Besok, Semua Bernilai Sama

HARI yang dinanti-nantikan ternyata sudah tiba. Hanya tinggal sehari lagi, besok Senin (7/6) pemungutan suara sebagai rangkaian puncak Pemilu dimulai. Hari itu pula merupakan penentu partai manakah yang paling dikehedaki rakyat. Dan sudah barang tentu yang terpenting dari itu semua, bagaimana pemilu terlaksana dengan jujur dan adil.

Hasil pemungutan suara pada hari ini sekalus akan menjawab segala macam ramalan dan hipotesa tentang siapa yang bakal keluar sebagai pemenang, kendati banyak pihak meramalkan hasil Pemilu era reformasi ini tidak akan menghasilkan single mayority tetapi setidaknya mengetahui komposisi ataupun persentase suara yang diraih partai peserta Pemilu.

Begitu pula ambisi parati dalam menentukan target perolehan suara, besok juga akan dibuktikan partai mana diantara 48 partai peserta Pemilu yang bisa membuktikan ambisinya dalam mencapai target suara.

Besok, juga sebagai evaluasi sejauhmana pendidikan politik terhadap masyarakat dapat terlaksana khususnya kesadaran rakyat dalam menggunakan hak pilihnya yang paling hakiki sebagai seorang warga negara. Berbagai imbauan dan harapan dari tokoh dan kelompok di dalam masyarakat, sejak awal sudah dikumandangkan agar rakyat menggunakan haknya karena dengan demikian mereka, kita semua akan ikut mewujudkan pemerintahan yang legitimate memallui pemilihan wakil rakyat yang kredibel dan refresentatatif mewakili sebanyak mungkin suara rakyat.

Dari pelaksanaan kampanye, setidaknya sudah mencerminkan betapa antusiasnya masyarakat untuk menyambut pesta demokrasi yang dua tahun lalu juga sudah dilaksanakan. Namun, tidak sedikit pula diantara warga yang awam, tentang Pemilu itu sendiri tetapi harus diakui pula, Pemilu kali ini sangat jauh berbeda dari Pemilu-pemilu Orde Baru yang sudah dimaklumi oleh banyak orang penuh dengan ketidakjujuran, bahkan sebuah iklan layanan masyarakat melukiskan era itu sebagai era pembumkaman suara rakyat.

Untuk mengetahui, bagaimana saja tanggapan warga tentang Pemilu, berikut kami mewawancari sejumlah warga dari berbagai kalangan. Mereka akan mengungkapkan isi hatinya secara jujur. Tetapi dari lapisan manapun merera, setiap suara bernilai sama (*)