Mengisi Pelita, Pelajar SMP Terbakar
Pontianak, AP Post
Malang benar nasib Gustami (14 tahun), pelajar kelas dua SMP Sungai Terentang Kabupaten Pontianak ini. Sekujur tubuhnya melepuh kehitaman akibat luka bakar. Sementara di sela-sela kulit melepuh ada yang mengelupas hingga tampak daging memutih.
Kejadian malang yang menimpa Gustami ini, seperti dituturkan ibunya Ny Dinam kepada AP Post saat ditemui di RSU Soedarso Pontianak, Rabu (23/6) kemarin.
Bermula pada hari Selasa (22/6) lalu. Sekitar pukul 18.00 WIB,Gustami sedang menyalakan pelita (lampu minyak tanah, Red). Kemudian oleh putranya, lampu itu digoyang-goyang guna mengetahui isi minyaknya apakah masih ada atau habis.
"Merasa minyak tanah yang ada di dalam pelita--yang terbuat dari kaleng susu tinggal sedikit--maka Gustami pun langsung menuangkan minyak dari Ken ke lobang pelita tanpa dimatikan. Akibatnya, asap mengepul dan menyemburkan api yang langsung menyambar ke tubuh Gustami. Yang ketika itu putra saya masih mengenakan pakaian olah raga. Tak pelak lagi, pakaian Gustami habis kebakar," tutur Ny Dinam.
Gustami sendiri setelah tubuhnya dilalap api, kata Ny Dinam, langsung lari menuju ke parit untuk berendam lantaran kepanasan. Namun pendingan dari air parit tersebut tidak mempan juga. Tubuh Gustami sendiri seketika melepuh dan menjerit kesakitan.
"Saya ketika melihat kejadian tersebut langsung menangis," ujar Ny Dinam lagi.
Namun, untungnya Gus sendiri kata Ny Diman, kuat menerima cobaan terhadap dirinya itu.
" Gus malah memberikan nasehat kepada saya supaya tidak menangis. Dan menyatakan itu sudah nasib yang harus ia terima," ungkapnya.
Ny Dinam sendiri tiada henti-hentinya meneteskan air mata saat menceritakan kejadian itu pada AP Post. Sementara kakaknya terus menerus mengipas pakai karton ke tubuh Gus.
Gustami sendiri dibawa ke RSU Soedarso sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Lambatnya mereka sampai ketujuan, lantaran spedd-boat yang membawanya sempat mogok di jalan. Sehingga harus menunggu lagi penggantinya.(ast)