The Cross

Under the Cross

English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Maps
Ambon Info
Statistics
Links


HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright © 2000
1364283024&
1367286044

 


 

AMBON Berdarah On-Line
About Us


 

REPUBLIKA SEMAKIN KUMAL DAN MEMALUKAN!!

From: "Joshua Latupatti" <"joshualatu@hotmail.com>
Date: Tue, 05 Dec 2000 10:48:19

Salam Sejahtera!

Saudara-saudara sebangsa, Jika anda membaca tulisan-tulisan saya sebelumnya, maka anda akan bisa melihat jelas adanya "kecenderungan kuat" untuk melestarikan konflik Ambon/Maluku!!! Ketenangan yang digembar-gemborkan sebagai situasi "kondusif", ternyata hanyalah merupakan "masa konsolidasi" dan "pemantapan rancangan kerusuhan" oleh kelompok perusuh/penjarah/pezinah, yang sangat rajin 'mengidentikkan' diri sebagai 'muslim yang benar'!!! Setelah strategi dimatangkan, dan sete- lah "amunisi" serta "tambahan kekuatan" berhasil dilakukan melalui "KM. Danasetra" dan "KM. Bukit Siguntang", maka mulailah laskar biadab ini "mencari-cari alasan" untuk memulai "kerusuhan babak baru"!!!

Setelah "kasus rekayasa", "speedboat Tulehu-Sirisori Islam" dinilai tidak terlalu mengesankan sebagai "pembuka babak baru" perusuhan/penjarahan, maka "diciptakanlah" pula "kasus dusta" baru dengan judul "kebrutalan Pasgab di Gemba"!! (Gemba adalah desa transmigran asal Jawa, yang diapit oleh Desa Kairatu dan Hatusua, Kecamatan Kairatu, Seram Barat) Kali ini tak tanggung-tanggung, REPUBLIKA sebagai "biang provokasi" yang sudah lama "tutup mulut", kembali turun lapangan untuk memberikan sumbangan bagi "pembukaan babak kerusuhan yang baru"!!!

Penilaian saya, REPUBLIKA bukannya semakin memenuhi standar sebagai sebuah media massa yang baik, tapi semakin "kumal" dan "memalukan"!!! Rupa-rupanya, media ini mengikuti jejak "inang pengasuhnya", ICMI, sebuah "organisasi intelekual" yang akhirnya dipimpin oleh seorang "drop out" perguruan tinggi!!! Wah!!

Mari kita lihat, bagaimana REPUBLIKA rela mempermalukan dirinya sendiri di depan umum, demi kelanggengan sebuah kerusuhan!!!

REPUBLIKA:
Source : Republika Date : 2000-11-30
Aparat Tembak Warga, 1 Tewas, Puluhan Memar

JOSHUA:
Coba perhatikan judulnya! Ungkapan "aparat tembak warga" dipasang sebagai "pemanasan", sehingga orang yang membacanya sudah "kehilangan akal sehat", "dipenuhi amarah dan dendam", sebelum dia membaca isi berita!!! Inilah salah satu keunggulan REPUBLIKA di dalam bidang "provokasi"!!! Yang "amat lucu" tetapi "memalukan adalah bahwa "akibat" dari perlakuan yang begitu dibesar-besarkan adalah "1 tewas dan puluhan memar"!!! Bagaimana media asuhan para intelektual bisa merestui narasi morat-marit seperti ini???

REPUBLIKA:
Laporan: Sukirno - Ambon-RoL-Pasukan gabungan (Pasgab), melakukan sweeping brutal di desa Gemba, kecamatan Kairatu, Maluku Tengah, Rabu (30/11/00), sekitar pukul 16.20 WIT. Akibatnya satu orang, Fatimah (30) tewas tertembus peluru di kepalanya saat berlari ketakutan.

