Luahan Hati Seorang Aku

Hanya Untukmu... Ayah

Ayah... kaulah insan yang paling ku sayang. Kau sungguh istimewa. Mungkin, tak siapa yang faham betapa aku menyayangi dan merindui dirimu. Setelah kau pergi... terasa sungguh kekosongan di hati ini. Tak dapat kunafikan... kau amat istimewa buat diriku. Setiap kelakuanmu... memang sentiasa dalam ingatanku. Jasamu tak dapat kulupakan. Kadang-kala, aku rasa seperti kehilangan yang teramat sangat tanpamu di sisiku.

Aku rindu akan dirimu wahai Ayah. Aku sering teringatkan dirimu, setiap kali aku menatap potretmu. Dengarlah wahai Ayah... aku sanjung budi dan jasamu selama kau membimbing aku. Betapa aku masih ingat lagi... ketika kau sakit dahulu. Hiba sungguh rasa hatiku bila terkenangkan saat-saat bila bersamamu. Masih ku ingat setiap detik dan saat yang berlalu. Betapa kau seperti anak kecil... yang sering perlukan aku dan Mak di sampingmu.

Aku sedar... betapa lekanya aku dengan pekerjaan bila kau telah kembali pulih buat seketika. Aku akui yang aku jarang menghabiskan masa bersamamu, di saat-saat kau hendak meninggalkan kami sekeluarga. Tak ku tahu... jika kau marah padaku ketika itu.

Ketahuilah wahai Ayah... aku menyesal dengan perbuatanku. Walaupun aku tahu itu sudah suratan, aku masih menyalahkan diriku kerana tidak menjagamu dengan baik sebelum pemergianmu. Alangkah ruginya aku kerana tak dapat berjasa kepadamu hingga ke akhir hayatmu. Aku sering rindu akan gurauan mu. Ingin ku bermanja denganmu seperti dulu. Tapi apakan daya... Allah lebih menyayangi dirimu.

Belum pun sempat aku menamatkan pelajaranku di poly... kau pergi meninggalkan aku. Ingin sekali ku membalas jasamu dengan titik peluhku sendiri. Memang itu azamku. Bila terkenang kan dirimu...semangatku semakin kental untuk meringankan bebanmu.

Termenung sendirian mengenangkan perbuatanku. Maafkanlah diri ini... wahai Ayah!!! Aku sayang dirimu, Ayah...

Buat Dirimu... Teman

Teman... dengarlah luahan hatiku ini. Di saat aku menjejaki alam remaja yang penuh dengan pancaroba... kau hadir dalam hidupku. Kau banyak mengajarku tentang kehidupan. Ketika dan saat itu, aku tak pernah kenal erti kasih untuk seorang teman yang istimewa.

Aku memang tidak berkeyakinan untuk mengakui yang aku sayang dirimu. Semenjak ku kenal dirimu... terlalu banyak sangsiku terhadap dirimu. Aku takut... jika kau bukan orang yang aku cari selama ini. Mungkin aku terlalu mementingkan diri sendiri. Sebab itulah... perbuatanku sering di salah ertikan. Memang diri ini ada anehnya.

Sekian lama... baru aku luahkan. Terlalu lambatkah aku untuk mengambil keputusan ini, oh Teman? Ingin sekali ku tahu... pernahkah ada secebis sayang terhadap diriku di sepanjang persahabatan kita? Kerana... itulah yang sering bermain di fikiranku. Tak pernah ku tanyakan dirimu kerana ku tak punya kesempatan.

Kini... kau bahagia dengan kehidupanmu. Aku cemburu sekali. Namun, aku sentiasa mendoakan kebahagiaan mu. Oh Teman... bila kau hadir kembali dalam hidupku sebagai teman biasa, betapa gembiranya hatiku ini... tak siapa yang mengerti. Persahabatan yang pernah kita bina, telah terjalin kembali. Memang aku pernah mungundur diri. Tapi... aku rasa terseksa dan kesunyian tanpa kau di sisiku. Aku malu, Teman! Fahamilah diriku ini.

Teman... hanya satu permintaanku. Walaupun persahabatan kita tak lagi seperti dulu... ku harap, kau sudi menjadi teman suka dan duka ku. Kerana ku rasa... aku tak akan atau memang sukar untuk ku dapat teman seperti dirimu lagi...

Buat Renungan... Along Tersayang

Hanya luahan kata-kata yang dapat kutujukan buat renungan. Along... kau tahu betapa sayangnya aku padamu. Kadang-kala, aku sendiri tak mengerti... mengapa kita harus bermasam muka setiap kali marah yang sering berada di tebing hati datang tanpa diundang.

Ku rasa... memang aku kurang memahami dirimu. Sebab itulah... aku sering buntu untuk melakukan apa yang terbaik buat kita... membuat sesuatu yang mengeratkan kembali silaturrahim di antara kita setiap kali kita berselisihan faham.

