Ambon, Siwalima - Pernyataan Gubernur Maluku Dr Ir MS Latuconsina yang belum tahu
soal penambahan pasukan jihad ke Ambon yang sudah tiba dengan menggunakan KM
Bukit Siguntang, Sabtu (11/11) lalu, tak pelak menyulut reaksi. Adalah Ketua Fraksi PDI
Perjuangan Kota, Drs Lucky Wattimury yang meragukan pernyataan itu.
"Bagi saya pernyataan itu sangat memprihatinkan, karena sebagai gubernur sekaligus
Penguasa Darurat Sipil Maluku, mestinya beliau tahu semua itu, karena logikanya beliau
tidak bekerja sendiri," tegasnya, kemarin, di Baileo Rakyat, Belakang Soya.
Dia menilai pernyataan Gubernur Latuconsina itu, sebagai sesuatu yang sulit dipegang
apalagi selama ini ada desakandesakan untuk terus mengembalikan laskar jihad yang
belum terealisasi. Kenapa ? karena memang kita semua tidak menyukai mereka datang
di Maluku. Kita ingin adanya suasana kondusif. Suasana yang tidak dipengaruhi oleh pihak-pihak luar yang membawa malapetaka. "Jadi kalau benar
kedatangan laskar jihad dan gubernur selaku Penguasa Darurat Sipil belum tahu
informasi tersebut maka sangat memprihatinkan," tegasnya lagi.
Lebih jauh dikatakan, adalah sangat lucu kalau pernyataan itu diungkapkan. Pasalnya,
gubernur selaku Penguasa Darsi tidak bekerja sendiri. Namun ada para pembantunya,
Pangdam, Kapolda dan Kejati Maluku.
"Jadi pernyataan gubernur membawa kerisauan tersendiri, sebab yang kami tahu pasti
gubernur punya jaringan informasi yang cukup kuat," tutur Wattimury.
Tidak cuma disitu, menurut Wattimury yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota ini,
pernyataan gubernur itu juga mengindikasikan bahwa sebetulnya beliau kurang tanggap
terhadap apa yang disuarakan oleh masyarakat bawah. Menurutnya, gubernur pernah mengeluarkan maklumat untuk mengisolasi Maluku dari datangnya orang luar.
Namun itu tidak jalan. Ini pertanda bahwa gubernur sama seklai tidak konsisten dengan
apa yang dikeluarkannya.
"Jadi sebenarnya gubernur harus memahami betul tentang alasan kemanusian yang
digunakan oleh laskar jihad, karena dalam kenyataannya semua itu tidak berlangsung
sebagaimana yang dikemukakan," tandas Wattimury.
Alhasil, dia meminta agar Gubernur Latuconsina tegas dalam bertindak utamanya dalam
mengeliminasi konflik berkepanjangan di daerah ini. Sebab menurutnya (mungkin) mudah
untuk menolak orang luar yang selama ini melanggengkan kerusuhan, jika itu mau dilakukan. Kenapa
mereka mudah masuk sedangkan sulit untuk keluar. Ada apa ini? tanya dia.
Soalnya sekarang, tinggal bagaimana gubernur selektif dalam melihat kedatangan orang
luar. Sebab sudah jelas bahwa kehadiran mereka tidak berfaedah bagi pembangunan di
ini daerah.
Disarankan, dengan dibantu anggota dewan PDS lainnya, gubernur harus memulangkan
mereka segera. "Bagi saya gubernur tidak bekerja sendiri, kan ada para pembantunya
baik aparat TNI-POLRI termasuk intelejen, masakan gubernur tidak mengetahui
masuknya laskar jihad," tanyanya dan menyayangkan sikap gubernur itu karena bisa
menimbulkan pertanyaan lanjutan, apa betul gubernur belum tahu ?.(mg5) |