Pinyuh Disiapkan Sebagai Daerah Perdagangan

Sui Pinyuh, AP Post.

Kecamatan Sungai Pinyuh yang selama ini dikenal sebagai daerah simpang tiga penghubung tiga Dati II di Kalbar, yaitu kawasan timur dengan Kabupaten Sanggau, barat Kabupaten Sambas dan Bengkayang serta Selatan Kodia Pontianak, memperlihatkan perkembangan yang cukup pesat.

Belakangan ini Pinyuh dijadikan daerah sasaran pengembangan sektor perdagangan, baik skala menengah maupun kecil. Ini terbukti dengan semakin banyaknya kios-kios K-5 yang tumbuh ikut menghiasi Pinyuh kompleksb, sehingga timbul kesan kumuh dan semerawut.

Melihat perkembangan itu, Bupati Pontianak Drs Cornelius Kimha MSi beserta rombongan, Selasa melakukan peninjauan pada beberapa daerah kumuh seperti, komplek pasar ikan baru dan lama, saluran pembuangan rumah tangga, drainase yang sudah mulai menyempit, masalah sampah, terminal serta menyangkut penertiban penumpang bus umum yang duduk diatas kap.

"Pinyuh komplek disiapkan sebagai daerah perdagangan. Sedangkan mentara Mempawah sebagai pusat pemerintahan, budaya dan daerah termasuk pengembangan wisata", katanya kepada Ap post.

Hal itu dimungkinkan, mengingat Ngabang dalam waktu dekat diharapkan bisa menjadi Dati II Landak. Jika realisasinya terwujud. Pasti akan ada penyerahan sebahagian urusan pemerintahan kepada pejabatnya.

"Secara otomatis, Pinyuh komplek akan menjadi daerah andalan Kabupaten Mempawah sebagai daerah perdagangan yang diharapkan mampu menyerap pembeli dari Dati II Landak, selain Kecamatan Sungai Raya yang tetap dijadikan andalan pada sektor industri", katanya usai peninjauan saat istirahat diwarung kopi bersama rombongan di warkop Purun kecil.

Saat meninjau pasar ikan Kimha minta jembatan yang ada sekarang ini untuk diganti dengan jembatan belian atau dengan beton untuk memudahkan warga membeli ikan.

Ia juga minta penataan pasar ikan agar tidak terkesan kumuh dan jorok, terutama untuk pengadaan WC, pembuangan sampah hingga saluran rumah tangga yang sudah ditutup.

"Coba bangunan yang ada diatas saluran itu ditertibkan. Lihat saja ijinnya, jika menyalahi, minta kepad apemiliknya untuk dibongkar. karena daerah itu akan dibuat drainase yang memadai"', ujarnya kepada staf.

Hal serupa juga dikatakan Bupati yang senang turun kelapangan untuk membenahi daerah sungai pada pasar ikan baru. Jika bangunan belakang yang tidak difungsikan itu dibongkar. lantas dibuat beton lalu ditimbun dengan tanah akan bisa menghubungkan pasar los dengan pasar laut dihubungkan dengan jembatan gantung.

Cornelius Kimha juga minta kepada Camat Pinyuh Drs H Suhardi Sakim, untuk menertibkan pedagang K-5 terutama yang ada di jalur sutera. "Maksimal, kiosnya ditata rapi dan tidak terkesan kumuh. Ini kan jalur Internasional", katanya sambil mengisap rokok GF.

Untuk terminal, ia juga minta petugas LLAJ bersama Satlantas yang ada, secara perlahan untuk mulai menertibkan para penumpang yang masih suka duduk diatas kap bus umum.

"Cara itu kan sangat berbahaya bagi penumpang, cobalah ditertibkan dengan cara pendekatan. Mudah-mudahan warga itu menyadari, pentingkanya arti keselamatan", katanya berharap.

Bupati yang slow profil ini juga minta kepada petugas terminal untuk menertibkan kios-kios yang mulai menjamur di lokasi terminal. "Coba ditertibkan, karena jalur kita ini m,erupakan jalur internasional. Beri mereka pengertian, berusaha itu boleh-boleh saja, tetapi tidak pula lupa untuk selalu memperhatikan keindahan kota", kata Kimha yang tak lepas dengan batangan rokok GF.

Kita tetap beranggapan kota itu dalam waktu singkat selalu berkembang. Jika tidak dari sekarang ditata akan sulit, sebab perkembangannya sangat pesat, seperti daerah Jungkat dan Sungai Raya.

Sungai Raya sekarang ini kan sudah ada dua jalur jalan, mumpung ada lokasi untuk pembuatan jalan potong kita usahakan. Jika terlambat, akan sulit.

Dengan adanya jalan potong yang menghubungkan A.Yani dan A.Yani II, selain untuk memperlancar tranportasi darat juga sebagai pengembangan daerah pemukiman baru. Sebab pada daerah itu sudah banyak tanah kaplingan, tetapi belum banyak yang dibangun, karena belum ada jalan. (ham)