JOSHUA:
Yang "lucu" tetapi "menyedihkan" di sini adalah alur logika dari berita yang "amat mengenaskan" ini!!! Aparat Pasgab dikatakan melakukan "sweeping brutal", tetapi "apa yang di-sweeping" tidak disebutkan, agar pembaca yang sudah "kalap" tidak memperoleh "imbangan" terhadap tuduhan "brutal" tersebut!!! Ini sama saja dengan mengatakan "Polisi menembak mati seorang pemuda yang melarikan diri karena ketakutan"!! Akibatnya, masa yang kalap lalu berdemo ke Polsek sambil membawa "bensin"!! Masakan orang yang lari ketakutan ditembak pula!!! Bakar!!! Bakar!!!

Setelah Polsek menjadi arang, baru diketahui kemudian, bahwa yang dikatakan sebagai "pemuda yang lari ketakutan" itu adalah seorang "perampok dan pembunuh ulung"!!! Inilah "tujuan utama" dari media "penghasut" seperti ini!!! Bayangkan apa yang dipikir oleh para pembaca yang "picik" dan "kalap", jika bukan pemuda tetapi seorang "wanita" yang ditembak ketika berlari ketakutan??? Sayangnya, justeru dari sinilah terbaca alur logika yang "lucu" tapi "memalukan" dari cerita yang sengaja dibuat "amat mengenaskan" ini!! Hal ini akan saya uraikan lebih jelas kemudian!!!

REPUBLIKA: ''Seusai sholat ashar, …..

JOSHUA:
Saya sengaja memisahkan potongan di atas, karena "kebiasaan" lain dari "media provokasi" ini adalah "menghubungkan semua kejadian dengan 'sholat' atau 'mesjid'!!! Syukur bahwa kali ini peristiwa ini tidak dikatakan "berlangsung ketika lagi sholat"!!!

REPUBLIKA:
…..warga dikejutkan oleh berondongan tembakan dari arah luar desa. Dan setelah mengecek ke luar rumah ter nyata yang melepaskan tembakan adalah pasukan Gabungan,'' begitu cerita Ahmad Faiz, warga Gemba yang datang ke Ambon untuk menceritakan kejadian tersebut, Kamis (30/11/00). Selain ada yang tewas puluhan lainnya luka memar setelah mendapat poporan dan tendangan aparat.

JOSHUA:
Coba bayangkan, "berapa meterkah panjang sebuah senapan", sehingga Pasgab bisa "memopor" warga desa Gemba dari "luar desa"??? Saya tahu, bahwa "memopor" itu seharusnya terjadi setelah Paskab "masuk desa"!!! Tetapi saya sengaja mngungkapkan kejanggalan ini untuk menunjukkan bahwa karena "dorongan begitu besar dari hasrat untuk menghasut massa", pembawa berita ini sampai "tidak perduli" dengan "kronologi" yang merupakan salah satu "kelayakan" sebuah berita!!!

Begitupun, masalah kronologi masih bisa kita abaikan, bila dibandingkan dengan "kebohongan" yang terkandung di dalam berita ini! Tujuan kedatangan Pasgab adalah "sweeping senjata", yang artinya adalah bahwa "warga desa Gemba memiliki senjata (tajam/api). Hal ini diperkuat dengan adanya 19 anggota BRIMOB yang "desersi", karena berada di Gemba, padahal bertugas di Kairatu!!! Jika Pasgab "menembak dari luar desa", berarti Pasgab bukan hendak melakukan "sweeping senjata", tetapi "mengajak main perang-perangan"!!!!! Logika REPUBLIKA ini "kumal" kan???

REPUBLIKA:
''Begitu mendengar berondongan tembakan dari aparat, ibu Fatimah yang saat itu sedang duduk di bawah pohon mangga dekat rumah langsung berlari, dan saat lari itulah kepalanya tertembus peluru,'' kata Faiz kepada Republika.

JOSHUA:
Pasgab menembak dari "luar desa", dan "kena ibu Fatimah"!!!! Ini berarti "rumah ibu Fatimah" terletak di perbatsan desa, dan ibu Fatimah lagi duduk "sendirian" di bawah pohon mangga!!!!

