The Cross

Under the Cross

English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Maps
Help Ambon
Statistics


HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright © 2000
1364283024&
1367286044

 


 

AMBON Berdarah On-Line
About Us


Rekonsiliasi di Malra Patut Dicontohi Pemda Maluku


Siwalima Report 68 - Provided By Masariku Network & Harian Siwalima
Edisi 03 November 2000


Tual, Siwalima - Rentetan peristiwa legam yang terlecut di Kota Ambon diakui berimbas kuat ke wilayah
Maluku Tenggara (Malra). Namun sebegitu jauh, Kota Tual cuma satu kali kebagian mengalami kegoncangan situasi, pada akhir Maret lalu. Untungnya, kata Bupati Malra Drs Haji A Rahayaan, kesadaran masyarakatnya sendiri cukup tinggi sehingga pertentangan antara kedua komunitas cepat diredam dengan berbagai langkah-langkah.

Keberhasilan pemda Malra menciptakan situasi rekonsiliasi di wilayahnya, dinilai Kapolda Maluku Brigjen Pol Firman Gani sebagai hal yang sangat baik dan patut dicontohi oleh daerah-daerah lain di Provinsi Maluku. "Langkah-langkah yang dilakukan Bupati Malra beserta jajarannya dan berbagai komponen masyarakat di wilayah ini, semestinya patut dijadikan contoh sebagai model rekonsilasi yang baik oleh pemda Maluku dalam upaya mewujudkan rekonsiliasi secara holistik," kata Firman Gani kepada pers, usai serah terima jabatan Kepala Polres Malra, Senin (30/10).

Bupati Rahayaan menambahkan, tercapainya normalisasi kehidupan masyarakatnya itu, selain adanya dukungan masyarakat, juga kesadaran dari semua pihak di sana terutama para leader-leader agama, tokoh adat, leader pemuda serta aparat keamanan sehingga tidak terjadi penonjolan-penonjolan situasi destruktif sampai sekarang.

"Belang rekonsiliasi"

Dalam upaya itu, kata Rahayaan, yang paling berperan dalam menumbuhkan rekonsiliasi adalah para pemuda dan tokoh adat. Kemudian diberikan kepercayaan penuh kepada Kepala Polres Malra untuk mengumumkan di RRI Regional II Tual, menyangkut perkembangan apa saja yang terjadi selama sehari penuh kepada masyarakat.

Bukan sekadar berkatakata. Realitas setempat kuat mencerminkan keberhasilan proses rekonsiliasi masyarakat di wilayah Malra, terutama Kota Tual sebagai jendela untuk melihat perkembangan secara keseluruhan. Ini terbukti dari acara lomba belang pekan lalu di perairan Tual sebagai rangkaian kegiatan memperingati Hari Sumpah Pemuda ke 72, yang disponsori para fungsionaris DPD KNPI Malra. Lomba mendayung Belang (perahu adat) yang dilangsungkan di pantai Tual itu, dibuka oleh Kepala Polda Maluku Firman Gani. Ini sungguh menjadi perhelatan "Belang Rekonsiliasi" dengan melibatkan semua pemuda dan pelajar di Malra tanpa membedakan latar belakang apapun.

Tampak para peserta, entah pemuda atau pelajar, Islam atau Kristen, bergabung dalam timtim pendayung belang. Mereka berpelukan, senyum dan tertawa, berpegangan tangan, duduk bersenang-senang dalam sikap siap melaju di atas tubuh belang yang sudah mengapung di atas air pantai Tual. Ketua DPD KNPI Malra, Abdulgani Notanubun, SH dalam laporannya menyebutkan perlombaan belang ini merupakan pesta air masyarakat Malra. "Perlombahan ini selain memperingati Hari Sumpah Pemuda, juga untuk menghindari pemikiran yang mengarah kepada kerusuhan," ujarnya.

Sesaat sebelum membuka lomba "belang rekonsiliasi", Brigjen Firman Gani mengungkapkan keharuannya.

"Saya sangat terharu sekali dengan perlombaan ini. Hari ini menjadi hari yang baik dan penuh makna, kedua kelompok pemuda dari Islam dan Kristen akhirnya bersatu dan seketika menghempaskan segala rasa curiga dan berbagai kesan-kesan buruk yang masih kuat terasa di seluruh kepulauan Maluku. Kepada anda sekalian peserta lomba, tidak ada yang dapat kukatakan selain rasa haru yang tiada terukurkan. Semua ini berkat dan karunia Allah SWT yang tetap memberikan cintanya kepada kita semua," ujar Gani.

Situasi yang demikian itu, diharapkan tetap dipertahankan untuk seterusnya. "Saya harap pejabat sipil maupun militer di sini agar tetap mempertahankan situasi seperti ini," pintanya. Dikatakan, bahwa nama Maluku Tenggara seringkali disebut-sebut di kalangan pejabat negara bahkan Wapres Megawati dan para anggota kabinetnya. Kenapa? Karena wilayah Malra merupakan contoh yang paling nyata dalam upaya merealisasikan rekonsiliasi yang dicita-citakan masyarakat Maluku.

Menurut Bupati Malra, untuk tetap mempertahankan rekonsiliasi di Malra salah satu cara yang terus-menerus dilakukan adalah kegiatan olahraga yang disponsori para pemuda. Ini sematamata untuk menciptakan persatuan dan kesatuan tanpa membeda-bedakan latar belakang apapun," tegasnya. (eda)

Received via email from: Peter by way of PJS  


Copyright © 1999-2000  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/ambon67
Send your comments to alifuru67@egroups.com