
Maluku Report 98 - Provided By Masariku Network
KRONOLOGIS PENYERANGAN DESA SULI BAWAH OLEH PERUSUH
MUSLIM DAN LASKAR JIHAD - TANGGAL 24 SEPTEMBER 2000
PUKUL 08-30
Masyarakat menerima informasi dari seorang Perwira yang bertugas dari satuan
Kostrad 521 bahwa telah terjadi pengumpulan massa di Desa Tulehu. Informasi yang
di terima, bahwa akan terjadi penyerangan terhadap Desa Suli Bawah (Kristen).
Terhadap berita dimaksud oleh masyarakat langsung disebarluaskan, untuk antisipasi
informasi dimaksud walaupun sebagaian masyarakat menganggap itu hanya isu
belaka.
PUKUL 10-00
Bersamaan dengan aksi Demo warga Kristen di Kantor Gubernur Ambon terhadap
Penguasa Darurat Sipil yang isinya menuntut intervensi Perserikatan Bangsa
-Bangsa terhadap masalah Maluku, Proses penyerangan terhadap warga Desa Suli
bawah oleh TNI-AD dan perusuh Muslim dan Laskar Jihad.
Massa bergerak dari arah Desa Tial, arah gunung dan masuk melalui salah satu jalan
setapak Pemancar(petuanan Suli), dan tembus pada bagian belakang perkampungan
masyarakat Suli bawah (sekitar daerah pekuburan).
Massa yang datang diperkirakan ± 1000-an, dengan menggunakan peralatan perang
berupa senjata standar TNI (Mortir, Lonser, M16 dan sejenisnya). Proses
penyerangan diawali dengan penembakan mortir yang diarahkan kepemukiman desa
Suli Bawah disertai rentetan tembakan mengakibatkan warga panik dan lari
meninggalkan rumah tanpa membawa barang. Bersamaan dengan itu massa perusuh
langsung menuju ke pemukiman dan melakukan penjarahan, penembakan
membabi-buta dan melakukan pembakaran terhadap pemukiman warga Suli Bawah.
Massa melakukan pembakaran secara acak pemukiman masyarakat.
Akibat penyerangan ini 62 rumah terbakar dan 4 orang korban yaitu:
- Abraham Talla, 40 Thn, Luka tembak pada kaki kanan.
- Max Pattirane, 40 Thn, Kena Splenter Bom pada bahu dan mata.
- Hans Wattimena,
- Alvin Tupamahu, Kedua korban terakhir luka belum teridentifikasi.
Setelah penyerangan dan pembakaran, massa kembali ke Desa Tial melalui arah
gunung (arah penyerangan -red), perusuh tidak dapat melakukan penyerangan dan
pembakaran terhadap pemukiman yang menuju ke Desa Tial karena mereka dihadang
oleh kesatuan Brimob yang bertugas di perbatasan Suli-Tial.
PUKUL 13-00
Situasi Desa Suli Bawah kembali terkendali, setelah bantuan pasukan gabungan
bersama masyarakat setempat melakukan proses penyisiran.
Sumber: GMKI Ambon (Max, Ai, Anton)
KRONOLOGIS PENYERANGAN DUSUN WAILETE-SAHURU OLEH TNI-AD
BERSAMA PERUSUH MUSLIM DAN LASKAR JIHAD
TANGGAL 26 SEPTEMBER 2000
SELASA PUKUL 06-00
Matahari terbit dari arah timur memancarkan warna merah diselingi dengan pelangi
berwarna merah, tidak seperti biasanya.
PUKUL 08-30
Situasi Hative Besar dan sekitarnya kelihatan tenang tidak seperti biasanya karena
semua warga sementara mempersiapkan diri untuk memasuki masa perkabungan
yang dilakukan oleh umat Kristen se-Maluku selam sepekan.
PUKUL 08-45
Disaat warga sementara menuju ke gereja untuk beribadah mereka dikagetkan
dengan penyerangan yang dilakukan oleh TNI-AD dan Massa Muslim dari arah
belakang Desa Waiyame menuju belakang Dusun Wailete-Sahuru dalam formasi huruf
L.
Penyerangan ini diawali dengan tembakan satu kali sebagai kode dilanjutkan dengan
bom dan tembakan beruntun yang diarahkan ke pemukiman warga Dusun
Wailete-Sahuru. Bersamaan dengan penyerangan ini warga yang tadinya sementara
mempersiapkan diri untuk beribadah baik dirumah maupun gereja langsung panik.
Akibat kepanikan ini warga lari meninggalkan rumah mereka tanpa membawa barang
apapun.
Menurut saksi korban (Herry Kastanya) mereka yang melakukan penyerangan adalah
TNI-AD yang memakai pakaian loreng, Helm Baja, senjata standar militer dan massa
lainnya yang diperkirakan hanya sekitar 25 orang yang menggunakan pakaian hitam
membawa senjata standar TNI.
