Oleh : Dwi Asih K. Ningrum

Mahasiswa Peminatan Manaj Informasi Kesehatan, Biostatistik

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Indonesia                                                                                                               

 

 

Telemedicine On The Move

 

Pembangunan di bidang pelayanan kesehatan antara lain untuk menjamin akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.nformasi terhadap kesehatan dapat diterima dengan valid dan akurat oleh masyarakat. Informasi tersebut dapat dijadikan acuan untuk mengambil tindakan demi derajat kesehatan yang lebih tinggi.

Ini dicerminkan dalam MDG (Millenium Development Goals), terutama ada target 18: “In cooperation with the private sector, Text Box: Telemedicine (telekomunikasi plus pengobatan) bukan merupakan hal baru. Metode ini akan membantu distribusi lebih cepat dari keuntungan teknologi komunikasi.make available the benefits of new technologies, especially information and communicationsTelemedicine pada prinsipnya adalah penyelenggaraan pelayanan kedokteran secara jarak jauh. Bentuknya bisa bermacam-macam, ada yang berlangsung secara real time ada pula yang tidak (asynchronous). (Fuad, 2006)        

Fungsinya pun bervariasi, dapat berupa telelearning (untuk mendukung pembelajaran/pendidikan kedokteran), telekonsultasi (konsultasi kedokteran jarak jauh dengan dokter spesialis atau yang lebih berpengalaman), sampai ke pelayanan kedokteran langsung seperti telesurgery (praktik bedah jarak jauh). Hampir semua spesialisasi dalam kedokteran dapat menerapkan telemedicine sehingga akan dikenal berbagai istilah seperti teleradiologi, telepsikiatri, telepatologi, sampai ke teledermatologi.

 

 

Definisi

Telemedicine is not software or hardware, although it employs both. Nor is it “doctorware” or Pulse animation“econoware”, despite it value to both physicians and administrators. When all is said and done, telemedicine is “patientware”. (Ira Denton, M.D., Healthcare Informatics, November 1993). Telemedicine bukanlah sebuah software ataupun hardware, sekalipun ini bekerja bersamaan. Dan ini bukan doctorware maupu econoware, meskipun memiliki nilai bagi dokter ataupun administrator. Ketika semua dikatakan dan dilakukan, telemedicine adalah “patientware”)

Telemedicine merupakan aplikasi teknologi elektronika, komputer dan telekomunikasi dalam teknik biomedika, untuk melakukan pertukaran informasi kedokteran dari satu tempat ke tempat lain, guna membantu pelaksanaan prosedur kedokteran, dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup manusia melalui peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. (Soegijoko, 2006)

Dengan demikian, dalam sistem telemedicine selalu dilakukan pemrosesan informasi kedokteran dan pengiriman dan penerimaan informasi kedokteran, serta hasilnya harus menunjang pelaksanaan prosedur kedokteran. Beberapa jenis informasi kedokteran: teks alfanumerik, sinyal fisiologi, citra kedokteran (statik dan dinamik), bunyi dan suara, serta kombinasi dari informasi tersebut. Prosedur kedokteran terdiri atas beberapa tahap, termasuk: pengumpulan data pasien, analisis data, menegakkan diagnosa, memberikan terapi, evaluasi dan tindak lanjut. Dengan demikian, pelaksanaan dan/atau aplikasi sistem telemedicine selalu mengharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.

Telemedicine pada prinsipnya adalah penyelenggaraan pelayanan kedokteran secara jarak jauh. Bentuknya bisa bermacam-macam, ada yang berlangsung secara real time ada pula yang tidak (asynchronous). (Fuad, 2006)

Telemedicine adalah transmisi dari informasi medis seperti teks, citra, biosinyal, video, suara serta keahlian medis dan perawatan dari satu lokasi ke lokasi lainnya melalui hubungan telekomunikasi. (Tjandrasa, 1998)

Telemedicine dapat digambarkan sebagai "akses cepat untuk memberikan keahlian medis secara remote dengan memanfaatkan ICT, tidak tergantung dimana pasien itu berada atau informasi itu diletakkan” (Supriyatno dan Romzi, 2006)

Definisi secara luas, telemedicine menunjukkan kepada sebuah aplikasi teknologi komunikasi dalam praktik kesehatan. Telemedicine sebelumnya telah dilakukan yaitu menggunakan telepon, fax, dan video streaming dengan kecepatan yang rendah. Sistem yang baru menggunakan video dengan resolusi tinggi, dua arah, interaktif dengan suara dan gambar yang ditransmisi dengan kenyataannya, dengan menyediakan tenaga kesehatan di satu tempat untuk melihat seorang pasien ditempat lain, atau memeriksa dengan bantuan tenaga kesehatan yang tersedia pada tempat terpencil. (Canna and Berek, 1994)

 

 

Alasan

Beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan telemedicine:

1. Luasnya suatu negara terutama negara yang berbentuk kepulauan. Pelayanan kesehatan dan aktivitas pendidikan untuk profesional kesehatan pada daerah yang jauh dari kota sangat terbatas dibanding diperkotaan. Suatu tindakan untuk memperbaiki akses ke pelayanan pada daerah-daerah yang kurang fasilitas medisnya akan sangat membantu kualitas pelayanan tersebut. Telemedicine mengubah cara pemberian pengobatan dan pendidikan kesehatan dengan mengeliminasi masalah waktu dan jarak serta memungkinkan para dokter melaksanakan riset klinis yang terhubung satu sama lainnya walaupun terpisah secara geografis serta menggunakan bersama record pasien dan citra diagnostik. Dengan memperbaiki kesempatan pendidikan dan interaksi profesional, kualitas pelayanan dapat ditingkatkan.

