The Cross
Under the Cross

English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Maps
Help Ambon
Statistics
HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright ©
1999/2000 -
1364283024 &
1367286044

 

AMBON Berdarah On-Line
About Us

 
Masariku Report 115 - Provided By Masariku Network

Edisi, 23 Oktober 2000

Laporan Singkat BanKom Maranatha mengenai catatan Konflik di Maluku hingga hari Ini

I. Pulau Saparua :

Pada tgl 22 Oktober 2000, Negri Ulath diserang dari arah Sirisori Salam. Tidak ada korban jiwa. Situasi dapat dikendalikan, para perusuh dapat dihalau oleh pasukan Brimob. Aparat yang bertugas di Ulath : Brimob.

II. Kec. Kairatu ( Pulau Seram): Desa Ahiolo diserang pada tgl 14 oktober 2000.

Mengakibatkan 54 rumah terbakar habis, 1 gedung gereja terbakar habis, 1 puskesmas pembantu terbakar habis, dan 1 gedung sekolah inpres terbakar sebagian. Korban jiwa : 5 orang meninggal dan 1 orang anak kecil belum ditemukan.

III. Kairatu hari ini :  Diserang pada pukul 05.00 WIT subuh. Mengakibatkan 17 rumah terbakar.  Korban jiwa : 4 orang luka tembak (2 orang meninggal, diantaranya 1 anggota aparat 731-Waipo, 2 orang dalam keadaan kritis). Aparat yang bertugas di sana adalah kesatuan 731 Kabaressy Waipo.
 

Provided By Masariku Network


Masariku Report 114 - Provided By Masariku Network

Edisi, 23 Oktober 2000

GEMPURAN LASKAR JIHAD KE PULAU SERAM SEMAKIN INTENSIF: Kota Kairatu Diserang

Setelah sebelumnya dihantam aparat keamanan sewaktu menyerang desa Galala di Ambon, Laskar Jihad sepertinya memilih untuk bermain lagi di luar pulau Ambon yakni di puolau seram dan Saparua.

Tadi pagi, diterima informasi bahwa kota Kairatu dan sebuah desa didekatnya diserang tiba-tiba oleh kelompok perusuh Muslim. Sejauh data yang kami terima, setelah massa perusuh berhasil memporak-porandakan kota Kairatu, mereka kemudian melanjutkan penyerangannya lagi ke sebuah desa. Terpantau ada pasukan gabungan yang dikirim mengamankan wilayah tersebut berasal dari satuan Brimob, Kostrad 407, 405 & 402, masing-masing 2 peleton.

Sebelumnya kelompok perusuh ini juga telah menyerang dua desa Kristen di pulau Seram dalam beberapa pekan silam sebagai mana terbaca dalam laporan singkat yang berhasil kami terima dibawah ini:

Dusun AHAIOLO - 14 Oktober 2000

Massa penyerang datang dari arah dusun Latuhaloi, sekitar pukul 17.00, kemudian membakar semua rumah penduduk dan mengadakan penyerangan secara membabi-buta ke arah penduduk yang bertahan. Dalam penyerangan tersebut terdata :

1. Semua rumah penduduk dibakar, dengan jumlah kepala keluarga sekitar 100 KK.
2. 1 Gedung Gereja GPM dibakar.
3. 5 orang meninggal dunia
4. 1 anak kecil belum ditemukan sampai saat ini.

Dusun WAITASI - 17 Oktober 2000

1 Gedung Gereja dan 2 rumah guru dibakar dan tidak ada korban jiwa.

20 Oktober 2000 - 07.00 WIT

Sebuah mobil penumpang umum dari Kairatu tujuan Kamariang, dihadang di dusun Kelapa Dua yang merupakan tempat pemukiman muslim. Selain mengangkut penumpang yang berjumlah 13 orang, yang terdiri dari 11 orang warga masyarakat dan 2 orang aparat, mobil tersebut juga mengangkut barang dagangan milik sebuah toko di desa Kamariang. Sebelum mobil itu dibakar massa, semua barang yang ada didalamnya terlebih dulu dijarah oleh penyerang dan kemudian baru membakarnya. dalam insiden ini tidak ada korban jiwa, hanya terdapat korban luka. Mereka adalah:

1. Ny. Kainama
2. Noor Kainama
3. Robby S (supir)

II. Penyerangan ke Saparua masih berlanjut

Dari Saparua, dikabarkan bahwa pada hari ini juga, masih berlanjut konflik kekekerasan walaupun terlokasir pada desa Sirisori Amalatu yang notabene telah kosong ditinggalkan penduduk. Sebuah gedung SD di desa tersebut dilaporkan telah dibakar oleh massa perusuh yang kelihatannya berusuha untuk terus melebarkan serangannya ke desa-desa Kristen yang lain. Kecenderungan di lapangan mengindikasikan akan pecahnya lagi konflik kekerasan yang intensif mengingat ada peningkatan kesiapan dan persiapan baik dari kelompok muslim maupun Kristen melakukan perang terbuka.
 

