

 
 
 
 
 
 
 
 
 
HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67
Copyright ©
1999/2000 -
1364283024 &
1367286044
|
|

LASKAR 'jihad' PERUSUH MENGHASUT LAGI!!!
From: "Joshua Latupatti" <"joshualatu@hotmail.com>
Subject: LASKAR 'jihad' PERUSUH MENGHASUT LAGI!!!
Date: Tue, 31 Oct 2000 08:07:03 GMT
|
|
Salam Sejahtera!
Saudara-saudara sebangsa, Kembali kita diizinkan untuk menikmati salah satu dari "kebolehan
laskar perusuh", yaitu "menyebar hasutan" berupa "paket fitnahan yang rapih berbungkus kertas
agama" dengan label Islam!!! Rupa-rupanya, para pentolan perusuh yang gemar memakai gelar
'ustadz' itu lagi kebakaran jenggotnya, sebab 12 orang anggota pe rusuh sempat dipergok atau
tertangkap basah di kawasan Air Salobar Gunung Nona, Ambon.
Saya dapatkan berita-berita ini dari sumber yang sama, yaitu dari http://www.maluku.org/hain,
dan lucunya ialah bahwa setelah setelah beberapa berita bohong yang berbau hasutan dari
'laskar perusuh' ini saya bantah, kontan nama mentereng mereka yang di tulis dengan
huruf-huruf besar, DEWAN PIMPINAN PUSAT FO RUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL
JAMAAH, nama nama pemimpin, dan alamat markas mereka 'tidak' lagi dicantumkan!!!
Mari kita telusuri kebohongan murahan dari "laskar perusuh dan penjarah" ini, sambil
mempelajari "mulut berbisa" dari 'ayip syafrudin"!!!
PERUSUH:
Source : Maluku Hari Ini Date : 20001028 Ummat Islam Kutuk Penganiayaan Laskar Jihad
Ambon, MHI (28/10/2000) Peristiwa penculikan dan penganiayaan 12 Laskar Jihad Ahlus Su
nnah Wal Jama'ah oleh aparat gabungan Kopassus, Marinir dan Paskhas, Rabu (25/10/2000)
telah menggegerkan kaum muslimin Ambon dan sekitarnya. Tindakan tersebut sangat biadab
dan merendahkan umat Islam, apalagi penangkapan 12 Laskar Jihad ini dilakukan tanpa
adanya bukti bahwa Laskar Jihad yang melakukan penyerangan ke pemukiman Kristen di
kawasan gunung Nona dan Benteng Atas.
JOSHUA:
Perhatikan "kebodohan" yang mereka pertontonkan didepan umum seperti ini, bahwa perbedaan
antara "menculik" dan "menangkap" saja mereka tidak tahu!!! Mereka menggunakan kata- kata
dramatis seperti "menggegerkan kaum muslimin Ambon dan sekitarnya", padahal para pentolan
Al Fatah seperti "malik selang" dan "thamrin ely" tidak berani buka mulut seperti biasanya!!!
Barangkali yang dimaksud adalah "menyekat kerongkongan" dan bukan "menggegerkan"!!!
Mereka menggunakan "umat Islam", sebagai tunggangan untuk membagikan paket hasutan,
lalu menempelkan kata "aniaya", sebagai perangsang amarah sebagian umat yang kena
dibodohi!!!
PERUSUH:
Barang-barang yang disebutkan sebagai barang bukti, sebagaimana diberitakan Harian Suara
Maluku (26/10/2000), RRI Maluku yang direlay RRI seluruh Indonesia seperti pelontar mortir,
rompi anti peluru, amunisi mortir, helm militer, 11 sepatu PDL dan PDH, senjata rakitan, bom,
panah beracun, 9 buah parang, dan jerigen berisi bensin, semuanya adalah fitnah adanya.
JOSHUA:
Alangkah dungunya seseorang yang merancang sebuah "fitnah" berupa "daftar barang bukti"
yang begitu panjang!!! Bukankah "menggenggam sepucuk senjata rakitan" saja sudah cukup,
bila memang aparat berniat buruk??? Atau malah sebuah alasan seperti "mencoba melarikan
diri", "menolak perintah berhenti" saja sudah cukup untuk membabak-belurkan mereka, atau
malah "menembak mati" mereka agar persoalan selesai, "jika" memang aparat berniat buruk???
