"PBI akan mencalonkan beliau sebagai Bupati Sambas, kita melihat dia sebagai pimpinan informal yang mengakar ke bawah, dia diakui," kata Ketua PBI Kalbar dr Hubertus Tekuwaan, kepada AP Post, Sabtu (5/6) kemarin.

Secara resmi, kata Tekuwaan PBI sudah menyurati Raden Winata, pekan tadi. "Prinsipnya beliau tak keberatan atas usulan pencalonan itu," katanya.

Dijelaskan Tekuwaan, pihaknya tidak memandang apakah Raden Winata orang PBI atau bukan, tetapi kita melihat dia adalah sosok pemimpin informal yang bisa diterima masyarakat. "Buat PBI tidak masalah, dia memang bukan pengurus PBI, bukan juga Caleg atau anggota PBI," katanya. "Kita melihat pada kepentingan yang lebih besar," Tekuwaan menambahkan.

Dia mencontohkan, betapa kepemimpinan Winata diterima ketika musibah sosial terjadi di Sambas beberapa waktu lalu, terbukti dialah yang banyak diminta bantuan untuk ikut menyelesaikan masalah. "Ini suatu fakta, selama ini Orde Baru memang selalu melupakan hal-hal seperti ini," katanya.

Tambahan pula, Raden Winata merupakan pewaris Kerajaan Sambas yaitu turunan ke 11 Sultan Muhammad Tjsafiuddin, Sultan ke II Sambas yang terkenal.

Ditanya apakah sudah dipertimbangkan masalah pengalaman di pemerintahan, ataupun pendidikan formal yang bersangkutan, Tekuwaan optimis hal itu dapat dipenuhi oleh Winata.(mel)