Lolosnya Nia Maryani Korban Pembunuhan (bagian-5)
Budiyanto Siap Terima Nia Jadi Anaknya
RUPANYA Nia tidak sendirian menghadapi musibah yang tragis itu. Simpatik dan perhatian dari berbagai pihak mulai tertuju kepadanya. Dan tidak sedikit pula pihak yang ingin membantunya. Tampaknya rencana Nia untuk pulang ke kampung halaman perlu dipertimbangkan kembali. Kakandep Trans dan PPH Kabupaten Sanggau Ir H Budiyanto langsung melontarkan niatnya bahwa dia dan keluarganya siap mengangkat Nia menjadi anak angkatnya.
"Kenapa tidak, dia itu masih 'anak' saya juga loh. Prinsipnya saya dan keluarga siap mengangkat dia menjadi anak, asalkan yang bersangkutan bersedia. Selaku Kakandep Trans saya ini juga 'bapaknya' warga Trans. Jadi jika ada kesusahan, saya dengan tangan terbuka siap membantu," ujar Budiyanto ketika ditemui siang kemarin di ruang kerjanya.
Diakuinya, selama ini keluarga Eman Suherman dikenal sebagai keluarga yang baik. Begitu juga Nia. Prestasinya di sekolah cukup bagus. Makanya tidak heran, selama dilokasi Nia diasuh atau diangkat anak oleh istri Kapolsek Belitang Hulu.
Menurut Budiyanto, terlepas dari kejadian ini, peristiwa sangat penting memang sudah seharusnya dia turun kelokasi. Dan, selama ini, tanpa adanya kejadian itu pun, dirinya sering turun ke lokasi Trans.
Tampaknya tidak hanya Kakandep Trans bersedia mengangkat Nia. Bahkan, salah seorang pengusaha yang tidak ingin disebutkan namanya sempat menghubungi AP Post, menanyakan kondisi terakhir anak itu. Serta menyampaikan niatnya untuk mengangkat Nia sebagai anak.
Menanggapi hal itu--Nia Maryani ketika ditanyai di rumah sakit mengatakan--dirinya masih belum bisa memberikan jawaban dan belum terpikirkan olehnya. Hanya satu yang berada dalam benaknya, yakni keluarganya yang terbunuh serta pelakunya yang belum tertangkap. Sangat diharapkan Nia agar pelaku pembantaian sadis ini bisa ditemukan. Sehingga semua persoalan bisa terkuak dan semua itu diserahkan kepada pihak yang berwajib.
Namun satu hal lagi diyakininya dalam dunia ada Tuhan Yang Maha Kuasa yang mengatur segala kehidupan dan pelaku pembunuh keluarganya tidak akan lepas begitu saja. Lantaran Tuhan tidak akan tinggal diam. Jika tidak di dunia tentu para pelaku akan menerima hukuman setimpal di akhirat nantinya.
"Sudahlah saya tidak ingin bicara itu, biar nanti Tuhan yang menentukan semuanya," ujar Nia lemah.
Mengenai kelanjutan nasib Nia dan Gita menurut Budiyanto tetap akan diperhatikan. Kedua anak ini akan ditawari sesuai kemauannya, jika ingin tetap di sini akan mendapatkan haknya. Keduanya tetap mendapatkan kesempatan untuk memperoleh hak dari orang tuanya atas pengelolan kebun sawit yang ditinggalkan.
"Mereka masih punya hak untuk kebun plasma itu, namun bergantung kepadanya, apakah mau meneruskan atau tidak. Kelanjutan nasib keduanya tetap diperhatikan. Tetap diberikan kesempatan untuk mendapatkan atau meneruskan hak orang tuanya. Tergantung mereka, mana yang dipilihnya," tuturnya. (robby/bersambung)