Salam Sejahtera!
Saudara-saudara sebangsa,
Hasil dari komentar saya terhadap "kebohongan laskar perusuh" adalah
kecaman sebagai "seorang munafik" yang "membenci Islam" ke arah saya.
Padahal, di dalam tayangan tersebut, ada sekian kali saya nyatakan bahwa
"laskar perusuh" itu "BUKAN Islam"!!! Saya percaya bahwa "merusuh dan
menjarah" yang dilakukan kelompok ini, sama sekali TIDAK merupakan
cerminan dari pemikiran dan akhlak Muslim!!! Jika ada seseorang yang ngotot
untuk "mengidentikkan" laskar perusuh itu dengan Islam, maka hal itu adalah
urusannya!!! Dia harus menerima konsekuensi dari sikapnya itu sendiri, dan
bukan malah "mengecam" saya!!!
Belakangan ini, orang-orang yang muncul dengan "logika aneh" semacam ini,
semakin banyak!!! Tidak terbatas hanya di dalam persoalan Ambon/Maluku,
tetapi di dalam banyak hal, hingga ke masalah "luar" seperti hubungan
Amerika - Israel terhadap Palestina! Logika aneh-aneh ini tidak saja
merupakan 'ciri' dari rakyat banyak yang kena dibodohi, tetapi menular
sampai ke para intelektual dan tokoh masyarakat/agama. Yang saya
kuatirkan adalah bahwa jika di dalam lingkungan RT, ada dua atau beberapa
orang dengan logika seperti ini, maka 'rusaklah' logika seluruh RT. Coba kita
lihat beberapa contoh!!
F. ISKANDAR: From: "Faisal Iskandar" <fais_i@lovemail.com>
Subject: Kok Bingung
To.Sdr Joshua
Saya heran ama anda, anda munafik. Analisis -analisis anda begitu banyak
menyalahkan ummat Islam.
JOSHUA: Menurut saudara-saudara, apakah "subjek" di atas kena-mengena
dengan isi pesannya??? Jikalau ada kaitannya, maka "Kok bingung" itu adalah
"cermin" dirinya si Faisal itu sendiri, dan hal ini dibuktikan dengan pernyataan
pertamanya, katanya "saya heran" (sama anda). Lucunya, dia heran karena
katanya saya ini munafik, dst. !!!
Tetapi dia ada benarnya juga dengan subjek yang dengan tepat meramalkan
keadaan saya saat ini, "bingung"!!! Saya bingung karena di dalam jaman
menjelang globalisasi ini, masih ada orang Indonesia yang belum bisa bebas
dari kebodohan, dan malah berbesar hati dengan logika aneh dan miring
seperti ini!!!
F. ISKANDAR: Maunya mau cari dukungan yah di Luar Negeri.
JOSHUA: Sungguh menyedihkan bangsa ini, jika sebagiannya masih seperti
yang diperlihatkan ini!!! Entah dari mana si bego yang berlagak pandai ini
mendapatkan kesan bahwa saya ingin mencari dukungan ke luar negeri???
F. ISKANDAR: Makanya udah saya bilang dahulu anda berkacalah lihat diri
anda, dan akuilah bahwasanya kaum andalah kaum pembunuh dan memulai
peperangan ?.
JOSHUA: Semakin parah, bahwa kebodohan itu diikuti dengan 'kebebalan'!!!
Sudah sedemikian jelas saya paparkan situasi pada awal kerusuhan yang lalu,
malah menantang para pendusta yang mengatakan bahwa "umat Kristen
menembak umat Islam yang lagi Sholat Ied", untuk menyebutkan "berapa
korbannya", si bebal yang tak mungkin buta hurup ini, kembali dengan
'tuduhan yang sama'!!! Bayangkan betapa sulitnya keadaan negara ini, jika
kita harus tetap berurusan dengan kelompok orang bodoh tapi bebal seperti
ini!!!
F. ISKANDAR: Jadi sadarlah dan ikuti ajaran agama anda, apakah ajaran
agama anda mengajarkan supaya membunuh dan menyiksa orang?????
JOSHUA: Lalu, kalau si 'pencinta laskar perusuh' ini ngotot mengidentikkan
junjungannya itu dengan Islam, "apakah merusuh, membunuh, menjarah
(hingga ubin lantai Gereja dan Kuburan orang Kristen), berzinah dengan anak
dan isteri orang sebagai 'upeti wajib', menggantung saudara seiman di depan
umum, lalu menyebar dusta dan hasutan dengan menunggangi Islam, dll sb.",
adalah ajaran Islam??? TIDAK, menurut saya!!! Karena itu jangan dungu dan
mulailah keluar dari dalam tempurung sentimern 'agama' yang pengap itu!!!
