
PENIPUAN DI SEKITAR KONFLIK AMBON/MALUKU
Komentar Joshua Latupatti
Salam Sejahtera!
Saudara-saudara sebangsa, Tulisan dengan judul di atas ini sengaja saya angkat,
sehubungan dengan berbagai pernyataan/berita menyangkut konflik Ambon/Maluku.
Perlu saya tekankan lagi bahwa sehubungan dengan pernyataan berbagai tokoh
Islam tentang arti sebenarnya dari "Jihad", maka saya tidak akan menggunakan
istilah tersebut bagi sekelompok perusuh yang mengacau di berbagai daerah seperti
di Ambon/Maluku. Saya tetap menggunakan istilah yang saya rasa pantas untuk
mereka, yaitu "laskar perusuh"!!!!!
Yang akan anda baca ini pada umumnya adalah tanggapan saya terhadap berbagai
tayangan yang masuk ke 'apakabar', dan beberapa yang saya peroleh dari situs
lain!
Silakan mencermati!
USMAN S:
Dulu saya mengkritik Amien Rais yang merengek ke Menlu AS, saat Madame Menlu
berkunjung ke Jakarta. Dulu banyak pihak yang spt saya, mencibir AR karena
merengek bantuan LN.
JOSHUA:
Di sini USMAN S dan JOSHUA sangat bertolak belakang!! Bung USMAN mencibir dan
mengkritik AMIEN RAIS karena "merengek" ke USA, tetapi saya mencibir dan
mengritik AMIEN RAIS karena mencoba "menutupi kebusukan"nya dengan
berpura-pura meminta bantuan USA. "Kemunafikan" dan "mental busuk" Si AMIEN
RAIS karena "terobsesi oleh kekuasan yang tak kunjung diraihnya" itulah yang
mendorong AMIEN RAIS untuk "bersandiwara dengan "memelas pada USA",
sementara dia "bersekutu" dengan "laskar perusuh" untuk "menghasut umat Islam"!!!
Ketika si "MUNAFIK" ini berbicara di USA tentang "kasus pembakaran dan
pengerusakan Gereja", dia pikir dia bisa "menipu" dunia Internasional dengan alasan
"kesenjangan ekonomi"!!! Padahal, Gereja beratap seng dan berdinding papan juga
"dimusnahkan"!!!
Terlalu naif jika bung USMAN tidak menampik "sepak-terjang si drakula politik" ini.
Bukan saja di dalam kasus Ambon/Maluku, tetapi di dalam "banyak" hal, pekerjaan
utama dari AMIEN RAIS adalah "menipu" dan "menghasut"!!! Jika anda
meemperhatikan wajah dan mata orang ini, ketika berbicara di berbagai kesempatan
maka hanya ada dua kesan yang akan anda dapatkan, "bergidik" dan "jijik"!!!
USMAN S:
Presiden sendiri terkesan tak punya niat tulus menyelesaikan konflik ini. Kita semua
tentu masih ingat kalimat Presiden Wahid saat itu: "Biar masyarakat Maluku
menyelesaikannya sendiri." Menurut hemat saya, tindakan Presiden ini adalah
tindakan yang tidak bertanggung jawab. Sebagai Presiden ia punya kewajiban
melindungi segenap tumpah darah Indonesia, di mana pun mereka berada. Untuk
itulah dia digaji besar. Bukan hanya untuk tidur. Tapi untuk melindungi setiap
warga negara RI dan mensejahterakan hidup bangsa Indonesia.
JOSHUA:
Dulunya, saya juga "terpana" dengan ucapan GUS DUR tersebut, tetapi saya jadi
mengerti latar-belakang pemikiran beliau, dengan bertanya pada diri sendiri, "jika
dua orang bersaudara berkelahi, siapakah yang bisa mendamaikan mereka???"
"Tentulah mereka sendiri!!!" Orang "luar" hanya bisa menjadi "perantara", "pencegah
meluasnya perkelahian" , atau malah "pengeruh suasana"!!!
Dalam hal ini, GUS DUR sudah mencoba menjadi "perantara",dan bahkan MEGAWATI
ikut di dalamnya!!! Yang gagal, adalah bahwa "pihak luar" yang seharusnya
berfungsi sebagai "pencegah meluasnya pertikaian", yaitu TNI/Polri, "tidak mampu
menjalankan fungsi tersebut", akibat "rusaknya mental/moral" beberapa "jenderal
dan perwira tinggi", yang merembes sampai ke segelintir kecoa hijau pada lapisan
paling bawah dari institusi TNI/Polri"!!!