Lihatlah kebodohan yang semakin men jadi-jadi, karena dorongan nafsu berbohong dan
menghasut, sampai-sampai seluruh jajaran RRI dikira sama begonya dengan mereka!!!
PERUSUH:
Bahkan Kristen memutarbalikkan mengenai daerah penangkapan, disebutkan anggota Laskar
Jihad ditangkap di kawasan gunung Nona dan Benteng Atas. Pernyataan tersebut sangat tidak
berdasar dan merupakan fitnah yang sangat keji terhadap umat Islam. Kenyataannya, anggota
Laskar Jihad tersebut ditangkap seusai melaksanakan shalat Subuh dan mengikuti ta'lim
(pengajian) di kawasan pemukiman Islam Air Salobar. Bahkan para anggota Laskar Jihad yang
seringkali mengadakan bakti sosial tersebut sama sekali tidak mengetahui peristiwa
penyerangan ke daerah pemukiman Kristen tersebut.
JOSHUA:
Coba perhatikan bahwa "laskar dungu" ini menggunakan istilah "Kristen" untuk "aparat
gabungan" Kopassus, Marinir dan Paskhas!!! Sub Penguasa DS Maluku, Dr. Ir. Saleh
Latuconsina dan Kapolda Maluku, Brigjen Firman Gani juga "Kristen"??? Perhatikan juga bahwa
setelah lagi-lagi "menunggang Islam", seolaholah "laskar perusuh/penjarah" ini IDENTIK dengan
"Islam" (kerena melakukan berbagai kegiatan Muslim, seperti Sholat, kata segelintir intelektual
bengkok), kini "bumbu pemanasnya adalah "SHOLAT SUBUH", dan seperti biasa, mereka tidak
melupakan istilah "bakti sosial" (yang pasti akan dikunyah mentah-mentah oleh sebagian yang
terbodohi dan para intelektual bengkok tadi)!!!
AYIP SYAFRUDIN:
Penangkapan tersebut bermula dengan adanya bom yang meledak di daerah sekitar TVRI
Ambon. Pagi harinya aparat melakukan sweeping di daerah Air Salobar, daerah basis muslim.
Karena tidak menemukan apa-apa, aparat menyeret anggota Laskar Jihad yang bertugas di
sana. "Tentu saja tidak ditemukan apa-apa, Laskar Jihad disana hanya diberi tugas untuk
berdakwah bukan untuk perang," jelas Ayip, sambil mengatakan aparat harus melepaskan
anggotanya bila tidak mempunyai bukti.
JOSHUA:
Lihatlah bagaimana si "ayip rusuh" menipu dan menghasut sebagian civitas akademika
Universitas Islam dan umat Islam di Yogyakarta!!! Yang satu bilang seusai SHOLAT, yang lain
bilang BERDAKWAH!!! Bom meledak entah kapan, baru paginya sweeping dilakukan!!! Apakah
anda semua tidak berasa mau muntah mendengar alasan "bakti sosial" dan "berdakwah" yang
berulang-ulang dilafalkan ini??? Coba perhatikan kalimat terakhir di atas!!! Setelah berlagak
"yakin" bahwa mereka bersih, si "ayip bego" ini malah menggunakan kata "bila" (tidak
mempunyai bukti), yang memberikan kesan 'ketidakpastian!!! Tidakkah seharusnya dia
menggunakan kata "karena", bila dia yakin benar akan ucapanya??? Si ayip menyebut ada bom
meledak, tetapi rekannya tidak menyinggung soal bom, tetapi soal 'sholat', seperti keadaan
memang lagi aman dan tentram!!!
PERUSUH:
Apalagi pada saat bersamaan ternyata anggota Laskar yang dituduh tengah berjaga di kawasan
Air Salobar bersama aparat keamanan TNI AD Batalyon Infanteri (Yonif) 403 Yogyakarta dan
Batalyon Zeni Tempur (Zipur) 2 yang bertugas di daerah tersebut.
JOSHUA:
Pikirkan sendiri, apakah gunanya "pekerja sosial" dan "pendakwah" BERJAGA bersama
aparat??? Jangan mau menjadi bodoh dengan mengemukakan argumen "bisa saja", sebab
seorang "gadis remaja" nantinya juga dikatakan "bisa saja" berjaga bersama aparat!!!
