Ambon, Siwalima (17/11) - Bagi pasukan Laskar Jihad dari Forum Komunikasi Ahlus
Sunnah Wal Jama'ah pimpinan Ustadz Jaffar Umar Thalib, ancaman yang dilecutkan
Penguasa Darurat Sipil untuk tidak lagi masuk ke Ambon, Maluku dan upaya
memulangkan pasukan Laskar Jihad dari Forum Komunikasi Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
sepertinya tak bergeming. Begitu rapinya skenario memasukkan pasukan Laskar Jihad
ke Ambon, Maluku, sampai-sampai pihak Pemda/PDS (Penguasa Darurat Sipil) pun
sering terkecoh.
Buktinya, semakin diancam kehadiran pasukan Laskar Jihad untuk bercokol di Ambon,
Maluku, malah semakin banyak. Diperkirakan hingga pertengahan bulan November 2000,
jumlah keseluruhan pasukan Laskar Jihad di Ambon, Maluku, mencapai 15.219 orang.
Penyebaran pasukan Laskar Jihad yang dihimpun Siwalima dari sumber-sumber intelejen
menyebutkan, umumnya mereka ditempatkan pada kantong-kantong pemukiman Muslim
yang dianggap rawan , mudah ditaklukan ketika terjadi bentrok antar basudara
Salam-Sarani. Alhasil, dengan peralatan perang yang canggih, pasukan Laksar Jihad
diharapkan dapat memainkan peran sebagai benteng perlindungan warga Muslim.
Selain itu, penempatan pasukan Laskar Jihad pada kantong-kantong pemukiman warga
Muslim yang rawan (mudah ditaklukan), dimaksudkan membentuk basis perjuangan.
Pula, sumber-sumber intelejen menyebutkan pasukan Laskar Jihad ditempatkan di
kawasan-kawasan pemukiman warga Kristen yang telah berhasil ditaklukan hasil
konspirasi politik dengan melibatkan oknum-oknum aparat keamanan yang mbalelo,
kaum elite lokal.
Konon, pendongkelan warga Kristen dari kawasan pemukiman mereka, juga dipengaruhi
sasaran terselubung dengan target jangka panjang meminggirkan etnis Maluku, guna
penguatan basis ekonomi. Apalagi, diakui wilayah Maluku memang terkenal memiliki
hasil kekayaan alam melimpah.
Tahu dari Koran
Berita kedatangan 415 laskar jihad asal Forum Komunikasi Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Sabtu (11/11) menggunakan KM Bukit Siguntang,
ternyata tidak diketahui PDS.
Justru Gubernur Latuconsina baru tahu ketika membaca surat kabar lokal terbitan Rabu
(15/11) lalu. "Belum, belum. Saya belum dapat laporannya. Saya baru tahu dari koran
kemarin," tandas Gubernur Latuconsina, kepada pers, usai mengikuti peringatan HUT
Kesehatan Nasional ke36, 16 Nopember 2000 tingkat Propinsi Maluku, di lantai 3 kantor
gubernur, kemarin.
Ketua rombongan pasukan Laskar Jihad, Muhammad Ghifary, menjelaskan bahwa
kehadiran mereka (laskar jihad-Red) dimaksudkan menjadi tenaga tambahan guna
membangkitkan semangat umat Islam di Ambon sekaligus upaya perbaikan dan
pemulihan kehidupan umat Islam. Ghifary mengakui, mereka bergerak di bidang sosial
dan dakwah.
Berubah Akibat Provokasi
Kendati begitu, salah seorang tokoh pemuda Kristen dari Jemaat Silo, Richard Nusy,
yang ditemui Siwalima kemarin di tempat terpisah menyatakan, apapun alasan misi
kedatangan pasukan Laskar Jihad di Ambon, Maluku, harus diakui bahwa mereka
terlebih dahulu sudah terkontaminasi dengan kembangan informasi-informasi provokasi.
Lantaran Nusy mengatakan, dalam semangat solidaritas rasa senasib yang mengalami
pendangkalan sepihak bertekad memerangi kalangan umat Kristen di Maluku.
"Saya kira penghancuran pemukiman Kristen selama ini akibat mereka mendapat
informasi sesat. Selain itu, ada konspirasi besar yang terus berusaha menggoyang
keutuhan bangsa akibat seteru elitis yang terjadi di pusat," jelasnya, sembari
menambahkan, seteru elitis tersebut tekanannya lebih pada upaya-upaya perebutan
kekuasaan.
Menurutnya, fenomena yang berkembang di tingkat pusat paling tidak bisa dibaca ke
arah sana walaupun masih terdpat aspek-aspek lain semisal munculnya barisan sakit
hati yang tidak terakomodasi. (eda/tin) |