|
|
Edisi Selasa 31 Oktober 2000
Ambon Siwalima - Setelah kurang lebih delapan bulan hidup di lokasi pengungsian di Kecamatan Kairatu, para pengungsi asal Kecamatan Bacan, Propinsi Maluku Utara yang kini ditampung sementara di kawasan Stella Maris, Air Salobar terpaksa memilih kembali ke kampung halamannya. Koordinator pengungsi warga Bacan, John Luanmase yang ditemui Siwalima, kemarin, mengakui para pengungsi asli Maluku Tenggara itu terpaksa kembali menyusul tidak ada kejelasan soal nasib mereka. Penyebab kami ingin kembali ke Maluku Tenggara, ujarnya, karena selama berada di lokasi pengungsian Kairatu, kami tidak pernah mendapat kepastian bahwa kami sebenarnya mau diapakan, atau mau dikemanakan. Yang menyedihkan, selama di Kairatu, kami belum pernah sekalipun mendapat beras/orang/bulan 10 Kg. Paling banyak per orang hanya lima kilogram. Padahal kami sama seperti pengungsi lain yang berada di Ambon. "Atau mungkin karena kami ini berasal dari propinsi lain. Tapi apakah itu alasannya, sebab yang bawa kami kesini kan pemerintah. Kami kerap diperlakukan seperti anak tiri," ujar Luanmase. Lebih jauh dikatakan, persoalan ini pernah diutarakan kepada pemerintah daerah Maluku. Bahkan sudah dua kali kali dibicarakan dengan Gubernur Maluku. Alasan Pemda Maluku, situasi belum mendukung untuk kembali ke Kecamatan Bacan. Lalu? Tak cukup sampai disitu, kami pun melakukan pertemuan kedua, disitu ada keinginan warga asli Maluku Tenggara untuk kembali ke Maluku Tenggara dengan biaya pemerintah daerah. "Namun ada persyaratan yang diajukan ke kami yaitu kalau mau kembali ke Maluku Tenggara jangan memberatkan Pemda Maluku Tenggara," ujarnya. Sayangnya, tawaran terakhir itu dirasa cukup berat. Tapi apa boleh buat dari pada menunggu lebih lama tanpa ada kepastian, lebih baik kami meminta bantuan ke pihak Crisis Centre Keuskupan Amboina untuk mengembalikan kami ke kampung halaman. "Kini kami sementara menunggu kapal ke Maluku Tenggara," ujar Luanmase, sembari menjelaskan ada juga keluarga yang sudah duluan kembali ke Malra dengan biaya sendiri. Ketika ditanya soal jumlah para pengungsi, Luanmasse menyebutkan, kini sebanyak 18 KK yang sudah menyatakan sikapnya untuk kembali ke Malra dengan biaya Crisis Center. (mg3) From : Izaac Tulalessy - Wartawan Harian Umum Siwalima Ambon Received via e-mail from : Alifuru67@egroups.com
|