Kebetulan pula, hanya rumah ibu Fatimah yang berada di perbatasan desa Gemba, atau kebetulan "hanya" ibu Fatimah yang lagi "merenung" di bawah pohon mangga!! Saya tidak menganggap remeh nyawa orang, tetapi mungkin karena namanya "Fa-timah", akhirnya beliau ini yang dicari oleh "timah" panasnya Pasgab!!! Bagaimana tidak ??? Berulang-ulang istilah "berondongan" digunakan, tetapi yang terkena berondongan hanya ibu Fatimah???

REPUBLIKA:
Sekalipun sudah ada korban tewas ternyata aparat masih brutal. Mereka menodong semua orang yang ditemui, selanjutnya disuruh jongkok dan berguling-guling di tanah, tanpa baju, sambil dihujani tendangan dan poporan senjata. Semua dilakukan setelah mereka terlebih dahulu dipaksa telanjang.

JOSHUA:
Mari kita asumsikan bahwa "semua orang yang ditemui itu adalah laki-laki", dan mereka tidak kena "berondongan", atau mereka memang tidak keluar rumah, tetapi dipaksa keluar oleh aparat Pasgab. Desa tak tahu berterima kasih ini baru saja memporak-porandakan desa Kairatu dengan mengandalkan jumlah pasukan gabungan dengan laskar-perusuh/penjarah.

Hal ini berarti, paling tidak, terdapat ratusan, atau bahkan ribuan laki-laki di desa tersebut!!! Melakukan sweeping senjata, berarti melakukan penggeledahan "dari rumah ke rumah"!!! "Semua orang yang ditemui", dihujani tendangan dan poporan, tetapi hanya "puluhan" yang memar!!!??? Berita "bau tengik" macam apa ini???

Masih ingat kasus "tertangakap basah"-nya 12 setan-setan perusuh/penjarah kecil di Ambon??? Penghasut goblok ini menggunakan kata "ditelanjangi" sampai berulang-ulang, tetapi kata "ketua iblisnya", mereka masih "bercelana dalam"!!! Sekarang, penghasut kambing dungu ini menggunakan kata yang sama, "telanjang", untuk "semua yang ditemui"!!! Inikah cerminan "mental" dari mereka yang mengaku paling beriman"???

REPUBLIKA:
Sementara itu melalui informasi dari desa Gemba via pesawat HT, pukul 20.10 WIT, saat ini kondisi desa Gemba sedang berkabung, dan warga mengutuk tindakan aparat yang membabi buta menembaki warga sipil di desa Gemba yang tidak bersenjata sama sekali.

JOSHUA:
Memang sungguh keterlaluan!!! Warga desa Gemba bersama para perusuh/penjarah/pezinah itu, kan menyerang dan memporak-porandakan desa Kairatu hanya dengan "sarung dan kopiah" sambil memainkan "suling dan rebana"??? Karena itu, mereka memang berhak untuk "berkabung" sambil "mengutuk!!!
Hei pendusta biadab, kutukilah dirimu sendiri dan matilah, supaya aman negeri ini!!!!!

REPUBLIKA:
Begitu berita penembakan aparat ini diketahui warga Ambon, maka saat itu juga kota Ambon memanas. Dan direncanakan, esok harinya akan menggelar aksi besar-besaran menentang Dansektor, Kolonel Inf. Siswanto.

JOSHUA:
Bagian ini mirip dengan "menyingkap sarung sendiri" dan memperlihatkan isinya kepada umum!!! Masakan anjing yang marah dan kalap bisa berencana, "ah besok saja saya menyalak", ketika melihat "maling" di halaman rumahnya??? Paling-paling, si anjing "bersekongkol" dengan maling, "kamu mencuri nanti malam, supaya besok saya bisa menyalak dan menggigit tamu yang biasa ke sini, biar dia disangka sebagai maling oleh tuan saya!!!" Dasar anjing, akhir-akhirnya Dansektor Kol. A. Siswanto yang disalaki lagi, sebab beliau ini seorang non-Muslim!!!