PERUSUH:
Demikian juga pemberitaan TVRI stasiun Ambon, Rabu (25/10/2000) pukul 19.30 WIT yang
memuat pernyataan Kepala Staf Kodam (Kasam) Kol. Agus Suyitno yang tertipu oleh laporan
Dansektor Murtad Kolonel Agustinus Siswanto, menyatakan bahwa tidak ada penyiksaan
terhadap 12 Laskar Jihad Ahlus Sunnah Wal Jama'ah.
JOSHUA:
Begitu rendahnya intelektualitas "laskar perusuh/penjarah" ini, sehingga sebuah "pelaporan
resmi Militer" itu dianggap seperti sebuah permainan 'akal-akalan'!!! Lebih parah lagi, Kasdam
Pattimura, Kolonel Agus Suyitno dibuat menjadi "demikian bodoh"nya, hanya agar Kol. lain
(Agustinus Siswanto) yang Kristen bisa dijadikan "umpan bagi kemarahan umat"!!!
AYIP SYAFRUDIN:
Ayip meminta kepada Kolonel Agustinus Siswanto yang merupakan Komandan Sektor A untuk
bertanggung jawab. "Yang bertanggung jawab atas insiden ini adalah Kolonel Agus Siswanto,
karena Air Salobar berada di bawah kewenangannya," tambah Ayip.
JOSHUA:
Sama-sama dungu dan bebalnya!!! Tidakkah si bego ini sadar bahwa setelah sebuah pernyataan
diberikan ke publik oleh "Kasdam", maka berita terebut sepenuhnya menjadi Tanggung Jawab
Kodam 16 Pattimura, dengan Brigjen I Made Yasa sebagai penanggung jawab tertinggi di bawah
Gubernur Maluku sebagai Sub Penguasa DS???
PERUSUH:
Kasdam menyatakan bahwa pernyataan bahwa aparat keamanan melakukan penyiksaan
terhadap Laskar Jihad adalah tidak benar dan itu merupakan ulah provokator. Bahkan Kasdam
menyatakan akan menindak tegas bila terbukti ada aparat yang melakukan penyiksaan.
Pernyataan Kasdam tersebut ditanggapi kaum muslimin dengan sinis, sebab kaum muslimin di
seluruh Ambon sudah tahu bahwa ke12 Laskar Jihad Ahlus Sunnah Wal Jama'ah memang
benar-benar telah dianiaya.
JOSHUA:
Lagi-lagi, "Islam" ditunggangi dengan menyebutkan "kaum muslim in di seluruh Ambon",
sebagai "penggerak umat Islam". Padahal ummat Islam Ambon "bungkam", dan "laskar
perusuh" yang sarapannya "dendam dan pembalasan", malah seperti bisu!!! Kita akan lihat, apa
memang ke-12 "perusuh" itu benar-benar dianiaya atau tidak!!!
PERUSUH:
Ke-12 Laskar Jihad yang masih menjalani perawatan intensif di RS Al Fatah dan Poliklinik
Laskar Jihad itu, Kamis (26/10/2000), mendapat kunjungan kaum muslimin dari berbagai
penjuru kota Ambon. Kaum muslimin benar-benar yakin akan adanya penganiayaan terhadap
para anggota Laskar tersebut dengan mengunjungi di bilik darurat RSAl Fatah. Terlebih bagi
kaum muslimin di Air Salobar, muslim setempat sejak awal telah mengetahui terjadinya
penganiayaan, penghinaan, dan perlakuan yang tidak senonoh (menelanjangi) anggota Laskar
Jihad. Hal ini merupakan tindakan yang telah menjurus pada tindak anarkhis, melanggar Hak
Asasi Manusia yang bertentangan dengan norma-norma kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia.
JOSHUA:
Coba tebak, "kebodohan" apa yang nampak??? Apakah pernah ada orang "menjalanani
perawatan intensif" di Poliklinik????? Laskar bego ini mati-matian mencoba "membesarkan"
masalah dengan memberi kesan bahwa ke-12 perusuh itu "hampir mati", padahal proses
pemeriksaan tertunda hanya karena "3 orang" masih dirawat di RS Al Fatah, sedangkan
sisanya ditahan di Markas Sektor I, tepat di depan Puskud Ambon, Jl. AY Patty. Dengan kata
"tidak senonoh", dan "telanjang", orang akan berpikir bahwa untuk 'standar laki-laki', mereka
pasti ditelanjangi "bulat-bulat" kan??? Coba dengan apa kata "ayip"!