Sudah lama inginku menyuarakan apa yang terbuku di hati ini. Tapi sehingga kini, aku masih kelu untuk berterus-terang. Hanya dalam tulisan yang dapat kunyatakan padamu. Along, ingin sekali ku mahu kau tahu... setiap kali berbual denganmu... aku rasa gembira tak terkata. Setiap kali kau ketawa... ku rasa bagai duniaku penuh dengan kebahagiaan. Setiap kali aku bermasalah... kau sungguh prihatin terhadapku. Cuma satu saja yang sukar nak ku luahkan. Ada kalanya... kau suka serkap jarang. Kau tahu betapa terseksanya aku untuk bereaksi atau membalas setiap kata-kata mu walaupun ia hanya gurauan. Aku takut sekali... walaupun ia hanya gurauan... kau mungkin tersinggung dengan reaksi ku. Ada masanya, kau merajuk... amat sukar nak ku pujuk.

Along... aku sentiasa berdoa agar persaudaraan kita bertambah erat setiap hari walaupun banyak dugaan dan rintangan yang mendatang. Semoga Allah melindungi kita dari segala keburukan yang boleh memisahkan kita.

Teristimewa Untukmu... Yang Jauh Di Mata

Roon... masih ingatkah kau zaman kanak-kanak kita dulu??? Betapa indahnya bila dikenang. Setiap kali ku mengingatinya, ingin sekali ku kembali ke saat-saat itu. Seronoknya tak terkata...

Ku tak mengerti mengapa perasaan rindu dan sayang ini selalu berkunjung di sudut hati setiap kali ku pulang dari singgahsana mu. Adakah kau terlalu istimewa hingga sukar bagiku untuk melupakan dirimu??? Wajarkah ku menyayangi dirimu walaupun ku tahu tak mungkin akan ku dapat mengambil hatimu lagi???

Terus-terang ku katakan... setiap kali aku menatap wajahmu. Kenangan-kenangan yang lalu akan terimbas kembali. Dan di saat itulah, timbul penyesalan yang tak terhingga kerana pernah menginginkan perpisahan dengan mu. Aku akui yang aku masih mentah di waktu itu. Tapi apakan dayaku... aku terlalu mengikut perasaan. Aku sedar... semasa kau datang untuk menemuiku di sini, hatiku telah berubah. Bukan berubah untuk yang lain. Tapi... berubah untuk kembali kepada dirimu.

Kini, sudah ku lupakan itu semua. Sekarang, telah ku mulakan cerita yang baru di dalam penghidupan ini. Aku sudah mula menerima kenyataan. Namun, ku tak pasti kalau kita masih boleh bersama. Jarak yang sering memisahkan kita.

Roon... walau apa pun yang terjadi, akan ku sentiasa kenang waktu-waktu kita saling mengutusi. Saat-saat yang amat sukar untuk ku lupakan. Terima kasih Roon... kerana mewarnai perjalanan kehidupan ku ini dengan warna-warna pelangi.

Ingin sekali ku tahu. Adakah kau masih sayangkan diri ini??? Walau apapun, Ingin ku katakan padamu yang "Kau sungguh istimewa..."

Specially For U... Dearest Romy

Dearest Romy... these let out feelings are dedicated specially for u.

I dunno why I had to face these things... so soon. It's only 2 months. N... that's it. My relationship wif u ended juz like dat. I've no regrets being ure fren. But I've always hope that u'll be my last special fren that could lead me to the right path and be wif me to walk through this life full of dugaan.

Nobody has ever touched my heart like u did. I've never had a true special fren before. Knowing u... is a great gift for me. I've never loved anyone like I love u. I've never been into a serious relationship before u. I love ure poems. I love the way u treated me. N... I love the way u pacify me.

Although u want me to forget u n wish that I find someone else to give my love away, I'm sorry... I can't. I'll always remember the moments I've spent wif u. I'll treasure whatever we'd gone through together. U are juz too special for me to forget. It's juz too difficult for me to get by...

No matter how hard u've tried to convince me that we are not meant for each other. I've always believe that u are the one for me n u've always been the one I've been looking for. I've no doubts in u coz I've always believe in u. U don need to worry... I'm not making things difficult for u. Instead... I juz wanna u to know how I feel for u.

The only thing that I regret in u is that u don't wanna let go of ure past n move on. U've been hanging on to ure past till u don even realise that it hurts n cuts ure heart deeply to remember what u've gone through wif ure "history". U know that we've been through this kinda things before. I've always remember ure advise... if we are willing to forget the past, we'll see a brighter future. Remember???

I know... u can't commit ureself to love me fully. That's why u wanted our relationship to end this way. I've no regrets. Maybe Allah knows better what's best for me. I redha wif whatever is given to me. I don hate u... instead the more I try to let u go.. the more I'll love u. Till now... I don even know what I should do. U still asks about me sometimes through Idah, right? Those kind actions and words of concern from u... juz makes me think otherwise. Why u have to do this to me, Romy? Don't u know how it really hurts?

I've made a decision to forgive n forget everything. I feel that... being single is better that having a life partner. Yeah... like u've always said. Life in hereafter is better that life in this world. I've been looking forward to those days. I pray to Allah... to accept my ibadah, solat n forgive me for all my sins... before he takes my life away. If I were to live longer n trouble others... I pray to Allah to take my life away. N... I always pray for ure happiness. May Allah grant all ure wishes. N hopefully... u'll lead a better life without me around perhaps.

Hati yang kecewa... tak mungkin dapat diubati jika orang yang disayangi dan dipercayai memusnahkannya. Selamat tinggal, Romy!!!

Biodata Family Interests Friends Couples

BACK HOME NEXT