Provided By Masariku Network



Masariku Report 113 - Provided by Masariku Network

Edisi, Minggu 22 Oktober 2000

Pemanasan Kembali Konflik di pulau Saparua

Pagi subuh, sekitar pukul 06.00, terjadi upaya penyerangan kembali desa Ullath (desa Kristen) oleh massa perusuh yang yang berangkat dari desa Sirisori Islam. Penyerangan yang berlangsung hingga pukul 08.00 WIT dilakukan dari arah jalan raya di sekitar perbatasan desa Ullath & desa Sirisori Islam. Tidak seperti biasanya, penyerangan perusuh muslim hari ini tidak bercirikan serangan mortir selain tembakan senjata otomatis. Laju serangan perusuh ternyata tidak berkembang karena berhasil ditahan oleh blokade massa desa Ullath.

Merasa tidak puas, kelompok perusuh yang tadinya bergerak meninggalkan perbatasan desa Ullath kembali ke desanya, kemudian bergerak lagi menuju ke desa tetangganya yakni desa Sirisori Amalatu dan membakar lagi sisa gedung Gereja GPM di situ. Massa perusuh ini akhirnya berhasil diblokade lagi oleh massa desa Sirisori Amalatu yang telah berjaga-jaga di ujung desa Sirisori Amalatu, tepatnya di persimpangan jalan baru yang menghubungkan desa Sirisori amalatu, desa Saparua dan jalan menuju ke desa Tuhaha. Informasi sementara menyebutkan dalam konflik ini, 1 aparat TNI dari satuan 403 diketahui tertembak.

Desa Sirisori Amalatu sejak dibumi-hanguskan, telah menjadi daerah terbuka tak bertuan sejak ditinggalkan oleh para penduduknya karena kekuatiran suasana ketidak-amanan menyusul terjadinya gesekan antara aparat Brimob dan pasukan gabungan TNI di dalam desa tersebut. Akibatnya, desa Sirisori Amalatu kini berada dibawah kendali pengawasan 45 personil dari satuan 403 yang selama ini bertugas di desa Sirisori Islam. Bedanya, aparat 403 tidak menetap atau membangun pos jaganya di desa Sirisori Amalatu. Mereka hanya mengadakan partroli di wilayah desa tsb. Sebelumnya, pada hari Jumat, 20/10, satu pleton Brimob yang berjumlah 38 orang diterjunkan ke Saparua. Satuan ini rencananya akan ditempatkan di wilayah Hatawano dan di desa Saparua.

Terjadi kembali upaya penyerangan kelompok perusuh ke desa Ullath memang telah diperkirakan sebelumnya sebab disamping desa ini sudah berulang kali menjadi sasaran penyerangan kelompok perusuh, ada indikasi mobilisasi massa laskar Jihad ke Saparua. Informasi dari Ambon menyebutkan bahwa tiga hari sebelumnya, 19-21/10, terpantau suasana basis laskar Jihad di mesjid raya Al-fatah terkesan lenggang alias kosong. Dugaan adanya mobilisasi laskar Jihad keluar Ambon, semakin menguat setelah diketahui adanya mobilisasi massa dengan menggunakan speed boat menuju desa Sirisori Islam di malam hari sebelum pecahnya serangan hari ini.

Mengantisipasi ancaman serangan terhadap desa Ullath, warga desa Ullath mencoba membangun sistim pertahanan desa. Menariknya lagi, ada 70 warga pria desa Ullath yang sudah menyatakan diri bersedia mati demi mempertahankan desanya apabila mereka diserang.

Provided by Masariku Network - masariku@egroups.com


Received via e-mail from :
Peter by way of PJS 


Copyright © 1999-2000 
- Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/alifuru67
Send your comments to alifuru67@egroups.com