 

2.  Kecilnya ratio spesialis dibandingkan dengan populasi

Kebutuhan telemedicine tumbuh karena adanya kesenjangan pelayanan kesehatan. Persebaran dokter di Indonesia tidak merata, apalagi dokter spesialis.

Database Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan, jumlah spesialis anak di Jakarta pada tahun 2005 tercatat 443 (rasio 5,29 Spesialis Anak per 100.000 penduduk), sedangkan di Papua hanya 7 (rasio 0,32 Spesialis Anak 100.000 penduduk). Semakin padat penduduk dan tinggi kemampuan ekonomi suatu daerah, layanan fasilitas kesehatan akan semakin spesialistik dengan teknologi yang lebih tinggi. (Kompas, 18 Desember 2006)

 

3.  Biaya teknologi dan telekomunikasi relatif terjangkau

Program telemedicine relatif mahal karena membutuhkan unsur-unsur tenaga pendukung profesional dan administratif, peralatan teknis pada kedua belah pihak, konsultasi menjadi lebih lama, serta mahalnya peralatan dan biaya telekomunikasi. Namun demikian telemedisin mempunyai kemampuan untuk meningkatkan efek positif masa depan pelayanan kesehatan dan kedokteran dibandingkan dengan cara lain khususnya untuk daerah terpencil dimana fasilitas yang ada sangat terbatas.

Dalam jangka waktu yang lama, teknologi dan telekomunikasi bukanlah menjadi sebuah benda tertier dan sangat mahal. Akan sangat mahal apabila harus melaksanakannya secara manual, terus-menerus.

 

 

4.       Adanya infrastruktur dan tersedianya lebar pita, teknologi kompresi,dan teknologi konferensi video.

Telemedicine dapat dikembangkan dalam berbagai sektor umum dan privat seperti pelayanan kesehatan di rumah. Dengan menggunakan peralatan monitor medis digital, telepon, komputer, dan video interaktif dimungkinkan untuk melakukan pelayanan kesehatan dirumah sebagai tindakan preventif maupun untuk monitoring kondisi seperti diabetes dan asma. Telemedicine juga sangat membantu penderita yang sulit melakukan perjalanan. Akusisi dan transmisi informasi monitoring medis seperti tekanan darah, denyut pulsa, berat badan, temperatur, oximetry, spirometry, dan ECG dapat dilewatkan melalui saluran telepon. Adanya akses ke pelayanan khusus medis merupakan suatu penggunaan efektif dari telemedisin untuk pelayanan jangka panjang.

(Teknologi Informasi dalam Aplikasi Telemedika, Elektro Indonesia, Edisi Ke-11 Januari 1998)

 

 

 

Keuntungan

Sistem berbasis internet (telemedicine) ini memungkinkan diagnosis pasien di daerah terpencil secara online Tandberg telemedicine consoleoleh dokter ahli yang berada di tempat lain. Bersamaan dengan tersedianya informasi yang cepat, menjadikan sistem audio – visual yang diterima oleh umum menjadi cepat. Pada beberapa dekakde ke depan, akses telemedicine akan telah dimiliki oleh hampir semua pusat kesehatan dan kantor tenaga kesehatan.

      Selain itu, pelayanan kesehatan dan aktivitas pendidikan untuk profesional kesehatan pada daerah yang jauh dari kota sangat terbatas dibanding diperkotaan. Suatu tindakan untuk memperbaiki akses ke pelayanan pada daerah-daerah yang kurang fasilitas medisnya akan sangat membantu kualitas pelayanan tersebut. Telemedicine mengubah cara pemberian pengobatan dan pendidikan kesehatan dengan mengeliminasi masalah waktu dan jarak serta memungkinkan para dokter melaksanakan riset klinis yang terhubung satu sama lainnya walaupun terpisah secara geografis serta menggunakan bersama record pasien dan citra diagnostik. Dengan memperbaiki kesempatan pendidikan dan interaksi profesional, kualitas pelayanan dapat ditingkatkan.

Kelebihan yang ditawarkan dari pemanfaatan internet dalam pelayanan kesehatan (disebut: telemedicine), antara lain biaya relatif murah (tidak terbatas waktu, tempat, dan mobilitas seperti pelayanan kesehatan konvensional [terutama yang berkaitan dengan promosi kesehatan]), dan nyaman bagi pengguna (anonimitas, menghindari stigma dan malu, ketersediaan informasi saat dibutuhkan). Selain itu, dapat menjangkau wilayah yang luas.

Telemedicine dapat dikembangkan dalam berbagai sektor umum dan privat seperti pelayanan kesehatan di rumah. Dengan menggunakan peralatan monitor medis digital, telepon, komputer, dan video interaktif dimungkinkan untuk melakukan pelayanan kesehatan dirumah sebagai tindakan preventif maupun untuk monitoring kondisi seperti diabetes dan asma. Adanya akses ke pelayanan khusus medis merupakan suatu penggunaan efektif dari telemedicine untuk pelayanan jangka panjang.

Teknis pelaksanaan teleradiology (dalam hal ini pelayanan kesehatan gigi)                                                                                             

 


                               

 

Download gambar

Text Box: Copyright : Dwi Asih
MIK, Dept.Bios
FKM UI
Phone: 021-86606215 Hp: 0856-94632775
E-mail: ndat.ndut@gmail.com


Download modul