The Cross

Under the Cross

English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Maps
Help Ambon
Statistics


HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright © 2000
1364283024&
1367286044

 


 

AMBON Berdarah On-Line
About Us


Masariku Report 116 - Provided by Masariku Network

KRONOLOGIS POSISI MANAJEMEN PENGAMANAN TNI - AD 403 DAN KEHADIRAN PASUKAN GABUNGAN DALAM PERISTIWA KERUSUHAN SIRISORI SERANI
7 - 10 OKTOBER 2000


1. Sejak terjadinya penyerangan desa Sirisori Kristen oleh massa perusuh dari desa Sirisori Islam pada tanggal 21 September 2000, posisi pengamanan di desa Sirisori Islam dan Sirisori Kristen (dua desa bersaudara) dipegang oleh aparat TNI AD dari Batalion 403 yang di BKO-kan untuk memback up aparat Brimob yang ditugaskan untuk pengamanan di Kecamatan Saparua. Jumlah personil TNI-AD bataliyon 403 yang bertugas di Saparua sejumlah 2 peleton (99 personil) dengan komposisi manajemen pengamanan : 33 personil di desa Kulur, 26 personil di desa Sirisori Islam, dan 20 personil di desa Sirisori Kristen.

2. Pada peristiwa penyerangan desa Sirisori Kristen oleh massa perusuh yang datang dari Sirisori Islam, tanggal 7 dan 8 Oktober 2000, ditangkap kondisi sebagai berikut :

a. Pada tanggal 7 Oktober 2000.

  • Sekitar pukul 12.00 wit, terjadinya penyerangan dari desa Sirisori Islam ke desa Sirisori Kristen. Massa penyerang ternyata tidak dihalau oleh aparat 403 (20 personil) yang bertugas di desa Sirisori Kristen yang POS-nya berada di depan pintu masuk desa Sirisori Kristen dari arah Sirisori Islam. Massa penyerang bersama kelompok Jihad lolos memasuki batas desa Sirisori Kristen. Bahkan melewati batas jangkauan tembak aparat 403 (untuk menghalau mereka) sampai di kawasan pemukiman desa Sirisori Kristen.
     
  • Dalam kondisi demikian, warga Sirisori Kristen tetap berusaha menjaga rumah Gereja yang berada pada jarak sekitar 60 meter dari POS jaga 403. pada saat bersamaan, kepada warga masyarakat Sirisori Kristen yang sementara menjaga rumah gereja, aparat 403 memberikan jaminan bahwa: mundur saja, dan biarkan kami menjaga rumah gereja. Sekalipun dengan berat hati, warga Sirisori Kristen kemudian mengambil posisi pada rumah-rumah terdekat dengan bangunan gereja, agar tetap dapat memantau kemungkinan penyerangan dan dibakarnya rumah gereja oleh penyerang kalau ternyata aparat 403 tidak konsekuen.
     
  • Kondisi tersebut berlanjut sampai dengan pukul 17.30 WIT penyerang melakukan penyerangan gencar yang dipantau warga Sirisori Kristen, menggunakan jenis senjata berat seperti: mortir, granat, MK3, AK, Launcher, bom. Pada pukul 18.25 rumah gereja akhirnya dicapai juga oleh massa penyerang dengan leluaasa karena massa penyerang yang dibiarkan terus memasuki kawasan pemukiman dan komplek rumah gereja tanpa dihalau dengan tegas oleh aparat TNI-AD 403. warga desa Sirisori Kristen hanya bisa menonton aksi penyerangan dan pembakaran tersebut dari kejauhan di tengah pengamanan aparat 403 tanpa bisa dihalau dan dihentikan. Massa memasuki rumah gereja, mengobrak-abrik MEJA PERJAMUAN KUDUS yang sudah dipersiapkan Majelis Gereja untuk pelayanan Perjamuan Kudus hari Minggu pagi dini hari, 8 Oktober 2000 pukul 05.00. seluruh meja dan kursi ditimbun dalam rumah gereja dan dibakar dengan maksud untuk membakar rumah gereja.
     
  • Usai membakar rumah gereja yang lebih dulu ditembaki dengan mortir dan dilempari granat, para perusuh disaksikan warga desa Sirisori Kristen berjabatan tangan dengan aparat TNI-AD batalyon 403 yang tadinya menjamin akan menjaga agar gedung gereja tidak akan dijangkau dan dibakar massa perusuh itu. Perilaku berjabatan tangan antara aparat TNI-AD batalyon 403 dengan massa penyerang setelah gedung gereja dibakar, menyakitkan hati warga Sirisori Kristen. Pembakaran rumah gereja dilanjutkan dengan membakar rumah pastori (pendeta) dan rumah penduduk di sekitar gereja.
     