Keadaan menjadi semakin parah dengan ulah-tingkah beberapa politisi busuk,
seperti AMIEN RAIS yang mencoba menjadi "pawang sejuta ular", dengan dukungan
"laskar perusuh"-nya!!! Oleh sebab itu, cobalah sedikit lebih jujur, fair dan
bijaksana, maka kita akan sadar bahwa bukan saja GUS DUR, tetapi "tidak
seorangpun" yang akan mampu berbuat lebih di dalam keadaan seperti yang saya
gambarkan di atas!!! Dengan demikian, kita tidak akan "tertipu" dengan
pernyataan-pernyataan para "politisi busuk" dan sekelompok "monyet putih" yang
berjingkrak-jingkrak di jalanan sambil menuntut pemerintah untuk "menyelesaikan
konflik Ambon/Maluku", seperti di Makassar sana, tetapi kemudian mengirim "laskar
perusuh" ke Ambon/Maluku!!!!! Apa yang dilakukan WIRANTO dan SUAIDI
MARASABESSY dengan "tim-19" mereka, adalah juga suatu KEBOHONGAN BESAR di
sekitar konflik Ambon/Maluku!!!!!
USMAN S:
Sekarang, persoalannya tambah rumit. Disadari atau tidak, saudara-saudara yang
beragama Kristen tumbuh rasa tak percayanya kepada mereka yang beragama
Islam. Sebaliknya mereka yang beragama Islam tetap akan menuding pihak Kristen
[Ambon] yang memulai penyerangan di hari raya Idul Fitri sebagai pihak yg
bertanggung jawab memulai kerusuhan.
JOSHUA:
Tudingan bahwa "pihak Kristen Ambon/Maluku yang mulai menyerang pihak Muslim
pada hari Idul Fitri" adalah KEBOHONGAN TERBESAR di seputar konflik
Ambon/Maluku!!!!! Saya sudah berulang-kali melihat dan membantah berbagai cerita
yang direkayasa untuk menghalalkan "kebohongan" ini, tetapi terlalu banyak
rupanya orang-orang dungu dan bebal yang lebih suka ditipu dengan "cerita-cerita
murahan yang tak masuk akal sehat"!!!!!
Pada sore hari Idul Fitri, sekitar pukul 15.45 waktu Ambon, 19 Januari 1999, "dua
desa Kristen", masing-masing 'Mardika' (beberapa rumah), dan 'Silale' (seluruh desa)
musnah diserang perusuh putih (Islam), dengan mengenakan "kostum khas",
"bersenjata dan memiliki bahan bakar", "setelah upacara penyiraman air dan
pemberian jampi-jampi kebal"!!! Apakah kehancuran dua desa Kristen tersebut
adalah "hasil penyerangan pihak Kristen"?????
Untuk "berkelit" dari kenyataan di atas, para pendusta beriman ini lalu menggunakan
"peristiwa dusun Wailete" sebagai "awal konflik versi Islam", padahal kerusuhan itu
terjadi justeru ketika dua desa Islam dan Kristen yang terikat hubungan PELA
sedang melakukan "upacara Panas Pela" (upacara pengokohan kembali)!!!
Selanjutnya, segala keprihatinan dan usulan penyelesaian konflik Ambon/Maluku,
"tanpa menyebutkan" kehadiran "laskar perusuh", adalah juga suatu KEBOHONGAN
BESAR!!!!!
JEHIDAS:
Saya tidak tahu kalau anda sudah membaca posting di bawah ini atau belum.
Tetapi bagi saya posting tentang "prestasi" Laskar Jihad ini adalah sebuah
"penghinaan" yang sangat besar terhadap keberadaan aparat keamanan (POLRI
dan ABRI) dari sebuah negara yang bernama Negara Repbulik Indonesia.
JOSHUA:
Saya pikir "lebih dari itu"!!! Laskar perusuh ini menjadikan segelintir pejabat TNI/Polri
dan Sipil di Ambon/Maluku seperti "kerbau dungu"!!! "Laskar biadab" ini berpikir
bahwa bangsa ini sudah "sedemikian tolol"nya, sehingga hanya bisa
manggut-manggut seperti kambing terserang kantuk, sambil meng-amin-kan
sandiwara murahan berjudul "prestasi" laskar perusuh tersebut!!!
