|
|
Edisi 17 Oktober 2000 Operasi Kontra Intelejen di Ambon * Konflik Internal Antar Kelompok Pendukung Laskar Jihad Kasus meninggalnya Direktur RS Al Fatah Ambon dr Paing Suryaman (48) ternyata menyingkapkan sebuah konflik internal di dalam tubuh Laskar Jihad yakni antara kelompok Laskar Jihad yang berasal dari warga muslim Maluku dan yang pendatang. Tewasnya sang dokter, menurut informasi yang diterima, sangat terkait dengan sentimen atas sikap dokter yang dianggap pro kubu kelompok pendatang ketimbang kelompok lokal.Sejauh ini, belum diketahui muatan konflik antar kedua kubu massa laskar Jihad ini. Insiden pelemparan Granat (Bukan Bom!) yang terjadi di di kawasan Waihaong Ambon, Minggu (15/10) pagi, memakan korban 10 orang dan 7 orang luka-luka,., tiga diantara 10 korban yang mati, tewas di tempat saat terjadi pelemparan granat. Dr. Paing Suryaman sendiri konon suka melakukan teror terhadap para dokter Kristen maupun Islam untuk meninggalkan Ambon. Bahkan disebutkan pula bahwa dokter Paing turut bertanggung jawab terhadap penggunaan obat perangsang yang diinjeksikan kepada para pejuang laskar Jihad sebelum pergi ke medan tempur. Versi lain menurut perkiraan pihak intelelejen mengenai motif pembunuhan dokter Paing ini, ialah bahwa sang dokter sengaja dihabisi karena dia adalah salah satu dokter yang tahu betul jumlah korban jiwa di pihak laskar Jihad selama ini. Konflik internal di pihak Muslim juga terlihat antara Ali Fauzi, seorang tokoh muslim Maluku yang juga adalah panglima perang laskar Jihad di Maluku, dengan ketua MUI Maluku. Dalam khotbah solat Jumatnya, 13/10/2000, Ali Fauzi menyerang Kol. H. Sanusi sebagai ketua MUI dengan menuding ketua MUI telah menafsirkan Al'Quran untuk kepentingan kekuasaannya. * Operasi Provokasi konflik Internal di Ambon Kegiatan penyusupan intel-intel Kodam ke dalam Masyarat di Ambon masih terus berlanjut. Penyusupan ini diperkirakan telah tiba pada tahapan provokasi untuk menciptakan polarisasi dan konflik internal di tubuh kelompok-kelompok militan baik di pihak Kristen maupun Muslim. Target provokasi diperkirakan berkaitan dengan upaya memulihkan citra TNI yang terpuruk akibat berbagai kasus kerusuhan di Maluku. Dengan terjadinya konflik internal di kalangan masyarakat, paling tidak urgensi akan peran dan kehadiran TNI di dalam masyarakat sebagai pihak keamanan tetap akan terpelihara. Di lain pihak terjadi insiden yang provokatif di wilayah Benteng, area pemukiman Kristen, 16/10/2000. Insiden berawal dari perang mulut antara aparat jaga di wilayah Benteng dari kesatuan Marinir dengan aparat jaga dari kesatuan Brimob di wilayah kompleks TVRI gunung Nona (kedua daerah ini saling berbatasan). Aparat Brimob yang sementara teler akibat minuman keras menolak sikap pengamanan aparat Marinir dan melepaskan beberapa tembakan. Entah bagaimana ceritanya, insiden ini berakhir dengan tewasnya seorang aparat Intel Kodam. * Kondisi pulau Saparua & pulau Seram Dari Saparua diinformasikan bahwa terjadi lagi aksi pelemparan bom yang diarahkan ke desa Ulath (desa Kristen) sejak jam 18.30 - 23.30 WIT, 16 Oktober 2000. Sejauh ini. Warga desa Ulath tidak menanggapi aksi provokasi ini dengan aksi serupa maupun aksi kekerasan. Sementara itu, pagi ini, 17/10.2000, terdengar informasi terjadi kebakaran di desa Waitasi (desa Kristen) di pulau Seram. Belum terkonfirmasi lebih lanjut apakah kebakaran ini adalah akibat adanya serangan kelompok perusuh ke desa tersebut atau tidak. Sementara itu menurut informasi intelejen yang diperoleh, ada rencana kelompok Laksar Jihad untuk mencoba kembali menyerang wilayah Galala-Halong besok, 18/10/2000 setelah sebelumnya pada tanggal 12 Oktober, serangan mereka ke daerah ini sempat digagalkan aparat keamanan. Provided By Masariku Network 2000- Masariku@egroups.com
Received via e-mail from : Peter by way of PJS
|