Ambon, Siwalima (20/11) - Sebuah speedboat jurusan Tulehu-Sirisori Islam dikabarkan
hilang ditengah lautan. Hari Sabtu (18/11) pukul 13.00 WIT ia bertolak dari Tulehu,
Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, dengan penumpang 13 orang penumpang dan 3
orang ABK. Sekretaris Pokja MUI Malik Selang semalam menginformasikan, bahwa
speadboat milik warga Sirisori Islam beserta seluruh penumpangnya belum ditemukan.
"Dari pukul 09.00 WIT tadi pagi (Kemarin-Red) kami telah mengadakan pencaharian
namun sampai saat ini baik speat Boat maupun para penumpangnya belum ditemukan,
namun kami akan terus melakukan pencarian," tutur Malik.
Lebih lanjut dijelaskan, para pencari yang terus berupaya mencari korban pada pagi hari
Minggu (19/11) pagi kemarin pukul 09.00 WIT, baru berhasil menemukan sebagian
barang-barang milik para penumpang berupa, karton sarimi, Nota Belanja, serta sebuah
Jirigen bertuliskan nama Suminah. Setelah diidentifikasi, ternyata barang tersebut milik
salah satu penumpang.
Adapun nama penumpang yang hilang bersama speedboat tersebut berjumlah 16 korban
antara lain, Ny. Suminah Sahupala, Maimuna Sahupala, Abu Hole dan Anaknya, Sait
Ulehpati, Mohctar Sopamena, Ibrahim Patty, Halijah Patyiha, Thamrin Kaplale serta
Anaknya, Salija Saimima, Hasim Sanaky, Aminah Baeng Putih, dengan di tambah 3
orang ABK speat boat tersebut yang belum teridentifikasih, sementar itu Malik Selang
menuturkan sangat disesali kejadian tersebut,"Ditengah kondisi saat ini tentunya hal ini
menjadi penyesalan yang dalam dari kami, "tutur Malik.
Sementara itu staf ahli penerangan Darsi Mayor CAJ, Marthin Djari, yang dihubungi
semalam mengatakan, membenar persitiwa tersebut namun tidak ada kecurigaan atau
suatu kesengajaan yang melatar belakanginya. Demi nasib para korban, pihaknya telah
menghubungi Dansektor, Danlanal, Pol Air untuk melakukan pencaharian. Jadi, "Kami
tidak melihat adanya unsur kriminal dalam permasalahan ini, kami juga telah
menghubungi Lanal untuk mengetahui bagaimana kirakira cuaca pada waktu speedboat
itu berangkat," tutur Djari.
Menyangkut barang-barang seperti diungkap sekretaris Pokja MUI itu, Djari juga
membenarkan barang-barang tersebut memang benar milik para penumpang. Barang
tersebut ditemukan terdampar di sekitar Desa Oma, dan pihaknya telah mengadakan
kerjasama dengan Posko Maranatha untuk mengadakan pegecekan ke desa Oma, Ouw
serta Ulath yang mungkin dapat membantu untuk menemukan speat boat dan para
penumpangnya.
Agar masalah tersebut tidak berkembang luas, Djari menghimbau semua pihak dapat
berpikir jernih terhadap kejadian tersebut.
"Biklah, kita jangan berprediksi dulu tentang adanya kecurigaan apapun. Setelah
diadakan pencaharian barulah kita bisa menyatakan itu suatu kecelakaan atau karena
sebab lain. Mari kita secara bersamasama menjaga kondisi yang mulai membaik ini,"
harap Djari.
Peristiwa speed boat itu, kata Djari, telah dilaporkan kepada Gubernur Maluku yang
sementara berada di Jakarta.
"Bapak Gubernur telah menginstruksikan untuk melakukan kerjasama dengan semua
pihak untuk tetap mengadakan pencarian sampai speedboat beserta penumpangnya
ditemukan," ujar Djari. (mg4) |