The Cross
Under the Cross

English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Maps
Help Ambon
Statistics
HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright ©
1999/2000 -
1364283024 &
1367286044

 

AMBON Berdarah On-Line
About Us

 
Siwalima Report 66 -
Provided By Masariku Network & Harian Umum Siwalima Ambon

Edisi Rabu 1 November 2000

Datang Model Andarinyo, Para Menteri Anak-Tirikan Maluku - Putileihalat: Model Kunjungan yang tak Bermanfaat

Ambon, Siwalima - Mampir sesaat di Bandara Pattimura Ambon, rombongan kabinet pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, ibarat sekedar cuci muka, menganaktirikan Maluku yang lagi porak-poranda dihantam badai kerusuhan. Pula, model kunjungan seperti itu, dinilai tidak bermanfaat lantaran mengembangkan model tukar pikiran yang sangat elitis.

Demikian benang merah pendapat politisi daerah, Nico Putileihalat dan Chris Sahetapy menanggapi kunjungan sesaat para pembantu Gus Dur, sejak pukul 09.4514.00 WIT, Selasa (31/10).

Menurut Putileihalat, para pembantu Gus Dur, telah menganaktirikan Maluku dengan melakukan pagelaran show sesaat di Bandara Pattimura Ambon, padahal sesungguhnya masih banyak soal yang harus ditelusuri lebih detail. "Sangat disayangkan kedatangan rombongan pembantu Gus Dur yang dipimpin Mensospolkam, Susilo Bambang Yudhoyono itu. Soalnya, jika tatap muka dilakukan sebatas jajaran darurat sipil, maka segala gesekan pada masyarakat bawah tidak terakomodir secara sempurna," tandasnya kepada Siwalima, kemarin di Ambon. "Mustahil jika ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Ambon, jika hanya sesaat mampir" tambahnya.

Masih menurut Putileihalat, dirinya tak habis pikir dengan model kunjungan seperti itu bahkan semakin jelas memperlihatkan selama ini memang pemerintah pusat selalu menganaktirikan Maluku. "Kita terus jadi anak tiri bangsa Indonesia," ujarnya penuh kesal.

Senada dengan Putileihalat, di tempat terpisah, Chris Sahetapy menyatakan, kunjungan para pembantu Gus Dur tersebut, sebenarnya menunjukan ketidak-pedulian pemerintah akan permasalahan di Maluku saat ini. "Jika datang hanya seperi andarinyo (capung, Red) sama saja dengan Maluku ini tidak diperdulikan lagi" tandas Sahetapy geram.

Dikatakan, belajar dari kasus rusuh di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, cuma berlangsung beberapa hari toh perhatian yang diberikan pemerintah pusat begitu besar, sama halnya dengan berbagai peristiwa rusuh di belahan daerah lainnya di Indonesia. "Kalau ada yang mengatakan kunjungan ini hanya sekedar cuci muka, maka saya katakan kunjungan ini sekedar cuci mata. Masak puluhan jiwa tewas di Wamena mendapat perhatian luar biasa kok di Maluku yang demikian banyak nyawa melayang dianggap sepele saja," ujar vokalis PDIP Maluku ini.

Lantaran itu, gelagat pengkondisian situasi kamtibmas yang aman terkendali di Ambon, Maluku yang sering dipraktekkan manakala kunjungan pejabat pusat harus segera dihentikan. "Sepertinya situasi tenang bisa tercipta saat kunjungan pejabat pusat tetapi begitu berangkat kok kerusuhan terus terjadi. Ini kan aneh! Tapi ingta ya, semua pasti tahu siapa atau institusi mana sebagai pengendalinya," jelas Sahetapy diplomatis.

Putileihalat dan Sahetapy sepakat, jika benar Maluku masih dianggap sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tentunya jangan datang hanya mendengar laporan dan tatap muka dengan para pejabat. Sebab jika itu terus terjadi, maka rakyat Maluku harus berteriak, sebaiknya tinggalkan Maluku.

Selain itu, sikap pemerintah pusat yang cenderung tarik ulur terhadap penyelesaian kasus Maluku, dengan sendirinya melahirkan disintegrasi bangsa. Dalam bahasa Putileihalat dan Sahetapy, "Kunjungan cuci muka dan cuci mata dari para pembantu Gus Dur, sama sekali tidak membawa nuansa baru guna mengakhiri konflik antar warga di Maluku." (mg4/tin) 

From : Izaac Tulalessy - Wartawan Harian Umum Siwalima Ambon    

Received via e-mail from : Masariku Network by way of PJS 


Copyright © 1999-2000 
- Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/alifuru67
Send your comments to alifuru67@egroups.com