Saudara-saudara mungkin berpikir, "ah si joshua ini buang-buang waktu
melayani cecurut macam begitu". Tetapi saya, walaupun sudah muak benar,
masih merasakan hal ini sebagai suatu keharusan bagi saya. Bukan cuma bagi
Ambon/Maluku atau bagi Kristen, tetapi bagi seluruh negeri ini. Bahwa
seluruhnya harus menjadi pandai untuk memilah dan memilih yang baik di
antara yang busuk, tidak mudah ditunggangi, dan berani membela yang
benar, tanpa memandang latar belakang suku, agama, dll&.seperti itu.jika
kita semua ingin maju sebagai bangsa yang besar, badani dan rohani!!!
Dari semula, saya menginginkan adanya seorang 'joshua-joshua indonesia'
(atau apa nama yang terbaik menurut anda) yang entah Kristen, entah Islam
atau apa saja, tetapi yang lebih pandai, lebih tenang, dan lebih berani tegak
bagi kebenaran, sebab negara kita membutuhkan orang-orang seperti itu,
sekarang ini. Orang-orang dengan hati bersih dan logika yang lurus,
benar-benar diperlukan di dalam kehidupan bangsa ini, yang bukan saja
sudah bengkok, tetapi malah seperti benang kusut yang susah diurai.
Coba ikuti perumpamaan ini!!!
Jika kebun kita diserang hama, apakah hama-nya yang akan kita basmi,
ataukah kebun-nya yang harus dimusnahkan??? Jika anjing kita menyerang
maling dan melukainya, apakah anjing kita yang harus dihukum, ataukah
malingnya??? Jika muka kita buruk, apakah cermin yang punya dosa???
Perumpamaan di atas sekedar membuat kita berpikir keras, tentang mana
yang masuk akal dan mana yang miring!! Begitu kuatnya arus logika aneh itu
mengalir, sehingga karena kebobrokan ORBA di bawah "soeharto" dan
"kroni-kroni"-nya, "Pancasila" yang disalahkan orang!!! Begitu bengkoknya
alur pikir kita, sehingga karena kebusukan segelintir politisi 'poros tengah',
maka UUD45 yang kena disalahkan (memang ada terasa seperti UUD45 perlu
sedikit 'up to date', tetapi jangan karena itu saja, kita lantas membutakan
mata dan hati terhadap permainan kotor yang ada dibalik upaya
mengutak-atik UUD45 itu kan???). Oleh sebab itu pula, "mengganti" Presiden
sekarang ini ibaratnya "memenjarakan anjing kita (maaf lagi Gus, ini cuma
kiasan) dan membiarkan maling tetap berkeliaran"!!!!!
Jika solusinya adalah mengangkat "Perdana Menteri", maka UUD45 lagi yang
kena, sehingga manambah beban pekerjaan rumah, sementara MPR yang
nantinya bertugas untuk itu, sampai sekarang belum mampu menyelesaikan
satu bab saja dari PR mereka!!! Di lain sisi, mengangkat 'perdana menteri' itu
sudah pernah diusulkan sindikat poros tengah lewat geliat penasihat yang
diabaikan Gus Dur, Ahmad Tirtosudiro, dengan kiat bulus "menteri utama
mereka". Setelah perdana menteri itu bertanggung jawab kepada Parlemen
(saja), maka lengkaplah Presiden dan Wakil Presiden sebagai penghias
meja,entah siapa yang menjadi vas dan siapa kembangnya!!! Hal ini lebih
menyiksa daripada mengganti Presiden dan Wakilnya!!!
Bisa saja terjadi bahwa 'solusi - perdana menteri' itu merupakan jalan terbaik
yang lika-likunya saya belum atau tidak tahu, dan yang mengusulkannya juga
berhati bersih ketika mengatakannya, tetapi bagaimana dengan "yang
melaksanakannya"??? Apakah tidak mungkin terjadi nanti, bahwa 'usulan baik'
ini dimainkan lagi oleh para sindikat dengan 'sang profesor' sebagai
master-mind-nya??? Ini sama saja dengan mencoba menyembuhkan koreng
dengan mengganti baju yang baru!!! Atau menyalahkan baju baru, karena
badan berfffanu!!!
Jadi apa yang harus dibuat agar negara ini sehat??? Singkat, jelas dan
langsung ke sasaran, "panu dan koreng" harus dibasmi dengan Kalpanax!!!
Sindikat itu harus dibasmi dengan hukum dan keadilan!!! Logika perlu
diluruskan, bahwa tumor itu yang dibuang, dan bukan organ yang sehat!!!
Salam Sejahtera!
JL.
----- End of forwarded message from Joshua Latupatti -----
Received via email from: Joshua Latupatti
|