From: "Joshua Latupatti" joshualatu@hotmail.com
Date: Fri, 05 Oct 2001 11:29:32
Subject: [alifuru67] FORUM PANDIR INDONESIA-MALUKU

FORUM PANDIR INDONESIA-MALUKU
-----------------------------

Salam Sejahtera!

Saudara-saudara sebangsa,
Gerombolan yang menamakan dirinya FPI (forum pandir Indonesia) tersebut, tidak pernah
jera 'merusuh dan meresah' lingkungan di mana mereka berada! Mereka mengangkat diri
sebagai "pembela Islam", padahal mereka menunggang Islam untuk mengail fulus, lewat
berbagai "kerusuhan dan keresahan" yang mereka ciptakan sendiri! Mereka menebar dusta dan
memutarbalikkan kenyataan, agar mereka terlihat sebagai "sang pembela", padahal merekalah
yang meracuni dan menyesatkan umat Islam! Gerombolan yang melacurkan iman demi fulus ini,
membakar fanatisme umat, sehingga mereka tidak mau atau tidak mampu memakai pikiran
sehat, dan begitu saja menerima segala bualan FPI sebagai suatu kebanaran hakiki! Itulah
yang mereka lakukan terhadap Maluku, yang kemudian disebarkan oleh "eramuslim"!

ERAMUSLIM; TGL. PUBLIKASI: 26/9/2001 15:46 WIB
eramuslim, Jakarta-Saat ini sudah ditemukan 103 orang provokator yang menyulut konflik
Maluku. Dari jumlah tersebut sudah 45 orang dilaporkan ke pihak kepolisian Polda Maluku.
Hal itu disampaikan Sekjen PB FPI Maluku, Abdul Azis Fidmatin dalam acara audiensi dengan
Komisi II DPR, Rabu (26/09).

JOSHUA:
Yang satu unjuk biadab di Jawa, yang lain memuat pandir dari Maluku ke Jawa! Dua-duanya
bernama FPI (Forum Pandir Indo nesia)! Daftar "pas-100 Provokator", buatan si SH-idiot
"putuhina", sekarang sudah beranak tiga! Mungkin hasil "pembibitan laskar jarah" di Al
Fatah! Dulu, ketika masih "pas 100", si SH-idiot "putuhina" mencoba menantang PDSD-Maluku
untuk melakukan Konferensi Pers! Ketika harinya tiba, si "putuhina" masuk lagi ke dalam
sarung kumal bapaknya, dan lenyap bersama daftar idiotiknya! Sekarang, Forum Pandir
Indonesia Maluku, mengunjungi sarang ular dengan membawa daftar yang sudah beranak haram
tiga!

ERAMUSLIM; TGL. PUBLIKASI: 26/9/2001 15:46 WIB
Berdasarkan laporan polisi No.LP/B/27/K/III/2001/Tamapta tanggal 26 Maret 2001
disebutkan, ada 34 tokoh gereja Kristen yang harus ditangkap dan diusut sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku.

JOSHUA:
Mari saya tunjukkan satu contoh! Ketua MUI-Maluku dulu, adalah seorang Perwira Polri-
aktif, "R. Hasanussi"! Kejanggalan ketua-polisi ini saja sudah menimbulkan bau busuk di
Al Fatah! Karena masalah ini jugalah, MUI yang sudah sesumbar untuk menulis buku mereka
tentang Kerusuhan Maluku, mundur teratur! Kemungkinan besar adalah bahwa MUI kemudian
melimpahkan "fatwa" kepada si "kopral dungu-racun Kastor", yang muncul dengan "buku
iblis"-nya! Ketua MUI-Polisi ini kemudian meresmikan "Posko dan Tim Advokasi Lebaran
Berdarah di Al Fatah, "13 hari sebelum Kerusuhan peca"h (19 Januari 1999), yaitu pada
tanggal 6 Januari 1999!