REPUBLIKA:
Hingga berita ini diturunkan, Pangdam XVI Pattimura, Brigjen I Made Yassa belum dapat memberikan keterangan. Menurut salah satu petugas jaga, Sersan Putu, Pangdam belum dapat memberikan penjelasan, karena belum mendapatkan laporan dari Asisten Intel Kodam. ''Bapak menunggu laporan dari Asintel dulu,'' katanya.

JOSHUA:
Bagian ini bisa muncul karena "kebodohan" bawaan, atau karena "hasrat berdusta dan menghasut" yang begitu menggelora sehingga menjadi "bodoh"!!! Masakan pelaksanaan "program terbuka dan masal" seperti sweeping senjata yang digelar oleh Kodam sendiri, harus dilapori oleh "intel Kodam"??? Maksud sebenarnya dari bagian ini, sama dengan bagian berikut!!!

REPUBLIKA:
Dari Kapolda Maluku, Brigjen Firman Gani, Republika juga belum mendapatkan keterangannya, karena ketika dihubungi di kediamannya, salah satu petugas jaga mengatakan kalau Kapolda sedang Tarawih di Kebun Cengkeh, namun ketika Republika mengecek ke masjid Amal Saleh, Kebun Cengkeh, ternyata tidak menemui Kapolda.

JOSHUA:
Bagian ini merupakan "pendukung" bagi bagian di atas, yang dipasang dengan tujuan utama "memberikan kesempatan bagi yang berniat busuk untuk "beraksi" berdasarkan narasi kumal dan isi berita dusta yang memalukan di atas. Pembaca yang picik akan mendapat kesan bahwa Pangdam dan Kapolda sengaja "menghindar", sebab berita provokasi ini benar adanya!!!!!

Buktinya, sebelum menerima konfirmasi dari pihak yang berwewenang, gerombolan anjing ini sudah menyalak di depan Kantor Gubernur di Ambon!!! Mereka mengatakan "Muslim Gemba" yang berdemo, tetapi "tak satupun" wajah warga Gemba yang terlihat pada gerombolan itu!!! yang ada hanyalah wajah-wajah "asing", "dungu", "brutal" dan "munafik"!!! Siapa lagi kalau bukan laskar perusuh/penjarah biadab yang menjadi dalangnya???

Kita tidak bisa berharap bahwa REPUBLIKA akan menyusuli berita kumal dan memalukan ini dengan "konfirmasi tentang yang sebenarnya terjadi di Gemba", sama dengan "peristiwa rekayasa", musibah speedboat Tulehu-Sirisori Islam, yang tak ada kelanjutannya!!! Mengapa??? Sebab "strategi" untuk membuka "babak kerusuhan baru" sudah berjalan mulus, dengan tambahan sedikit "tumbal nyawa" di dalam demonstrasi, sebagai alasan "menyerang wilayah Kristen, Mardika, dan meletakkan Gereja Maranatha sebagai "target" di dalam tuntutan iblis mereka!!!

Saya berkesimpulan bahwa, setelah "team dusta-hasut" dari laskar perusuh/penjarah kelaparan itu diloroti kain sarung kumalnya dua kali, ketika menyusup dengan berita dusta mereka ke http://www.maluku.org/hain, dengan nama "Pusat Komunikasi LJAWJ" dan "Ambon hari ini", iblis beriman ini kembali ke "biang"nya dan keluar lagi dengan nama sang biang kerok, REPUBLIKA!!! Saya kenal betul pemilik narasi khas yang membuat REPUBLIKA semakin kumal dan memalukan seperti ini!!!

Salam Sejahtera!

JL.

----- End of forwarded message from Joshua Latupatti -----


Received via email from:
Joshua Latupatti
Copyright © 1999-2000  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/ambon67
Send your comments to alifuru67@egroups.com