AYIP SYAFRUDIN:
Dalam penangkapan anggota Laskar Jihad itu, aparat telah melaku kan tindakan yang
senonoh. Mereka menelanjangi para anggota hingga tinggal mengenakan celana dalam dan
mengaraknya ke posko aparat. "Mereka tidak manusiawi dan merendahkan martabat manusia,"
protes Ayip.
JOSHUA:
Berarti masih ada "celana dalam"nya, dan bagi kaum pria, apalagi di dalam suasana "perang",
bercelana dalam itu adalah hal-hal yg. biasa saja. Eh, sejak kapan "para produsen bayi haram
40 orang perhari" ini mengenal kata "tidak senonoh"??? Sejak kapan para pembunuh bersenjata
organiknya TNI yang juga penjarah yang masih sempat "mencongkel ubin lantai Gereja", dan
"tega "membongkar dan menjarah kuburan orang Kristen", mengenal istilah "manusiawi",
"HAM", dan "martabat"????? Ataukah reaksi laskar bego ini mungkin identik dengan rekasi
seorang "koruptor" yang pantang disebut "maling ayam"???
PERUSUH:
Tim advokasi Forum Komunikasi Ahlu Sunnah wal Jamaah segera bertindak mengusut secara
tuntas tindakan tersebut dengan meminta bantuan lewat kuasa hukum FKAWJ yakni Lembaga
Bantuan Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, demikian tanggapan Ketua DPP
FKAWJ, Ayip Syafrudin S.Psi. Pernyataan Kasdam Kol. Agus Suyitno yang t erkesan
memutarbalikkan fakta tersebut tidak lepas dari ulah Dansektor A. Siswanto, sebagai
bawahannya, yang telah membuat laporan palsu.
JOSHUA:
Bisa-bisanya, sebuah Universitas yang memanggul nama Islam, ikut ikutan "percaya" dengan
kebohongan murahan laskar perusuh seper ti ini??? Kelompok intelektual dan prakstisi hukum
seharusnya bisa mencium ketidak beresan, jika seluruh permasalahan yang melibat kan banyak
pihak, ditimpakan hanya kepada satu orang yang beragama Kristen, bahwa motivasi dari
tindakan seperti ini bukanlah mencari keadilan, tetapi menghasut dan memfitnah!!!
PERUSUH:
Fakta-fakta yang diungkapkan Kasdam sangat jauh dari peristiwa sebenarnya dan tidak lain
merupakan hasil kedustaan dan rekayasa licik dari Dansektor murtad tersebut. Inikah ajaran
yang diterima si Murtad Agustinus Siswanto dari para pendeta-pendetanya?
JOSHUA:
Pernyataan ini sudah dapat dikatakan melewati batas "sopan-santun", jika para perusuh ini
benar-benar tahu "norma-norma" segala macam seperti yang diklaim mereka!!! Hanya orang
yang sama dungunya atau yang sama bobrok mentalnya, yang tidak bisa melihat bahwa apa
yang dilakukan "laskar perusuh" dan "si ayip S.psi dungu" ini cuma sekedar cetusan luapan
emosi murahan, karena 12 orang perusuhnya "tertangkap basah"!!!!
Walau mencoba mati-matian untuk menahan diri, akhirnya watak dan mental "perusuh/penjarah"
mereka muncul juga dengan uncapan-ucapan membabibuta. Saya yang temperamen tal bisa
saja membalas dengan ucapan yang sama, tetapi otak dan hati saya mengatakan bahwa
"menggeneralisasi" itu adalah tindakan yang tidak terpelajar dan tidak fair. Saya tahu persis
bahwa "semakin nyaring seseorang mengaku dirinya semakin Islam, semakin rendah kualitas
Islamnya", dan ini nampak pada orang-orang seperti "ayip syafru din dan si ustadz ular "jaffar
umar thalib"!!!