Ketua MUI-Polisi ini kemudian terlibat di dalam "Membayar dan membawa laskar Muhammdiyah
Makassar (sekitar 60) orang, ke Ambon"! Persoalan ini sudah sampai ke Polda Maluku,
tetapi lalu raib begitu saja, tetapi akibat dari persoalan itu adalah bahwa "harga
kepala" dari saksi mata, Nn. Mery Rikumahu jadi berlipat ganda, dan itulah "alasan utama"
penyerangan ke Mapolres Perigi Lima dan Kampung Kolam, daerah tempat tinggal Mery
Rikumahui! Di akhir masa jabatan Kapoda Maluku, "Firman Gani", Ketua MUI-Polisi tersebut
"diungsikan" ke Ternate, dan "Malik Selang, SH, didepak dari MUI-Maluku, dan malah hampir
mati dianiaya, karena mendukung Rekonsiliasi!

Sekarang, bukalah daftar haram bawaan Forum Pandir Indonesia-Maluku tersebut! Jika nama
"R. Hasanussi" tidak ada di dalamnya, masukkan saja daftar itu ke toilet lalu disiram!
Inipun masih belum mencakup "Suaidi Marasabessy" dengan "bisnis konveksi Bendera RMS" di
Al Fatah, "Wiranto" (dan Suaidi) dengan "Pasukan Kostrad Wirabuana" yang melanggar
territorial Kodam Cendrawasih, dan terkesan sebagai "pasukan balas dendam"!

ERAMUSLIM; TGL. PUBLIKASI: 26/9/2001 15:46 WIB
Selanjutnya sesuai dengan laporan polisi bernomor: LP/B/108/K/III/ 2000/Tamapta tanggal
15 Maret 2000 disebutkan, ada 11 orang tim pengacara gereja yang juga harus diusut. Salah
satu di antaranya adalah Semmy Waylerunni SH, aktifis Front Kedaulatan Maluku (FKM).

JOSHUA:
Salah seorang dari "Tim Advokasi 'prematur' Lebaran Berdarah, "Nadjib Attamimi, SH",
pernah berkeliling Indonesia untuk menabur dusta tentang Konflik Maluku, dan malah "Imam
Al Fatah" sendiri sampai menghasut umat di Al Ashar dengan berita yang diputarbalikkan!
Sampai saat ini, kedua kecoak beriman tidak pernah masuk daftar Polda Maluku, sebagai
yang harus diperiksa (Nadjib sudah almarhum duluan)! Tanda tangan dari "almarhum penipu
umat" inilah yang kemudian dipermasalahkan oleh "Tim Advokasi 'prematur' Lebaran
Berdarah"! Mereka mengirimkan "surat lahir prematur tertanggal 6 Januari 1999" ke Tim
Pengacara Gereja, sekedar formalitas yang terkesan sinis, tanpa menyadari bahwa "tanggal"
tersebut merupakan "jerat" bagi leher mereka nanti! Setelah sadar dari kebodohannya, "Tim
Advokasi 'prema tur' Lebaran Berdarah" tersebut, lalu berbalik menuduh TPG sebagai
"pemalsu surat lahir dan tanda tangan Nadjib Attamimi", dan Polda Maluku menyabut baik
tuduhan najis tersebut untuk diproses! Itulah ceritanya, mengapa TPG sampai masuk ke
dalam "laporan konyol" Polda Maluku tersebut! Disertakannya alasan "aktivis FKM" hanyalah
semacam bumbu pemanis dusta, sebab FKM baru lahir, hampir dua tahun kemudian
(18/12/2000)! Jika FKM disebut-sebutkan di dalam daftar haram tersebut, "mata banyak
orang akan tertuju hanya pada FKM, lalu menghalalkan keseluruhan daftar haram tersebut,
tanpa berpikir lebih jauh! Inilah contoh dari salah satu bentuk kelicikan Forum Pandir
Indonesia-Maluku di dalam menipu dan menghasut umat!

ERAMUSLIM; Tgl. publikasi: 26/9/2001 15:46 WIB
Sementara itu, tokoh-tokoh intelektual yang terlibat ada 5 orang. Di antaranya adalah
anggota DPR-RI, yakni Prof J.E. Sahetapy dari F-PDIP, dan Dr A.N. Rajawane. Sahetapy
dinilai terlibat oleh FPI Maluku, karena ia turut membuat analisis-analisis yang keliru
atas konflik di Maluku. "Mereka menyebarkan tulisan dengan memanipulasi data dan fitnah
terhadap umat Islam," tegas Fidmatin. Contohnya, kata Fidmatin, mereka mengatakan bahwa
konflik Ambon telah didisain sebelumnya oleh umat Islam Maluku. "Berita menyebarkan
fitnah, seakan-akan dalang tragedi Maluku adalah umat Islam," seru Fidmatin.