LASKAR PERUSUH:
23 Agustus 2000 - Laskar Jihad selamatkan aset Telkom Maluku Ambon, MHI
(23/08/2000) Laskar Jihad Ahlus Sunnah wal Jamaah menyerahkan aset PT
(Persero) Telkom Propinsi Ambon yg berhasil diselamatkan dalam kerusuhan di
Talake pada bulan Juni lalu. Acara penyerahan tersebut dilaksanakan pada hari
Selasa (22/08) di komplek Masjid Al-Istiqomah, Tanah Lapang Kecil (Talake), kec.
Nusaniwe, Kodya Ambon.
JOSHUA:
Bukan main!!! Malah Mesjid dijadikan tempat "lakon sandiwara iblis" berjudul
"prestasi"!!! Kata sebagian dari "humas perusuh" ini, "mereka datang untuk bakti
sosial, berdakwah, dan lain-lain kegiatan "mulia"!!!!! Lalu pada saat Tanah Lapang
Kecil dibumi-hanguskan, "mengapa para pekerja bakti sosial dan pendakwah" ini
harus berada di sana"????? Apakah mereka sengaja datang untuk "menjadi
pahlawan Telkom"??? Ataukah sedang melakukan "pembersihan lokal", terhadap
barang-barang milik warga Kristen dan Pemerintah, lalu mengembalikan
"persepuluhan" sebagai "sedekah penghapus dosa" atau "derma pencuci wajah" ???
LASKAR PERUSUH:
Barang-barang yang diserahkan setelah lebih sebulan diamankan dari ulah RMS
yang membakar dan membumihanguskan Telkom tersebut antara lain puluhan
perangkat komputer branded Pentium III, monitor dan peralatan berat milik PT
Telkom. Peralatan elektronis mewah tersebut ditaksir senilai satu milyar rupiah.
Penyerahan aset tersebut dilakukan oleh Laskar Jihad yang diwakili oleh Rafrizal
dan diterima oleh Muhammad Ely, selaku wakil dari Penguasa Darurat Sipil &
Gubernur Saleh Latuconsina, untuk selanjutnya diserahterimakan pada Kadiv.
Regional dan Pelayanan Telkom Maluku, Kusnaedi Sudrajat. Turut menjadi saksi
dalam acara tersebut adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku, R.R.
Hassanusi, Mayor Willem Wusan wakil aparat pemulihan keamanan Maluku serta
sejumlah tokoh masyarakat Islam dan warga setempat.
JOSHUA:
Istilah RMS ini juga adalah salah satu DUSTA TERBESAR di sekitar konflik
Ambon/Maluku!!! Walaupun, "usaha menyelundupkan bendera RMS dari Al Fatah
sudah gagal total", ketika Kol. K.A.RALAHALU menyita sekitar 50 lembar bendera
RMS dari Al Fatah, sementara SUAIDI MARASABESSY tutup mulut, dan walaupun
ABDULLAH SOLISA, Ketua Yayasan Al Fatah adalah bekas Sekretaris RMS, rupanya
lidah dan moral anak-anak ular ini sudah terlalu "dilekat dengan dusta murahan" ttg
RMS!!! Saya berharap semoga mereka tidak akan pernah "merasakan" RMS yang
sebenarnya!!! Sekarang perhatikan istilah "Pentium III" yang sengaja diulang-ulang
untuk "meninggikan jasa" laskar penjarah ini, menjadi "sekitar satu milyar"!!!!
LASKAR PERUSUH:
Dalam kesempatan tersebut Muhammad Ely menyatakan bahwa langkah yang
ditempuh oleh Laskar Jihad dengan mengamankan sementara aset Telkom untuk
dikembalikan lagi sangat positif dan penuh arti. Beliau juga mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Laskar Jihad yang menyediakan waktu dan
tenaganya untuk mengamankan barang-barang tersebut, sebab kejadian ini sangat
langka dan mustahil dilakukan oleh perusuh Kristen RMS.
JOSHUA:
Walaupun saya "tidak yakin" bahwa MUHAMMAD ELY berani menyebut "perusuh
Kristen RMS" di Ambon, mari kita lihat ungkapan "sangat langka dan mustahil" di
atas!!! Sadar atau tidak, ungkapan "sangat langka dan mustahil" mengandung
"kebenaran tersembunyi"!!!!!
