Soal 'Jatah' Setiap Tahun Ajaran Baru

Soman: Suara Pribadi Mashudi

Pontianak, AP Post

Adanya pernyataan bahwa guru-guru tidak kuasa menolak titipan dari Kandep Dikbud Kodia mendapat protes keras dari pengelola sekolah. Pasalnya, mereka sangat keberatan jika ungkapan itu sebagai suara dari SMU Negeri 7.

"Khusus ucapan dari Mashudi, guru SMU Negeri 7 itu bersifat pribadi, bukan atas nama sekolah," tegas Plh Kepala SMU Negeri 7 Drs Soman bersama Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru Drs Surana Hadi kepada AP Post pekan lalu.

Penegasan mereka berdua itu menyusul pernyataan seorang guru di Kodia (namanya dan sekolah tak mau disebutkan)

yang mengatakan setiap tahun sekolahnya menerima siswa 'titipan' terutama dari kalangan Kandep Dikbud Kodia. Selain itu, Mashudi, guru SMU Negeri 7 yang mengatakan selaku pendidik sangat dilukai perasaan guru sehubungan dengan ungkapan Kakandepdikbud yang mengatakab bahwa tahun-tahun lalu seorang pendidik mendapat kesempatan membawa murid baru. "Selaku Kakandep seharusnya tidak semestinya mengeluarkan perkataan itu. Karena terus terang bagi kami sebagai pendidik sangat dilukai," kata Mashudi. (AP Post, 17/6).

Menurut Soman, SMU Negeri 7 melakukan penerimaan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Jadi, tidak ada namnya dengan 'titipan'. "Soal adanya ungkapan Mashudi itu saya serahkan

sepenuhnya pada kepala sekolah, sebab saya tak berwenang memberikan teguran pada guru itu," tegas Soman.

Kakandep Dikbud Kodia Drs Syarif Saleh menjelaskan, ketentuan yang disepakati bersama itu diterapkan secara transparan. Jika memang siswa yang memiliki nilai tak memenuhi standar yang ditetapkan sekolah, maka dipersilakan menarik berkas pendaftarannya. "Tidak ada namanya jatah-jatahan," tegas Syarif. (tam).