PERUSUH:
Banjiri AlFatah - Sementara itu, Kamis (26/10/2000), muslimin dari berbagai penjuru Ambon
membanjiri RS AlFatah untuk menjenguk dan menghibur Laskar Jihad yang telah dianiaya
tersebut. Suara muslimin mendukung penuh Laskar Jihad dan menyatakan mengutuk tindakan
aparat gabungan terhadap Laskar Jihad. Bahkan seluruh muslimin menyatakan tindakan
tersebut sebagai perbuatan biadab dan melanggar HAM (Hak Asasi Muslim) yang tidak
mungkin dilakukan kecuali oleh orang-orang kafir atau munafik. "Ini adalah perbuatan biadab
dan pelanggaran terhadap HAM.
JOSHUA:
Hasutan murah lagi ya??? Katanya "membanjiri Al Fatah", tetapi Al Fatah tetap "kering seperti
biasa"!!! Bahkan "demo" dan "mencak mencak" seperti orang kesurupan yang biasanya
mengiringi rasa tak puas di Al Fatah, juga tidak nampak!!! Coba bayangkan bahwa karena
"cemburu" mereka bisa tega untuk "saling menggranat" sehingga menewaskan Kepala RS Al
Fatah, dr Paing Suryaman!!! Masakan tidak ada pesta "kembang bom" dan "kembang granat"
atau malah "kembang mortir dan roket" di Al Fatah untuk memprotes "aniaya" dan
"ketelanjangan bercelana dalam" oleh masa yang "membanjir"???
PERUSUH:
Kalau saya masih muda, saya akan pertaruhkan nyawa saya untuk membalas perbuatan
mereka ini" kata Mochamad Zein (70), seorang warga Kebun Cengkeh yang sedang menjenguk
ke RS AlFatah.
JOSHUA:
Di Ambon, istilahnya "tua tar akal" (orang tua tak berakal), bagi org. tua yang menghargai
nyawanya begitu rendah, hanya untuk membela kelompok perusuh dan penjarah serta pendusta
dan penghasut!!!! Tetapi saya pikir, "tekad bodoh" seperti ini sengaja diangkat oleh laskar
perusuh untuk "menumbuh-suburkan" rasa benci dan dendam di hati umat Islam. Setelah
membodohi umat tentang mana yang benar dan mana yang salah, mereka merasuk ahlak
Muslim untuk jadi bejad seperti mereka!!!
PERUSUH:
"Mereka datang ke Ambon untuk membela agama dan saudara-saudara mereka dari
kebiadaban orang Kristen. Mereka rela meninggalkan orang tua dan saudara-saudara mereka,
juga anak istri mereka demi berjuang di jalan Allah, disini mereka malah diperlakukan dengan
cara yang sangat keterlaluan. Semoga Allah membinasakan aparat gabungan", tandas lelaki
tua ini.
JOSHUA:
Coba perhatikan konsistensi hasutan yang memang dapurnya ada pada laskar perusuh ini!!!
Apakah "menjarah" itu adalah perbuatan yang ada "di jalan Allah"??? Apakah "mengutuk"
dengan memakai nama Allah, terhadap sesama Muslim yang berusaha bertindak benar, juga
berada di jalan Allah??? Lalu apa sebenarnya arti dari "membela agama"??? Menurut "perusuh
dan penjarah", ya membela agama di sini sama dengan "membenarkan tindakan merusuh dan
menjarah" itu!!!
PERUSUH:
Demikian juga penjenguk lain, menyatakan kebenciannya terhadap per buatan aparat gabungan
tersebut. "Ini seperti cara-cara bahkan lebih biadab dari PKI", kata ketua Pemuda
Muhammadiyah Ambon, Ir. Salim Syamsudin yang saat ikut menjenguk Laskar Jihad.
JOSHUA:
Yang ingin ditanamkan laskar perusuh kepada bangsa ini hanyalah "rasa benci" dan "dendam",
dengan menunggangi "agama"!!! Sejauh ini, saya mulai yakin bahwa justeru "laskar perusuh dan
penjarah" inilah yang "murtad"!!!
PERUSUH:
Tiga orang Laskar Jihad korban kesewenang=wenangan aparat gabungan, Abdurrahman (23),
Mohammad (24), dan Abdul Basir (20) dirawat di RS AlFatah. Abdurrahman menderita luka di
dahi akibat pukulan balok sebanyak 6 kali, lututnya kanan kiri dipukul 3 kali, dan semua mata
kakinya dipukul dua kali. Mohammad menderita luka di bagian kepala yang mengharuskannya
mendapat jahitan karena bocor.
