Zoning Pontianak Membingungkan
Pontianak, AP Post
Pengamat masalah sosial perkotaan Drs Ignatius Budiman mengungkapkan pembagian zoning kota Pontianak membingungkan, Pontianak, karena sulit dibedakan mana pusat perbelanjaan, pemukiman karena dikiri kanan jalan penuh dengan bangunan ruko.
"Terus terang saya bigung dan tak bisa membedakan mana pusat perbelanjaan, mana pemukiman karena dikiri kanan melulu ruko, seperti di sepanjanag Jalan Tanjung Pura dan Gajah Mada," kata Ignatius Budiman kepada AP Post Rabu (23/6) di kantornya.
Bahkan ia menilai pembangunan dan penataan kota ini hendaknya harus sesuai dengan master plan, karena pada kenyataannya menyimpang dari master plan. Buktinya dalam master plan Pontianak adalah kota air tapi malah parit-parit yang ada pada ditutup dan diperkecil. Kenapa tidak diperbaiki saja misalnya dibarau dan di dalamkan bila paritnya dangkal, sehingga tidak menyalahi master plan yang ada.
Kalau memang mau dirubah, sebaiknya master plannya dirubah dan disusun kembali, ditentukan mana pusat perbelanjaan, pemukiman, perkantoran dan sebagainya dan itu harus di pisahkan, jangan main hantam saja.
Belum Terlihat
Terhadap gabrakan Walikota Pontianak dr H Buchary A Rachman, Budiman mengatakan, ia belum melihat adanya gabrakan terhadap kemajuan kota Pontianak. "Mungkin karena masih baru, apalagi kegiatan pemilu sehingga belum bisa kita nilai, mungkin baru nampak gabrakannya," ujar Ignatius. "Hanya saja kita harapkan Walikota yang baru ini memperhatikan master plan, sehingga sepanjang jalan tidak penuh dengan ruko".(abu)