JOSHUA:
Polisi dan Pengadilan saja tidak akan berani menuduh para tokoh di atas, apalagi semacam
"Forum Pandir Indonesia"? Mengapa Ketua MUI-Maluku harus seorang Pamen Polri-Aktif?
Mengapa Posko dan Tim Advokasi Lebaran Berdarah sudah diresmikan 13-hari sebelum
kerusuhan? Mengapa warga Muslim asal Jawa diinterlokal saudara-saudara mereka untuk
"segere meninggalkan Ambon"? Mengapa para pembantu Muslim asal Buton harus saling
menelepon untuk "tidak bersembahyang di Al Fatah, sebab akan ada baku-potong"? Mengapa
akan-anak Pela-Kristen yang mengantar Kue Lebaran ke Desa Muslim-Mamala, harus disuruh
"segera pulang, tanpa dijamu"? Mengapa Rombongan KKR Remaja Gereja Perjanjian Baru
akhirnya jadi korban ketika lagi beribadah di desa Muslim-Hila? Mengapa ada ucapan "dalam
dua jam, Ambon akan kita kuasai" oleh pihak Muslim? Mengapa Makalah Seminar HMI-Maluku
harus berjudul "Perjuangan belum selesai sebelum Maluku diIslamkan, dan tidak berdampak
yuridis apa-apa di dalam sebuah Negara Pancasila? Mengapa para preman Maluku ex-Ketapang,
bisa dibebaskan dengan persyaratan harus pulang ke Maluku? Mengapa "Suaidi Marasabessy"
harus "mudik ke kampungnya, desa Kailolo, Haruku" beberapa hari sebelum pecahnya
kerusuhan? Masih ada puluhan "mengapa" lain, yang tidak mungkin dihandel oleh otak
kambing si Fidmatan dan Forum Pandir Indonesianya!

Bukankah sudah saya "tantang" untuk mengadakan semacam forum "buka hati", di mana kedua
belah pihak dapat berbuka-buka! Tujuan utama dari forum "buka hati" ini adalah menjerat
"biang kerok" konflik Maluku dan bukan untuk mencari kesalahan! Ini tidak berarti
kesalahan akan dimunculkan untuk meraih tujuan utama tersebut, barulah dimaafkan dan
dilupakan! Forum "buka hati" itu hanya mungkin terbentuk melalui "rekonsiliasi", walau
belum secara menyeluruh! Sekarang giliran anda berpikir kritis untuk menjawab dua
pertanyaan berikut! "Siapakah yang mati-matian menentang rekonsiliasi?" "Mengapa
rekonsiliasi harus dihindari?"

ERAMUSLIM; TGL. PUBLIKASI: 26/9/2001 15:46 WIB
FPI Maluku juga menyatakan kekecewaannya, karena ternyata DPR yang dimintai dukungannya,
ternyata tidak menampakkan sikap positif. Buktinya, dari 50-an anggota Komisi II, yang
menemui FPI Maluku hanya 2 orang saja. Yakni Syaiful Rahman dari FPP dan Idrus Marham
dari FPG yang datang terlambat. (stn/sdn)

JOSHUA:
Di akhir tulisan yang melelahkan ini, izinkan saya untuk sekedar relaks dengan
...ha...ha...ha...haaaaeeeee, tertawa sepuas puasnya! Ular saja sudah enggan mendengar, berarti
yang dikatakan hanyalah "sampah" belaka! Pulang ke Al Fatah, rebus sarung kumal kalian
lalu minum airnya! Mungkin kalian akan sedikit lebih cerdas dan jujur! Jika tidak, dimana
kalian berada disitu terlihat seperti "bakul sampah"!

Salam Sejahtera!
JL.

    Source: geocities.com/baguala67