Saat itu pula sejarah awal lahirnya praktek pengobatan tradisional yang saya dirikan.Sebagai permulaan, memang terasa berat.Bukan dari pengalaman sajamasih terbata, tapi modalnya jga tidak memadai. Saya memulai dari sebuah tempat praktek sederhana yang saya sewasecara bulanan. Tempatnya adalah di Selajambe,Cisaat.Inilah tempat praktek pertama saya.Sederhana, sesuai dengan kadar kemampuan saya. Pasien saya memang sudah banyak. Mendengar saya membuka praktek di sini, mereka pun mendatangi saya. Kalau pada mulanya saya sedikit ragu, kehadiran mereka membuat saya termotivasi untuk mengembangkannya terus. Saya yakin,pasien–pasien saya ini banyak berharap agar saya terus memajukan klinik pengobatan ini. Soal tempat, tidak terlalu menjadi masalah. Namun yang terasa sedikit mengganjal adalah lokasi praktek saya terasa jauh dari tempat tinggal saya.Dan suasananya juga masih sangat kurang ideal dalam mendukung obsesi saya.

            Atas banyak pertimbangan, akhirnya, klinik yang saya baru buka beberapa bulan harus dipindahkan ke tempat lain yang lebih dekat dengan domisili saya di Selabintara.Karenanya,saya pun pindah ke Cikirai. Dibanding tempat pertama, di Cikirai ini terasa lebih baik lagi. Selain lebih dekat dengan tempat tinggal saya. Lokasi ini juga punya suasana yang lebih baik. Lebih tenang. Saya semakin percaya diri dengan perkembangan ini.Di Cikirai saya sempat bertahan sampai satu tahun. Karena tempat praktek sayakemudian pindah lagi ke daerah Sriwedari. Sama dengan di Cikirai, di Sriwedari saya hanya sempat bertahun setahun saja. Saya tidak meneruskan kontrak-sewanya.

            Dari Sriwedari saya kemudian pindah lagi ke Jl. Warnasari. Disini, agak lama. Saya sempat bertahan dua tahun. Dan kembali saya pindah lagi ketempat yang ada sekarang Jl. Selabintana Km 7 Gang Tubagus. Tempat ini menjadi tempat yang ketujuh. dan yang terakhir adalah di Jl.Cikiray No.41 Cisaat Sukabumi Tampaknya ini menjadi tempat yang paling ideal dalam perjalanan pengabdian saya sebagai Dokter,Pengobatan Alternatif & Akupunturis.

            Dari segi tempat, lokasi tempat praktek yang ada saat ini sudah berada di titik yang paling tinggi dari wilayah hunian di Sukabumi. Halamanya luas memungkinkan saya mewujudkan impian saya untuk membuka praktek dengan suasana keindahan alam. Yang terakhir, dalam filsafat jawa, tujuh kali perpindahan itu sudah pada tercapainya kesempurnaan. Memang, tidak ada kata sempurna pada diri manusia. Tapi dalam proses perjalanan, rasa – rasanya, tempat ini cocok. Halamanya luas, taman dan pepohonannya memberi kesejukan dan keindahan yang asri. Saya yakin betul, ini sudah merupakan sebagian dari impian saya. Yakni memiliki tempat praktek yang indah, sejuk, nyaman, bersih dan bersih.

            Memang, tempat telah ideal dalam pandangan saya. Tapi bagaimana dengan fasilitas dan kelengkapan klinik yang ada ? ini mungkin langkah yang mesti saya pikirkan bersama kawan – kawan. Apalagi saya mendengar, keberadan pengobatan tradisional Cina sudah mendapat perhatian dalam bentuk kerjasama pemerintah indonesia dan Cina. Karenanya, sebagai aktivis pengobatan tradisional Cina, saya pun tertantang untuk lebih banyak lagi berpartisipasi di bidang ini. Untuk ini, saya pun tidak keberatan kalau klinik saya dikembangkan ke bentuk pengobatan tradisional Cina, karena memang metode itu yang selama ini saya pakai. Tentu kesediaan itu bila diiringi dengan semangat pengelolaanya lebih berorientasi pada pengobatan sosial.

            Saya melihat, penanganan pengobatan yang melakukan pendekatan dengan teknik Chinese Traditional Medicine memang masih belum mendapat pembinaan yang tearah. Saya berharap dengan adanya kerjasama dua negara itu, pertumbuhan pusat – pusat pengobatan tradisional yang berbasis pada CTM itu, tentunya akan dapat ditingkatkan lagi peran sertanya dalam melayani kesehatan masyarakat.Masalahnya, sejauh ini pusat - pusat kesehatan mesyarakat yang ada, entah yang tradisional atau yang medis, masih bisa dikatakan terbatas. Rasio perbandinganya masih belum berimbang. Artinya masih dibutuhkan lebih banyak lagi klinik klinik dan pusat – pusat kesehatan masyarakat untuk melayani yang jumlahnya terus bertambah.

            Untuk itu, klinik yang saya bangun ini memungkinkan untuk dikembangkan ke pada bentuk – bentuk yang memang menjadi harapan banyak masyarakat. Saya kira, dan saya berharap, semua orang, dengan kapasitasnya masing – masing tentunya berkeinginan melakukan sesuatu yang terbaik untuk bangsanya, termasuk juga saya bersama klinik yang saya bangun ini.