JOSHUA:
Coba pikirkan, apakah ada orang yang setelah kepalanya dipukul dengan balok, masih bisa
menghitung dengan tepat, berapa kali kepalanya, lututnya, dan mata kakinya dipukul?????
Kalau kepala nya "bocor", harusnya "ditempel" bukan dijahit, dogol ??? Mengapa saya jadi
berpikir bahwa dengan mengatakan semua ini, sebenar nya "laskar perusuh" sedang merinci
"apa yang biasa mereka lakukan sendiri"!!!
PERUSUH:
"Saya tidak tahu berapa kali saya dipukul dan ditendang. Yang jelas, kepala saya dipukul
dengan balok yang ada pakunya sampai kepala saya bocor", katanya. Waktu itu, setiap kali
kepalanya mengucurkan darah, ia disiram dengan air, dan kemudian dipukuli lagi. Adapun
Abdul Basir, seluruh tubuhnya ditendang, dipukul, dan diinjak-injak, sehingga masih sakit bila
digerakkan dan dahinya terluka akibat pukulan benda keras. Sementara itu, Ali (21), korban
yang dirawat di Poliklinik Laskar Jihad bibirnya pecah dan kacamatanya remuk diinjak-injak. Ia
juga berkali-kali ditendang dan dipukul hingga pingsan. "Alhamdulillah, saya waktu itu pingsan.
Kalau tidak, saya tidak tahu bagaimana saya", tuturnya. Perlakuan yang paling ringan dialami
Ahmad (22), yakni disuruh telanjang lalu diinjak-injak dengan sepatu PDL.
JOSHUA:
Coba pikirkan, "apa yang biasanya dijadikan pentungan" jika anda tertangkap basah sedang
melakukan kejahatan'??? Jika tidak "pentungan karet", tentunya "popor senapan" kan??? Lalu
apa guna nya aparat gabungan (Marinir, Paskhas, dll) menggunakan "balok berpaku"???
Bayangkan seseorang penjahat yang setelah kepalanya diretakkan dengan balok, seluruh
tubuhnya ditendang dan diinjak-injak oleh sepasukan tentara gabungan, "cuma merasa sakit
kalau tubuhnya digerakkan"!!!??? Sayangnya, "laskar pendusta" ini tidak menyampaikan
"pengakuan kacamata" si Ali, bagaimana dia diperlakukan aparat gabungan!!!??? Saya percaya,
laskar perusuh dan penjarah ini juga 'amat berang', karena mereka tidak dapat
mengkabinghitamkan aparat "Brimob" seperti biasanya, karena Brimob sudah ditarik dari
kawasan tersebut!!! Karena itu, setelah gagal menjilat pantat TNI AD dan Marinir, kini Kopasus
dan Marinir dijadikan kambinghitam pengganti Brimob!!!
PERUSUH:
Seluruh korban penganiayaan aparat gabungan, Kamis (26/10/2000) di visum oleh Tim Medis
RS AlFatah dibantu Tim Kesehatan Mer-C untuk mengetahui keadaan bagian dalam tubuhnya
akibat banyaknya tendang an dan pukulan. Selanjutnya hasil visum tim Medis akan dijadikan
bahan oleh timAdvokasi Forum Komunikasi Ahlu Sunnah wal Jamaah.
JOSHUA:
Seharusnya, "seluruh" laskar penjarah ini diperiksa bagian dalamnya, sebab saya kuatirkan,
tanpa dianiaya juga, hati, otak dan lidah mereka sudah "membusuk" semua!!!
PERUSUH:
Umat Islam Protes Umat Islam di berbagai penjuru kota Ambon melakukan protes terhadap
tindakan aparat gabungan, kemarin Kamis (26/10/2000). Gelombang protes muslimin tersebut
mengutuk keras dan menyatakan tindakan tersebut sebagai perbuatan biadab. Protes secara
spontanitas yabg dilaku kan di berbagai tempat, seperti Waiheru, Nania, Wayame, Polres Prigi
Lima dan di A.Y Paty merupakan wujud solidaritas dan kecintaan mereka terhadap Laskar
Jihad Ahlus Sunnah Wal Jama'ah. Beberapa aparat TNI dan Kodam Pattimura secara pribadi
juga turut mengecam tindakan aparat gabungan dan menyatakan dukungannya terhadap Laskar
Jihad.(mf)
JOSHUA:
Mungkin yang dimaksudkan dengan "gelombang protes" kali ini ada lah "gelombang ultra sonik"
yang hanya bisa ditangkap oleh telinga binatang seperti anjing, dengan protes yang berbentuk
"protes kebatin an" yang hanya bisa disensor oleh hantu dan setan gentayangan!!!!!
