|
|
Maluku Report 88 - Provided By Masariku Network Operasi Genocide Pulau Saparua: Gereja & Pemukiman di Desa Pia Dibakar Massa Muslim desa Kulur Pulau Saparua yang letaknya bertetangga dengan pulau Pulau Haruku dan Pulau Seram terdiri dari 16 desa, 3 diantaranya adalah desa Muslim dan 13 sisanya adalah desa Kristen. Ketiga desa Muslim tersebut adalah desa Sirisori Salam, Desa Iha dan Desa Kulur. Penempatan lokasi ke-16 desa yang mengelilingi pulau Saparua dapat dipetakan menurut garis pantai secara berurutan sbb: (dimulai dari desa Itawaka)
Bila sebelumnya , Senin 18/9, titik konflik berawal dari wilayah desa Sirisori Salam-Ulath, maka pada hari Rabu, 20/9, titik konflik dan serangan diperlebar ke wilayah Kristen di desa Sirisori Sarani, Pada hari Jumat, 22/9 diperluas lagi ke desa Noloth dan Ihamahu dan pada hari ini, 23/9 pukul 10.30 WIT hingga siang pukul 14.00 WIT, titik konflik dan serangan muslim dperlebar lagi ke desa Pia. Seperti yang telah kami informasikan (Maluku Report 86) mengenai tiga lokasi konsentrasi massa Muslim dan daerah target serangannya di pulau Saparua, serangan ke desa Pia dibangun dari desa Kulur (kedua desa ini bertetangga). Massa yang didatangkan dari luar pulau Saparua dengan menggunakan angkutan laut berhasil meratakan bangunan gereja maupun kawasan pemukiman warga di desa Pia. Dengan demikian, ketiga desa Muslim di pulau Saparua, dengan menggunakan momentum penembakan peristiwa misterius di tanjung Ouw, telah berposisi sebagai pusat-pusat pengerahan massa perusuh dengan target bumi-hangus desa-desa Kristen di pulau Saparua. apabila eskalasi penyerangan para perusuh dalam waktu dekat tidak berhasil di hentikan maka dapat dipastikan bahwa 13 desa di pulau saparua terancam Christian Cleansing mengingat hebatnya kekuatan amunisi mortir, bom, granat hingga senjata organik yang dimiliki perusuh dan adanya dukungan aparat TNI-Brimob dibalik penyerangan massa perusuh. Sejauh ini tercatat dalam peta pelayanan Gereja Protestan Maluku ada 5 klasis (lima wilayah/pulau di kepulauan Maluku) yang mengalami Christian Cleansing baik dalam bentuk penggusuran semua warga Kristen maupun penghancuran total desa-desa adat Kristen. Ke lima wilayah itu adalah pulau Banda, pulau Obi, pulau Bacan, wilayah pulau Seram bagian timur, dan wilayah pulau Buru Utara. Disamping itu juga tercatat ada 8 Klasis yang mengalami kehancuran wilayah yang parah dan penggusuran penduduk yang signifikan yakni klasis pulau Ambon, kota Ambon, pulau-pulau Lease, Tehoruw, Sanana, Ternate, Seram barat Piru dan Masohi. Posisi Aparat Adanya penyerangan baru terhadap 3 desa Kristen di Saparua ( Noloth, Ihamu dan Pia) telah menyebabkan Kapolda mengirim 3 kompi Brimob, yang terdiri dari kesatuan Brimob Kelapa Dua Jakarta dan dari Polda Maluku, ke Saparua hari ini, 23/9. Informasi terakhir menyebutkan bahwa ternyata ketiga kompi ini tidak menempati lokasi daerah-daerah Kristen yang diserang melainkan menempati daerah pusat pengerahan massa perusuh di 3 desa Muslim tsb. Alasan dibalik penempatan Brimob ke lokasi Muslim ini karena mereka tidak diterima oleh masyarakat Kristen setelah pada hari Jumat kemarin, 22/9, satuan Zipur 8 yang didatangkan dari ambon di tolak masyarakat Kristen di Saparua. Protes dan penolakan masyarakat Kristen terhadap aparat khususnya TNI-AD bukanlah tanpa alasan mengingat sejak hari selasa, 19/9 terpantau adanya mobilisasi aparat TNI AD bersama para penyusup dalam speed boat ke desa Sirisori Salam dan ternyata ikut mendukung massa penyerang. Kekecewaan ini kian diperkuat dengan kehadiran kapal patroli TNI-AL di sekitar perairan pulau Saparua yang tidak memainkan peran pengaman dan peran blokade arus penyusupan dan mobilisasi massa penyerang dari luar pulau Saparua. Anehnya, kapal patroli itu justru merapat ke desa Haria ketika desa Sirisori Sarani diserang dari laut pada hari Rabu, 20/9 Info terakhir yang kami terima hari ini menyatakan bahwa kapal patroli tersebut justru menembak ke arah desa Noloth di saat desa itu tengah diserang warga muslim. Ketidak-beresan dalam sikap pengamanan kapal patroli TNI-Al patut dicermati lebih lanjut di tengah iklim konflik tertutup antara TNI-AD dengan Brimob yang selama ini membayangi berbagai aksi kerusuhan di sejumlah tempat. Di pihak lain, berita terbaru yang terpantau juga bahwa 2 aparat Brimob yang dikirim ke Kulur tertembak mati. Provided By Masariku Network 2000 - Masariku@egroups.com Received via e-mail from : Peter by way of PJS
|