"Bagaimana orang yang tidak pernah mengambil apa-apa, dapat mengembalikan
apa-apa"????? Coba tanyakan, apakah warga Kristen Ambon/Maluku yang
"menyelamatkan perangkat persenjataan dan amunisi Brimob Tantui"??? Apakah
warga Kristen Ambon/Maluku yang "menyelamatkan" peralatan medis RS Otto Kuyk
(ke Al Fatah)"??? Apakah warga Kristen Ambon/Maluku yang "menyelamatkan"
barang-barang milik Universitas Patimura, barang-barang milik penduduk Poka dan
Rumahtiga??? Apakah warga Kristen Ambon/Maluku yang "menyelamatkan"
barang-barang milik warga desa Waai, sehingga tegel dan seng dari rumah yang
dibakar juga mesti dicongkel"?????
Otak kambing laskar perusuh dungu ini sudah begitu berlepotan kelicikan dan
kemunafikan, sehingga mereka tidak sadar, bahwa "upacara sedekah konyol" ini
justeru "memperlihatkan siapa mereka sebenarnya": PENJARAH BARANG-BARANG
HARAM milik KAUM KAFIR!!!!!
LASKAR PENJARAH:
Sedangkan Kusnaedi Sudrajat menyatakan rasa salutnya berkaitan dengan
penyerahan aset pemerintah yang diamankan Laskar Jihad. Semula seluruh jajaran
Telkom mengira bahwasanya barang-barang tersebut telah ikut hangus terbakar
bersama gedung Telkom. Ternyata peralatan milyaran tersebut masih utuh, yang
diantaranya terdiri dari alat ukur, genset, forklift, komputer Intel Pentium III.
Adapun bila ditotal semua, nilai keseluruhan barang-barang tersebut mencapai
satu milyar rupiah.
JOSHUA:
Lihat apa jadinya, kalau "pendusta" itu seorang "dungu"!!! Lihat bahwa selain
"Pentium III", sekarang ada "alat ukur, genset, dan forklift"!!! Coba simak kalimat
ini!!! "Ternyata perlatan 'milyaran' itu masih utuh, dan keseluruhanya ditaksir
mencapai satu milyar"!!! Saya tidak perlu menerangkan dimana duduk "dusta"nya,
karena "dusta" semacam ini adalah konsumsi "anak kecil"!!!
LASKAR JIHAD:
Sementara itu, R.R. Hassanusi menyatakan bahwa langkah yang ditempuh oleh
Laskar Jihad tersebut merupakan suatu hal yang pantas dan sangat sesuai sekali
dengan prinsip dan ajaran Islam terutama berkaitan dengan kedatangan mereka di
bumi Ambon.
JOSHUA:
Lag-lagi, seorang PENIPU ULUNG Al Fatah, Perwira Polisi dan Ketua MUI-Maluku,
yang bermental "pendusta" dan "penghasut", mulai mencoba "menipu" orang
senegara tentang "hakekat laskar penjarah" ini. Walaupun "sepak-terjang munafik"
si HASSANUSI sudah "memakan korban satu anak laki-laki"nya, dia masih belum
kapok juga!!!
LASKAR PERUSUH:
Tim sosial Laskar Jihad yang mengadakan operasi pengamanan aset pemerintah
telah berhasil mengamankan barang-barang milyaran tersebut saat terjadi
pertikaian tanggal 23 Juni 2000 seperti diberitakan MHI Edisi 23/06/2000.
Penyerahan aset pemerintah ini membuktikan bahwa Laskar Jihad dan masyarakat
Muslim di Ambon menjalin kerja sama yang erat secara moral dengan Pemerintah
Daerah dalam mempercepat penyelesaian konflik di Maluku.
JOSHUA:
Satu contoh lagi yang mungkin bisa diamati, agar bisa mendapatkan gambaran jelas
tentang "sifat sosial" laskar perusuh ini, sampai bisa mejalankan "operasi
pengamanan aset pemerintah"!!!!!
Coba perhatikan "mobil" yang mondar-mandir di dalam daerah Muslim yang dikuasai
laskar penjarah ini!!! Sebagiannya "diamankan dari warga Kristen Ambon/Maluku dan
pemerintah"!!!!! Walaupun saya lupa nomor platnya, itu "Kijang merah-tua" yang
"diamankan" laskar perusuh ini kan milik Politeknik Unpatti???? Biarpun sebagian
besar perangkat Komputer milik Unpatti sudah "dijual murah" seharga beberapa
ratus ribu rupiah, bukankah mobil-mobil yang "diamankan" dan "diangkat dari laut"
(sengaja ditenggelamkan pemiliknya yang Kristen) bisa dikembalikan????? Dasar
penjarah rakus melarat yang berpura-pura menjadi malaikat "pembersih"!!! Saya
rasa, "tinja" pun masih lebih harum dari mulut ular si laskar perusuh ini!!!