Perlu saya jelaskan bahwa, pada umumnya, desa-desa dan lokasi seperti "Waiheru, Nania,
Wayame, Polres Perigi Lima dan di A.Y Paty" adalah "daerah Kristen" yang sekarang "ludes
dijarah dan dibakar", lalu diduduki oleh "laskar penrusuh/penjarah" tersebut!!! Dari kenyataan ini
saja, kita sudah bisa menaksir dengan tepat seberapa besar "kadar bakti sosial" dan "kualitas
dakwah" yang mereka gembar-gemborkan selama ini. Dan ingatlah, yang ini hanya sebagian
kecil dari desa-desa Kristen yang kena dampak "bakti sosial" dan " dakwah"nya kelompok
perusuh dan penjarah ini!!! Seperti yang sudah saya katakan, 'laskar perusuh dan penjarah ini
tidak menghendaki adanya rekonsiliasi umat IslamKristen di Ambon/Maluku', karena
alasan-alasan tertentu, yang salah satu di an taranya adalah "ketakutan mereka", bahwa
setelah rujuk, umat Islam Ambon/Maluku akan "menceritakan pengalaman mereka", terutama
kaum wanita, tentang "apa sebenaranya laskar yang mengaku bertujuan 'jihad' tersebut!!!
Saya ragukan sangat pernya taan laskar perusuh dan penjarah ini tentang "solidaritas dan
kecintaan" umat Islam Ambon/Maluku!!! Salah satu indikator yang bisa digunakan terhadap
"penerimaan" umat Islam di Ambon/Maluku terhadap mereka adalah "minimnya Muslim asal
Buton yang rela kembali ke Ambon/Maluku di bawah 'asuhan' laskar perusuh dan penjarah ini!!!
Dengan peristiwa "pengantungan" La Buang dan La Biru di Al Fatah, warga Muslim asal Buton
yang sudah ratusan tahun hidup di Ambon/Maluku, tentunya sudah sadar bahwa umat Kristen
Ambon/Maluku yang dikatakan "biadab" oleh laskar perusuh dan penjarah ini, malah jauh lebih
"baradab" bila dibandingkan dengan laskar perusuhdan penjarah itu sendiri!!!!!!
Begitupun, saya percaya bahwa ada banyak orang yang masih saja mau dibodohi dan dirasuki
moralnya dengan 'dusta', 'kebencian' dan 'dendam' oleh laskar perusuh ini!!!
Yang sangat menyedihkan adalah bahwa sebagian intelektual yang doyan berbangga dengan
'graduate study' dan 'post doctorate', ternyata tidak lebih tinggi IQ (atau moral?) nya dari laskar
perusuh itu sendiri!!!!
Yang ingin saya sampaikan ke http://www.maluku.org/hain , adalah bahwa sadar atau tidak,
kalian sudah membiarkan "situs netral" kalian "dikotori" oleh 'sampah'nya laskar perusuh dan
penjarah serta pendusta ini!!! Saya mengerti bahwa "sebagai situs netral" anda harus menerima
berita dari kedua pihak, Kristen dan Islam. Tetapi anda lupa bahwa "laskar perusuh, penjarah,
dan pendusta" ini BUKAN Islam sama sekali dan tidak pernah resmi diakui umat Islam sebagai
"wakil" mereka!!!
Pada dasarnya, "hanya jubah" mereka yang Islam, yang sengaja dikenakan agar bisa
"menunggangi Islam"!!!!! Mereka boleh membodohi orang banyak dengan penampilan "luar"
mereka yang seakan akan 'utusan Surga', tetapi saya tidak bisa dibodohi bahwa "isi" nya tidak
lain dari 'neraka jahanam' yang mereka coba hibah kan kepada bangsa ini!!! Begitupun,
semuanya terserah anda!!!
Salam Sejahtera!
JL.
Received via email from: Joshua Latupatti

Copyright © 1999-2000 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/alifuru67
Send your comments to alifuru67@egroups.com
|