Bayi Lahir Tanpa Tulang Tengkorak

* Dirawat Intensif di RSUD Dr Soedarso

Pontianak, AP Post

Seorang bayi perempuan lahir tanpa tulang tengkorak. Kondisi bayi sendiri ketika di bawa ke RSU Soedarso Rabu (23/6) sore dalam keadaan yang sehat. Bayi yang berkulit putih ini merupakan anak ke-empat dari pasangan Fendi (31 tahun) dan Marta (34 tahun) warga dusun Antena, Desa Pahong, Kecamatan Pahong, Kabupaten Pontianak.

Menurut Fendi, yang bekerja sebagai guru honor di sebuah SMA, bayi perempuan yang diberi nama Jinny, lahir kemarin pagi, Rabu (23/6) pukul 08.00 Wib di rumahnya, atas pertolongan bidan desa, dengan bobot 2.7 Kg. Isterinya selama kehamilan tidak merasakan ada kejanggalan atas kandungannya. Karena pemeriksaan yang dilakukan bidan menunjukkan isterinya sehat-sehat saja. Meskipun isterinya mengandung sampai 11 bulan.

"Isteri saya tidak tahu dengan keadaan anak kami. Karena bayi kami lahir tidak normal ketahuan setelah dimandikan bidan, dan langsung kami bawa ke RSU Soedarso ini," ujarnya.

Fendi pun mengungkapkan bahwa ia sendiri menerima itu dengan penuh kepasrahan. Apalagi ia pernah punya pengalaman yang hampir sama, yakni anak sulungnya meninggal dalam kandungan."Manusia tidak dapat berbuat apa-apa, karena itu semua kehendak Tuhan."Apapun yang terjadi saya terima," tuturnya. Sembari menambahkan, hati sedikit tidak puas bila mengupayakan pengobatan untuk bayinya hanya di kampungnya.

Maka ia memutuskan membawa anaknya ke rumah sakit. Walaupun disadari Fendi, apa yang dialami anaknya tersebut sangat sulit untuk disembuhkan.

Hingga kemarin Jinny menjalani perawatan intensif di ruang bayi RS Soedarso. Menurut perawat ruang UGD, respon Jinny cukup baik. "Bila dipegang dia langsung memberikan reaksi," katanya.

Dokter piket RSU Dr Hj Darmanelly menyatakan, bayi perempuan tersebut tidak mempunyai tulang tengkorak. Dan tambahnya sampai saat ini di Pontianak sendiri belum memiliki perlengkapan untuk mengatasi kelainan seperti ini.

Sembari menambahkan upaya akan terus diberikan demi kelangsungan hidup si bayi."Karena terhadap bayi tidak bisa dilakukan operasi,"tukasnya.

Di RS Soedarso sendiri menurutnya, peristiwa kelahiran cacat lahir sudah pernah juga terjadi sebelumnya, seperti ketika jaga, ia menerima dua pasien bayi dengan isi perut keluar. Hanya saja, memang tidak dapat bertahan lama.

Tentang penyebab kelahiran bayi cacat di tinjau dari segi kedokteran. Darmanelly menyatakan dulu, ada obat anti muntah kalidomis. Penyebab lain seperti virus sito, magelo virus dan banyak lainnya. Juga bisa disebabkan oleh kelainan kromosom."Tapi penyebab pastinya, kembali tidak diketahui," Ujarnya.

Darmanelly juga menambahkan, seharusnya bila kehamilan seorang ibu telah melewati waktunya ( 9 bulan 10 hari), tapi belum juga melahirkan, maka kepada si Ibu dapat diberikan injeksi atau perangsang supaya bisa melahirkan. dan bila perlu diadakan operasi," tambahnya.(ast)