PUKUL 09-00
Akibat penembakan dan pemboman, massa penyerang merasa leluasa masuk hingga
ke arah pantai tempat speed Wailete dan melakukan pengguntingan kearah
pemukiman mengakibatkan ada warga yang tidak sempat menyelamatkan diri dan
terperangkap dalam rumah mengakibatkan sebagian dari mereka meninggal terbakar
dalam rumah. Setelah pemboman dan penembakan, massa penyerangan melakukan
penjarahan terhadap harta milik warga dan membakar pemukiman.
PUKUL 09-15
Mendengar bunyi tembakan dan bom, warga dari arah sekitar gereja Lahairoi dengan
membawa peralatan perang seadanya menuju TKP dan melakukan perlawanan.
Perlawanan ini berlangsung hingga pukul 10-30, namun karena peralatan perang
penyerang lebih canggih , maka bantuan dari warga hanya bisa bertahan di daerah
500 meter dari arah tanjung Batu (Hative Besar).
PUKUL 10-30
Massa penyerang berhasil dipukul mundur hingga Dusun Wailete.
PUKUL 10-45
Massa penyerang kembali melakukan penembakan kearah warga yang hendak
melakukan evakuasi terhadap korban yang terperangkap, mengakibatkan beberapa
warga yang kena tembak diantaranya Altren Kordicus, R. Warluka dan meninggal
ditempat.
PUKUL 11-00
Pasukan PASKHAS beranggotakan ± 25 orang tiba diTKP. Namun mereka hanya
menempati daerah sekitar Tanjung Batu yang berjarak ± 1 km dari TKP. Akibat
penempatan pasukan yang jauh dari TKP warga menjadi marah dan meminta untuk
mereka menuju ke TKP, akan tetapi hal ini tidak ditanggapi. Terjadi proses negosiasi
antara PASKHAS dan warga. Bersamaan dengan itu Danki PASKHAS (Kapten
Siahaan) membawa informasi bahwa pasukan ini akan ditarik dan diganti dengan
kesatuan Den-Zipur 8 yang baru tiba di pelabuhan laut TNI-AU Laha.
PUKUL 11-10
Pasukan PASKHAS ditarik dari lokasi Tanjung Batu Dusun Sahuru.
PUKUL 11-40
Pasukan Den-Zipur 8 tiba di Tanjung Batu (500 m dari Tanjung Batu), yang diangkut
dengan truk dari arah desa Laha. Personil Den-Zipur 8 ini diperkirakan 150 orang.
Setelah tiba mereka tidak langsung bergerak kearah TKP. Sambil apel dan
mendengar pengarahan dari Dansektor melalui HT ± 20 menit mereka menempati
posisi Tanjung Batu.
PUKUL 12-00
Pasukan bergerak menuju TKP dengan mengambil posisi kiri-kanan jalan sambil
meminta warga untuk mengambil posisi 100 meter di belakang pasukan.
PUKUL 12-30
Akibat terlalu lama pasukan ini tiba di lokasi TKP mengakibatkan warga menjadi
marah dan terjadi perang mulut antara Danki Den-zipur 8 dengan salah seorang
warga (Arjun Manulang). Akibat perang mulut ini arjun langsung memotong Danki
pada leher mengakibatkan anak buah Danki menembak Arjun dan langsung meninggal
di tempat.
PUKUL 14-00
Pasukan Den-Zipur 8 masuk dan bergabung bersama pasukan 521 pada posisi
perbatasan Wailete-Waiyame.
RABU PUKUL 06-00
Warga melakukan proses penyisiran tanpa mengeluarkan tembakan kearah lokasi
dusun Sahuru dan Wailete. Dari hasil penyisiran ini dapat dievakuasi 10 korban yang
terperangkap di TKP masing-masing :
- Mesakh Kastanya 50 Thn (terperangkap di dalam mobil kijang dengan kondisi
- tubuh terbakar)
- Hesty Kaihatu 15 Thn (di robek bagian wajah)
- Yohanes Hendriks 70 Thn ( ditembak tembus dada ).
- Syane Kastanya 35 Thn (dibakar) Lumpuh.
- Maria Kastanya 30 Thn (dibakar) Lumpuh
- Ola risteluw 40 Thn (dibakar)
- Anak Nyong Risteluw 12 Thn (ditembak dari kepala)
- Anak Nona Risteluw 15 Thn Tangan kanan putus
- Yanti Talahaturuson 30 Thn (robek bagian muka)
- Novi Hunila 22 Thn (ditembak bagian dada kiri)
PUKUL 08-00
Korban ditampung di depan gereja Getsemani Dusun Batu Lobang - Hative Besar.
Sumber:
GMKI AMBON (Max, Ai, Anton, Joe, Jimmy, Remal, Ivan, Heppy)
Provided By Masariku Network 2000 - Masariku@egroups.com
Received via e-mail from : Peter by way of PJS

Copyright © 1999-2000 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/alifuru67
Send your comments to alifuru67@egroups.com
|