Ambon, Siwalima (30 Nov) - Panglima perang pasukan Jihad, Jaffar Umar Thalib,
kembali menajamkan situasi galau di Maluku. Sepak-terjang politik maupun
pernyataan-pernyataan yang dikeluarkannya selama ini, tidak pernah membawa
kesejukan bagi masyarakat Islam dan Kristen di Maluku tapi selalu memicu pertikaian.
Karena itu tak pantas lagi ia dibiarkan bebas berjalan kemana-mana, perbuatannya
sungguh mengancam negara, ia harus ditangkap dan diseret ke pengadilan, tegas
praktisi hukum Fileo Pistos Noija, SH kemarin.
Pistos, yang juga anggota TPG itu, mengatakan, Jaffar seorang publik figur yang
semakin membahayakan keselamatan ideologi Pancasila yang telah 55 tahun dibela
habis-habisan oleh TNI dan masyarakat Indonesia.
Jaffar mengatakan, bahwa sudah waktunya diberlakukan syariat Islam di Maluku,
menghancurkan segala potensi orang Kristen termasuk kehidupan pers di Maluku. Hal
ini dinilai Pistos, sebagai perkembangan yang sangat mengkhawatirkan bagi keutuhan
wilayah RI. "Dengan pernyataannya itu, Jaffar sudah jelas-jelas ingin menghancurkan
bangsa Indonesia dengan memaksakan ideologi Islam sebagai dasar negara. Saya minta
Tentara Nasional Indonesia tidak boleh lagi terus-menerus membiarkan kelompok itu
bebas beroperasi, Jaffar sudah harus dikejar, ditangkap, dan diseret ke pengadilan,"
tegas Pistos, Rabu kemarin.
Lebih lanjut dikatakan, dengan mengganti Pancasila dengan azas Islam sudah jelas dia
ingin menghancurkan leburkan Indonesia. "TNI sebagai penyelamat negara sekali lagi
saya minta harus segera bertindak. Masalahnya bukan karena orang Kristen yang selalu
dituding bahkan dibilang separatis, nyatanya tidak terbukti ucapan ngawur itu tapi justru
pembuktiannya datang sendiri dari sana. Ini yang harus dikejar".
Ditegaskan, apapun bentuk tudingan untuk menyudutkan masyarakat Maluku dalam
kepentingan sempit yangs sengaja diciptakan, rakyat Maluku tetap mendekap RI sampai
kapanpun. "Semangat bela negara masyarakat Maluku (Islam dan Kristen) tidak akan
pernah kendor mempertahankan persatuan wilayah nasional. Tidak akan mundur
ancaman laten dari pihak manapun. Bersama TNI kita akan siap menghadapi pihak
manapun yang jelasjelas menghancurkan Pancasila," tandas Pistos berulang kali,
kemarin.
Dikatakannya lagi, Jaffar jangan mengira bahwa dengan menghancurkan potensi Kristen
otomatis akan memuluskan ambisi politiknya itu. "Menghancurkan orang Kristen sama
artinya menghancurkan negara. Orang Kristen dan TNI/Polri tetap akan membela
Pancasila". Oleh karena itu, diharapkan pemerintah nasional segera mengambil sikap
tegas terhadap sepak terjang kelompok Jaffar diseluruh tanah air. "Masakan orang
seperti dia masih dibiarkan hidup? Sudah waktunya segala tindak-tanduknya harus
segera dibasmi, dia harus ditangkap dan diseret ke pengadilan," tandas Pistos
berapi-api. (mg5)
From : Izaac Tulalessy - Wartawan Harian Umum Siwalima Ambon |