The Cross

Under the Cross

English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Maps
Help Ambon
Statistics


HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright © 2000
1364283024&
1367286044

 


 

AMBON Berdarah On-Line
About Us


 Noija: Bantah Pernyataan Pangdam


Ambon, Siwalima (20/11) - Praktisi hukum yang juga anggota TPG, Fileo Pistos Noija, menyanggah keterangan Pangdam XVI Pattimura Brigjen TNI Made Yasa tentang kasus penganiayaan atas Yadus Lesnussa oleh dua anggota aparat TNI (AD) dari Yonif 623 yang bertugas di wilayah Kabupaten Buru Selatan. Ia mengatakan keterangan Pangdam Made Yasa hanya untuk membela diri dan mempertahankan nama baik di mata masyarakat, katanya, Sabtu.

Dia menjelaskan kalau Pangdam siap hadirkan sepuluh orang saksi maka dirinya siap untuk menghadirkan penduduk sekampung guna membuktikan bahwa Yadus benar-benar disiksa akibat masalah cengkeh. Saya yakin penduduk sekampung dapat membuktikan bahwa aparat TNIAD dari satuan Yonif 623 mengadakan transaksi jual beli cengkeh. "Kalau hanya mengadakan cek dan ricek terhadap suatu tindakan pidana dari anak buahnya maka otomatis informasi yang diperoleh juga sepihak," kata Noija lagi.

Sebab itu, Noija menegaskan pihaknya tidak percaya terhadap pernyataan Pagdam Made Yasa, karena dinilai hanya untuk membela anak buahnya.

Untuk itu ia menawarkan untuk dilakukan pengujian secara bersama-sama terhadap alat bukti.

"Mari kita sama-sama uji alat bukti masing-masing yang dimiliki di laboratorium hukum, untuk mengetahui siapa sebenarnya yang berbohong dan bersalah," tegasnya. Ia menegaskan, pihaknya tetap akan melanjutkan kasus penganiayaan itu dan berharap masalahnya harus ditangani secara serius oleh Penguasa Darurat Sipil daerah (PDS) dengan lebih bijaksana.

"Kita berharap PDS serius menangani kasus ini secara bijak, jangan menuntaskan suatu masalah dengan hanya mengantikan Danki dan Danton, tetapi harus menuntaskannya secara keseluruhan. Berikan kebebasan bagi masyarakat di sana untuk hidup bebas dalam mengelolah sumber daya alam yang dimiliki," kata Nioja. (mg1/mg2)

"Tergantung Mentalitas Aparat"

Sementara itu, dikatakan banyaknya aparat penegakan hukum bukan jaminan terciptanya penegakan supremasi hukum. Melainkan kejujuran, keikhlasan dari aparat penegak hukum itu sendiri guna menegakan supremasi hukum. ini dikemukakannya menanggapi komentarnya Anggota Komnas HAM Mayjen TNI (Pur) Soegiri,SH, seperti yang dilansir siwalima, Sabtu (18/11) Soegiri mengatakan bahwa diantara berbagai ganjalan yang ada terhadap upaya penegakan hukum, ternyata minimnya tenaga aparat penegak hukum merupakan faktor yang besar pengaruhnya.

Menurut Noija memang dalam penegakan hukum dibutuhkan aparat penegak yang memadai. Kurangnya aparat juga dapat menghambat penegakan hukum, dan apa yang dikatakan oleh Soegiri itu betul. Akan tetapi yang sangat menentukan didalam proses penegakan hukum adalah keseriusan, kejujuran dan keikhlasan dari aparat penegak hukum itu sendiri untuk menegakan supremasi hukum.Apalah artinya kalau aparat penegak hukum itu banyak, namun tidak ada keseriusan kejujuran dan keikhlasan dari aparat itu sendiri. Jadi persoalan yang penting disini adalah menyangkut mental aparat penegak hukum, ujar Noija.

Banyak kenyataan yang bisa mengindikasikan bahwa aparat penegak hukum itu tidak serius dalam penegakan hukum, contohnya 12 orang yang mengatasnamakan dirinya laskar jihad yang ditangkap di daerah Airsalobar dengan menggunakan peralatan perang.Nah, proses hukum yang berkembang terhadap mereka sangat timpang.Jadi bukan soal minimnya aparat penegak hukum saja yang mempengaruhi proses penegakan hukum, tetapi yang lebih penting adalah mental dari aparat penegak hukum itu sendiri.Soal kurang atau minimnya aparat penegak hukum, pasti ada kebijakan pemerintah untuk menambah, tetapi soal mentalitas aparat penegak hukum apa ada kebijakan pemerintah ? Jadi saya tegaskan bahwa mentalitas aparat penegak hukum merupakan faktor utama dan sangat menentukan dalam proses penegakan supremasi hukum.Kalau mental aparat penegak hukum buruk maka pasti hukum itu akan buruk, tapi kalau mental aparat penegak hukum baik maka yang pasti hukumpun akan baik. (mg5)


Received via email from: Alifuru67@egroups.com

Copyright © 1999-2000  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/ambon67
Send your comments to alifuru67@egroups.com