LASKAR PERUSUH:
Sedangkan Rafrizal mengemukakan, bahwa alasan Laskar Jihad menyerahkan
kembali aset PT Telkom tersebut dikarenakan keseluruhannya merupakan harta
milik negara yang tidak boleh dimiliki oleh masyarakat. Aset tersebut merupakan
saran penunjang dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang
telekomunikasi.
JOSHUA:
Jika "dusta sudah melekat", tahi kambing dikira cokelat"!!!!! Coba kita
konfrontasikan pernyataan si RAFRIZAL ini dengan berita tentang "kerugian Telkom
Ambon" di bawah ini!!!!!
Tempo 2000-08-23
"Kerusakan paling serius, menurut Dedi, adalah pada jaringan telekomunikasi di
Ambon. Pihaknya juga telah menghubungi Gubernur Maluku, Saleh Lattuconsina,
untuk segera mengusut kejadiannya. Dedi menunjukkan keheranannya, karena
lokasi aksi perusakan justru terjadi hanya sekitar beberapa meter dari pos
penjagaan aparat keamanan. Ia menyontohkan pemutusan kabel telepon di
kawasan Pohon Mangga, Air Salobar, hanya beberapa meter saja dari pos jaga
satuan keamanan Yonif-403 Kostrad Diponegoro.
JOSHUA:
Setelah daerah Muslim "Batu Merah dan Tantui", kini giliran "Pohon Mangga" dan "Air
Salobar" yang dikuasai laskar perusuh itu, yang jaringan kabel teleponnya digali dan
dijarah!!!!!
Saya sangat menyesal, bahwa "tindakan biadab dan munafik" dari laskar perusuh ini
kemudian diungkapkan sebagai, "kerja sama mereka dengan 'Muslim Ambon' dan
'Pemerintah", sementara saudara-saudara Muslim Ambon yang "tahu kebenaran"nya
tidak membantah terlibat di dalam aksi "penjarahan" yang di-Robin Hood-kan itu!!!
Sayang!!!
Saya sebenarnya sudah lama tahu tantang adanya situs laskar perusuh dan
penjarah yang diberi nama "alim" http://laskarjihad.cjb.net itu, yaitu sebuah situs
penyebar kebohongan dan hasutan dengan menggunakan "atribut agama Islam"!!!
Tetapi saya lebih memilih "terjun ke lobang kakus" daripada "berkunjung ke sarang
ular tersebut"!!! Di dalam lobang kakus, hanya "tubuh" saya yang akan menjadi
kotor, tetapi di dalam "situs laskar perusuh" itu, bukan saja fisik, tetapi "rohani"
saya juga akan "dikotori"!!! Jika ada yang doyan dengan "kebiadaban", "tipu
muslihat/kebohongan" dan "kemunafikan", di sekitar konflik Ambon/Maluku, situs ini
adalah "sumber"-nya !!!
Sejahat-jahatnya kami warga Kristen Ambon/Maluku, kami "belum pernah
menggantung mati warga BUTON di depan publik", seperti yang dilakukan laskar
biadab ini terhadap LA BUANG dan LA BIRU di depan ratusan warga Muslim
Waihaong, Ambon !!! Setelah percobaan pembunuhan terhadap salag satu
"pencetus gagasan rekonsiliasi", Anggota DPRD I, Fraksi Golkar, Bpk. MOCHTAR
BALAKUM (Muslim), yang berakhir dengan "putusnya satu tangan MOCHTAR",
banyak saudara Pela-Muslim saya yang "surut" dan "takut" berkata benar!!! Mereka
tidak berani berbuat apa-apa, sebab sebagian "tokoh" mereka sepertinya juga
"takut terhadap rekonsiliasi", yang bisa membongkar "kekahatan dan kemunafikan"
mereka!!!
Kapan saya bisa "bertemu", "bertuding-tudingan", "berteriak-teriakan",
"bertampar-tamparan" dan lalu "berpeluk-pelukan" dengan saudara Pela-Muslim
saya, sementara kelompok "haram-jadah" ini masih bebas berkeliaran mencemari
tanah leluhur saya???
Salam Sejahtera!
JL.
----- End of forwarded message from Joshua Latupatti -----
Received via e-mail from : Joshua Latupatti
Copyright © 1999-2000 - Ambon Berdarah On-Line * http://go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/ambon67
Send your comments to alifuru67@egroups.com |