Jalan Sekadau-Tebelian Terbengkalai
Sudah Teken Kontrak Sejak 25 Maret 1999
Pontianak, AP Post
R
uas Jalan Sekadau-Tebelian yang mengalami kerusakan berat ternyata sejak tiga bulan lalu sudah ditender dan dimenangkan oleh PT Istaka Karya bersama PT Waskita Karya, kedua BUMN itu telah menandatangani kontrak 25 Maret 1999.Karena itu, Kakanwil PU Kalbar Ir AS Pasaribu membantah pihaknya terlambat menangani ruas jalan Sanggau-Sintang dimaksud. "Untuk Sekadau-Tebelian, karena nilainya diatas Rp 10 (Rp 12,13 M Red), maka ditangani dua perusahaan," kata Pasaribu, kepada AP Post, Rabu (2/6) kemarin di kantornya.
Begitu pula untuk Sanggau-Sekadau, khususnya ruas Sanggau-Semuntai senilai Rp 3,04 M juga sudah ditender dan dimenangkan PT Amarta Karya. Sedangkan ruas Semuntai-Sekadau, menurut Pasaribu masih dalam proses tender.
Namun Pasaribu mengakui kerusakan ruas Sekadau-Tebelian memang cukup lama mengalami kerusakan dan pernah ditender namun ditingglkan kontraktornya. Untuk menghindar agar Jalan tersebut tidak putus, pihaknya sejak Agustus lalu hingga awal 1999 mengalokasi Rp 1,2 M.
Setelah dilakukan tender ualng, maka tampilah dua BUMN sebagai pemenangnya yaitu Istaka Karya dan Waskita Karya. Kendati keduanya sudah sejak 25 Maret lalu menandatangni kontrak, namun sebagaimana pamantauan AP Post, hingga saat ini pekerjaan belum lagi dilaksanakan.
Mengenai keterlambatan penanganan oleh kontraktor, menurut Pasaribu hal itu dikarenakan mereka memerlukan persiapan-persiapan. "Karena ini proyek peningkatan Jalan, maka dibutuhkan waktu tiga bulan," dalihnya, tanpa menyebut persiapan apa saja hingga memakan waktu begitu lama.
Menanggapi pernyataan pihaknya tidak melakukan peninjauan ke lokasi, Pasaribu menyanggah. "Bahkan sejak 24 Mei lalu saya telah mengirim Tim melihat lokasi jalan yang dikerjakan kontraktor. Hanya sesuai mekanisme kerja proyek peningkatan jalan membutuhkan waktu tiga bulan persiapan," katanya lagi.
Bahkan dia mengakui hasil survei tim PU dilapangan diketahui ada 30 titik kritis, sehingga sementara dilakukan melalui tambal sulam. Namun dia mengakui, kerusakan-kerusakan itu kerap terjadi lagi walaupun sudah ditambal.
Menyinggung masalah keterlambatan sehingga hal ini akan dibawa dalam rapat kerja dengan menteri PU. Pasaribu menyatakan tidak ada masalah baginya. "Silahkan saja sebab yang terpenting saya telah melaksanakan sesuai dengan mekanisme kerja," Pasaribu bertahan pada pembelaannya.
Sejauh ini, tidak diketahui dimana domisili PT Istaka Karya di Pontianak. Sementara di lokasi Jalan Teblian-Sekadau, juga belum ada tanda-tanda persiapan, baik pembangunan base camp, maupun mobilisasi peralatan dan material, sebagaimana lazimnya pengerjaan proyek.(dwi)