The Cross

Under the Cross

English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Maps
Help Ambon
Statistics


HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright © 2000
1364283024&
1367286044

 


 

AMBON Berdarah On-Line
About Us


Usut Tuntas Pelaku Pembunuhan Benedictus Tanasal

Ambon, Siwalima - Anggota DPRD Kota Ambon, Ir Robby Saimima mengharapkan pihak berwajib dapat mengusut tuntas pelaku pembunuhan Benedictus Tanasal, yang tewas, Rabu (8/11). "Pengusutan sangat diperlukan mengingat ditengarai para pelaku merupakan orang-orang yang ingin konflik berjalan terus," kata Saimima kepada Siwalima, di Ambon, kemarin. Sebagai wakil rakyat, Saimina merasa sangat menyesal terulang kembali perbuatan-perbuatan segelintir orang yang cenderung ingin mengacaukan situasi dan kondisi keamanan. "Saya sungguh menyesal tindakan yang tidak manusiawi itu, disaat situasi mulai colling down, masih ada saja pembantaian yang mengindikasikan supaya kerusuhan tetep berjalan terus," jelasnya. Penyesalan tersebut, menurut Saimina mengingat kedua belah pihak sedang berupaya untuk melakukan dialog dalam rangka rekonsiliasi, tetapi terjadi lagi pembunuhan.

"Masyarakat seharusnya meningkatkan ketahanan diri, sehingga tidak terpancing dengan isu yang cenderung provokatif guna memicu kembali kerusuhan baru," harapnya. Dikatakannya, kasus ini menjadi "pekerjaan rumah" bagi Kapolda Maluku dan Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, agar melakukan penyelidikan dan mencari tahu siapa yang melakukan pembunuhan, yang pada akhirnya harus diselesaikan secara hukum dan transparan. "Jangan kasus hanya sampai disitu, tetapi harus diusut siapa yang melakukan pembunuhan dan bila sudah mengetahui pelakunya, agar diproses sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku," katanya. Tentunya kita semua berharap agar kejadian seperti ini merupakan yang terakhir dan jangan ada lagi di kemudian hari. "Untuk itu marilah kita berpikir secara positif semua komponen masyarakat di Maluku, baik Kristen maupun Islam, karena kita diperhadapkan pada minggu-minggu menjelang untuk peningkatan iman, yaitu kaum Muslim memasuki bulan puasa dan Kristen memasuki minggu Advent, yang semuanya akan menuju pada Perayaan Hari Raya Idulfitri dan Natal," katanya. Sekarang, ujar Saimima bahwa pemerintah sedang berupaya bagaimana untuk memperdayakan masyarakat yang saat ini berada ditempat pengungsian, yang sudah miskin dan tak berdaya. Sehingga jika terjadi lagi konflik, maka tak bisa dibayangkan masyarakat Maluku mau kemana. (fik)


Benedictus Tanasal Tewas Dibantai di Jalan Sam Ratulangi

Ambon( 9 Nov 00), Siwalima - Niat hati menolong sesama tak tahunya nyawa sendiri yang melayang, Itulahlah nasib yang menimpa warga Kelurahan Mangga Dua, Benedictus Tanasal (48 kemarin).

Tanasal yang sehari-harinya berprofesi sebagai seorang wiraswasta, ditemukan tewas sekitar pukul 08.00 wit di depan Toko Indonesia Jalan Sam Ratulangi. Korban ditemukan tergeletak di atas trotoar di samping mobil box miliknya dengan luka yang seperti tertusuk benda tajam yang menembus lehernya.

Sementara itu, Isteri korban, Ny Tatik K Mulyo Santoso mengakui malam sebelum suaminya terbunuh secara mengenaskan, dia (Benedictus-Red) menerima telepon dari seorang wanita yang bernama Fat.

"Fat selama ini merupakan partner transaksi dari kalangan Muslim," ujar Tatik kepada Siwalima di kediamannya, kemarin.

Dalam perbicangannya melalui telepon tersebut, menurut Tatik bahwa Fat meminta korban untuk menyediakan minyak terpentin sebanyak lima jerigen, segel sebanyak 2.000 lembar serta tutup botol.

"Malam itu Fat menelepon suami saya guna menyediakan barang-barang seperti yang di atas, lalu kami tanya jangan sampai Dia (Fat-Red) menipu lagi karena dia pernah menipu, tetapi Fat ini bilang tidak kali ini betul dia akan membeli,"tutur Tatik sambil terisak-isak, Bukan hanya malam itu, ia menelpon Benedictus, namun pagi harinya (kemarin-Red) dia kembali telepon guna menanyakan barang-barang yang teleah dipesannya.

Seusai menjawab telepon tersebut, korban pergi mengantar kedua anaknya ke sekolah di SMU Negeri I kemudian yang wanita di SMP Kalam Kudus. "Setelah itu saya tidak tahu lagi," ujarnya. Tatik baru mendapat kabar menyangkut suaminya setelah ditelepon oleh pemilik Toko Sama Baru. "Mereka menelepon guna mengecek siapa yang mengemudikan mobil tersebut," katanya. Berdasarkan informasi tersebut, Tatik langsung bergegas menuju ke tempat kejadian. "Ketika tiba di tempat kejadian terlihat tubuh suami saya berlumuran darah dan masih lemas belum kaku.

Saya tahu dia belum mati, selanjutnya ia minta ambulans terus dibawa ke RS Perigi Lima. Namun sesampainya di RS tersebut, perawat mengatakan tidak bisa diinfus lagi karena sudah meninggal sedangkan korban masih bergerak tetapi mereka bilang tidak bisa infus karena sudah meninggal," katanya.

Walaupun suaminya tewas secara mengenaskan, namun Tatik mengaku tidak akan menuntut kematian suaminya tersebut. "Saya tidak akan menuntut kematian suami saya namun hanya bisa berdoa menyerahkan kepada Tuhan," katanya sembari menambahkan dirinya yakin korban terbunuh di tempat itu.

Indikasinya, menurut Tatik dibuktikan dengan terbukanya pintu belakang mobil korban dan ditemukan juga lima jerigen berisi minyak. (mg4)


Received via email from: Alifuru67@egroups.com

Copyright © 1999-2000  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/ambon67
Send your comments to alifuru67@egroups.com