  • Setelah selesai melakukan aksi penyerangan dan pembakaran gedung gereja dan rumah penduduk lainnya (karena tidak di halau dengan serius oleh aparat TNI-AD 403 yang bertugas di Sirisori Kristen), massa Jihad dan warga Sirisori Islam kembali lagi ke kawasan Sirisori Islam. Ketegangan baru mulai reda sekitar pukul 23.00 WIT.

b. Minggu, 8 Oktober 2000

  • Pada pukul 04.30 WIT, massa Sirisori Islam memulai lagi penyerangan baru kearah desa Sirisori Kristen. Sebagaimana terjadi pada hari sebelumnya, massa penyerang tidak dihalau oleh aparat TNI-AD 403 yang bertugas di desa Sirisori Kristen. Bahkan massa terus memasuki kawasan desa Sirisori Kristen dan membakar habis rumah-rumah yang tersisa.
  • Dalam kondisi penyerangan tersebut, warga desa Sirisori Kristen memantau tidak hanya terjadinya kondisi dimana massa tidak dihalau oleh aparat TNI-AD 403 yang bertugas menjaga desa Sirisori Kristen, tetapi juga setelah rumah-rumah penduduk desa Sirisori Kristen dibakar habis, 20 personil TNI-AD batalyon 403 yang bertugas di desa Sirisori Kristen bergerak bergabung dengan massa penyerang dari desa Sirisori Islam dan menyatu dengan teman-temannya mereka di desa Sirisori Islam. Sehingga setelah penyerangan dan pembakaran yang menghabiskan rumah penduduk tersebut, tidak ada lagi aparat TNI-AD 403 di kawasan desa Sirisori Kristen.
     
  • Sore harinya, sekitar pukul 17.00 wit, dating bantuan Bromob satu peleton (40 personil) dari Ambon, bersamaan dengan kehadiran aparat gabungan 192 orang yang dipimpin Mayor Inf. Ari Samsu (Wakil komandan Batalyon 403). Pasukan gabungan ini mendarat di desa Sirisori Islam dan bermarkas disana. Mereka bertugas melakukan seweping di kawasan bertikai.

c. Selasa, 10 Oktober 2000

  • Pukul 09.00 wit, aparat gabungan melakukan sweeping dan penyisiran ke daerah pemukiman desa Sirisori Kristen. Pada saat memasuki kawasan desa Sirisori Kristen, dilakukan penembakan-penembakan gencar. Karena tidak ada koordinasi sebelumnya dengan aparat desa Sirisori Kristen, dan kehadiran mereka dalam menjalankan tugas terjadi secara tiba-tiba, dan disertai penembakan-penembakan maka warga desa Sirisori Kristen yang sementara mengungsi di rumah-rumah kebun (darurat) lari pontang- panting meninggalkan kawasan pengungsian tersebut.
     
  • Warga yang lari berduyun-duyun melintasi hutan dan jalan setapak maupun jalan raya terbagi dua. Sebagian menuju kawasan Utara desa menuju desa Tuhaha (3 km), dan lainnya menuju kota Saparua (7 km). Kondisi mulai tenang kembali setelah pasukan gabungan kembali ke desa Sirisori Islam.
     
  • Pasukan Brimob yang diperbantukan oleh PDS untuk memback-up brimob yang bertugas di Saparua dan ditempatkan di kota Saparua, karena kekosongan aparat di Sirisori Kristen dan disertai kondisi masyarakat yang masih diliputi keadaan traumatis, ditempatkan di Sirisori Kristen untuk menciptakan rasa tenang kepada warga masyarakat. Pasukan brimob (40 personil) kemudian ditempatkan di SMP-5 Saparua yang terletak di Sirisori Kristen. Salah satu fasilitas umum yang masih tersisa.

d. Rabu, 11 Oktober 2000. 

  • Sekitar pukul 13.00 wit, Pos Brimob di Sirisori Kristen diserang pasukan gabungan, Aparat Brimob yang sementara menikmati makan siang setelah membantu pelayanan kesehatan kepada para korban di lokasi SMP-5 tersebut, akhirnya harus melakukan negosiasi dengan aparat gabungan yang sudah membungkus POS mereka. DanKi Brimob sudah menjelaskan identitas mereka. Bahwa mereka adalah resimen Brimob dari Jakarta. Namun aparat gabungan tidak menggubrisnya. Aparat gabungan memintakan agar seluruh aparat brimob angkat tangan dan meletakan senjata. Hal tersebut tidak mau dilakukan oleh aparat Brimob, karena merasakan akan ada bahaya. Aparat gabungan kemudian memintakan Brimob untuk keluar dari komplek SMP dan menuju jalan raya. Permintaan tersebut terpenuhi. Namun setelah di jalan raya, aparat Brimob kemudian diberondong senapan mesin. Maka aparat Brimob yang sementara makanan siang tersebut, akhirnya berusaha melakukan tembakan untuk menyelamatkan diri ke tempat lain dan menghindari kontak senjata yang tidak diingatkan.

    Setelah Brimob mundur ke tempat yang aman, dan pasukan gabungan menarik diri kembali ke Sirisori Islam, maka aparat Brimob berusaha memberikan arahan kepada warga desa Sirisori Kristen agar kembali lagi ke rumah-rumah darurat.
     
  • Dalam kontak tersebut, aparat gabungan sempat mengambil seluruh perlengkapan Brimob yang ada di pos mereka di SMP-5.

Saparua, 10 Oktober 2000

Badan Pekerja Klasis GPM PP. Lease
Pdt. Pieter G. Manoppo, S Th., SIP.
S E K R E T A R I S


Received via email from:
Peter by way of PJS
Copyright © 1999-2000  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/ambon67
Send your comments to alifuru67@egroups.com