LONGGOK
11
(longgokan puisi karya ZIZIE
ALI)
MENCAMPAK
MALU
dia yang pernah mengetuk
kamar
dan kebetulan aku juga sedang
kesunyian
meski malam tanpa bulan
temaram
kami pun bercanda tanpa
cinta
membungkus luka yang masih
terbuka
dan kini bila sepi berkunjung
lagi
yang ku kenang hanyalah kedhaifan diri
sendiri
yang mencampak malu di hujung
kaki
tatkala hangat ghairah menjalar urat
nadi.
ZIZIE ALI
16 JULAI 2000
MENGIKIS
RAWASIT
(dedikasi: NA)
dapat ku bayangkan
bagaimana kau jua seperti
aku
bertukus lumus mengikis
rawasit jahiliah,
betapa seringnya
dalam hiruk pikuk
duniawi
kita semakin menjarak
diri
dari Ilahi,
teman,
aku juga seperti mu
kepingin mencari dan
mencari
biar biah solehah melingkari
diri
lantaran kita bukan bagai
mereka
yang bangga menjunjung
jahili
yang bahagia mendakap
api.
ZIZIE ALI
BABAK
PERTAMA
babak pertama sudah
ditamatkan
namun skrip masih
panjang.
pementasan ini
perlu banyak korban.
ZIZIE ALI
11 JULAI 2000
ALUR
KEMESRAAN
menyelusuri kembali
alur kemesraan
terasa onak kesepian
menikam kaki.
mengirai kembali
bilah-bilah keghairahan
terasa selumbar
kesayuan
menikam jari.
ZIZIE ALI
11 JULAI 2000
MENCARI
JALAN
simpang siur jalan
kekadang bisa
memperdayakan
betapa kekadang
bermula terang berakhir
kelam.
demikianlah
dia mungkin jua seperti
aku
melompat dari jalan ke
jalan
sebelum di panggil
pulang.
semoga
dipilih mengakhiri
perjalanan
di hujung tariqat
kebenaran.
ZIZIE ALI
11 JULAI 2000
JALAN
KELAM
(dedikasi: Nur Aleef)
perawan menyusuri jalan
kelam
tercicir seuncang
kehormatan
lalu lupa jalan pulang.
dia yang menyusuri jalan
kelam
bukan lagi
seorang perawan.
ZIZIE ALI
11 JULAI 2000
PAK ABU KENA
TENDANG
pak abu kena tendang
oleh sang juragan,
numun sebelum tenggelam
pak abu melawak sakan:
aku sengaja meminta
ditendang ke tengah
samudera
lantaran terlalu lama
bertenggek di birai
bahtera
biarlah orang lain pula
yang lebih sasa
dan lebih setia..
ZIZIE ALI
1 julai 2000
SIAPA PAK
ABU
sesudah menjadi kepala
negeri
baru kita tahu
siapa pak abu.
pak abu bukan orang
bistari
juga bukan berbudi
tinggi
jauh sekali pencinta
kebenaran
hanya sekadar mencari
makan.
ZIZIE ALI
30 JUN 2000
ADUHAI PAK
ABU
aduhai pak abu,
apakah mungkar bagai
kelkabu
atau bagai butiran debu
yang akan berlalu
bersama hembusan bayu.
ZIZIE ALI
29 JUN 2000
APA
PENDAPATMU
duhai pencuri yang
mulia
apa pendapatmu
kiranya pencuri dipotong
tangannya?
duhai pelacur yang
mulia
apa pendapatmu
kiranya penzina direjam
tubuhnya?
duhai penfitnah yang
mulia
apa pendapatmu
kiranya konspirator dirotan
punggungnya?
ZIZIE ALI
27 JUN 2000
PESAN SEORANG BAKAL
SN
usah berpuisi tentang
bunga
tentang kumbang menyeri
kembang
lantaran kita bukan penjaga
taman.
usah berpuisi tentang
ikan
tentang sampan dan
lautan
lantaran kita bukan
nelayan.
usah berpuisi tentang tudung
kepala
tentang syurga dan
neraka
lantaran kita bukan guru
agama.
usah berpuisi tentang
pilihanraya
tentang nepotisme dan
kronisme
lantaran kita hanya sasterawan
semata.
ZIZIE ALI
26 JUN 2000
akronim:
SN = Sasterawan Negara
BAHTERA
KITA
(dedikasi: yusof
fansuri)
sejarah menyaksikan
lima dasawarsa adalah terlalu
lama
bagi sebuah bahtera
biar betapa teguh
binaannya,
nah, saksikan bahtera bernakhoda
tua
lantainya kian reput dan
berlubang
tiang layar kian senget dan kemudi
hilang haluan.
usahlah gusar
bahtera yang reput biarkanlah
karam
namun pelayaran masih
panjang
bahtera yang dibina sekian
lama
dengan darah dan air
mata
kian laju luncurnya.
ZIZIE ALI
26 jun 2000
UCAPLAH TERIMA
KASIH
ucaplah terima kasih
kepada rakyat jelata
yang betapapun muak dan
benci
kepada nakhoda tua
namun tiada sampai hati
mengaramkan sebuah
bantera.
ZIZIE ALI
25 JUN 2000
TUNA
BUSANA
dalam tuna busana
kita adalah serupa
pada zahirnya,
sehinggalah kita
menyarung
celana atau sarung
blaus atau kebarung
cepiau atau kerudung.
ZIZIE ALI
24 JUN 2000
glossari:
tuna = tanpa,
cepiau = cap ,
kerudung =
tudung/selendang
busana = pakaian
JEJAKA MERENUNG
BULAN
seorang jejaka
merenung bulan
dengan keris tersisip di
pinggang,
tiba-tiba keris dihunus dan
dibuang
ke tengah lautan.
ZIZIE ALI
kuala terengganu
24 jun 2000
CARI MAKAN,
BEB...
bertemu rakan-rakan dari media
perdana
aku sering bersenda:
"bila kalian hendak
bertaubat?"
selalunya mereka ketawa
ria
dan menjawab selamba:
"cari makan, beb..."
ZIZIE ALI
19 JUN 2000
EMPATI
dari sinar mata dan memek
muka
dapat ku baca
penyampai berita tv yang
jelita
sedang bertarung dengan
dirinya,
betapa dia terlalu muak
membaca ceritera demi
ceritera
yang direka sang
penguasa.
ZIZIE ALI
19 JUN 2000
DURIAN
RUNTUH
meski formula telah
ditemu
namun konspirator masih
ragu:
apakah media perdana milik
kita
mampu menconteng muka sang
wira
biar jelata seluruh
negara
meludah dan
menyeranahnya
bagai anjing buruk
kepala.
mendengar keluhan sang
konspirator
para peneraju media perdana tesenyum
ria
lantas mereka menari dan
berseloka:
"durian runtuh di depan
mata
usah dikira dosa pahala
rezeki yang datang jangan
disekat
hidup kita jangan
merempat.."
ZIZIE ALI
18 JUN 2000
MEMANCUNG PEMBAWA
WARTA
ada musim-musimnya
kau datang dengan wajah
jelek
dan bau yang hamis,
dari mulutmu
yang saban waktu
menjilat darah dan
nanah
tersembur jutaan
fitnah.
ingat, tugasmu membawa
warta
bukan mencipta
ceritera.
di musim-musim demikian
aku tiada pilihan
selain dari menghunus
pedang
memancung kepalamu tanpa
walang.
ZIZIE ALI
18 JUN 2000