From: "Joshua Latupatti" joshualatu@hotmail.com
Date: Thu, 11 Oct 2001 09:37:56
Subject: [alifuru67] KETIKA SI JAFFAR UMAR THALIB BUKA MULUT

KETIKA SI JAFFAR UMAR THALIB BUKA MULUT
---------------------------------------

Salam Sejahtera!

Saudara-saudara sebangsa,
Saya tertarik untuk memberikan komentar terhadap pernyataan-pernyataan dari beberapa
orang, yang akan saya buktikan sebagai orang-orang yang "tidak benar"! Mereka begitu
rajin membodohi Bangsa ini, agar mereka bisa menunggangi kebodohan Bangsa, untuk
melestarikan posisi mereka, baik di dalam Pemerintahan, maupun di dalam oraganisasi-
organisasi! Bagaimana orang-orang yang "tidak lurus hati" ini bisa mencapai posisi mereka
sekarang? Pertanyaan ini yang akan saya coba jawab pada akhir komentar saya! Mari kita
ulas pernyataan si Jaffar UT!


SOURCE: SUARA MERDEKA; DATE: MINGGU, 07/10/01: 21.07 WIB
Ja'far Umar Thalib: Ancaman AS di Dalam Negeri Lebih Riil
[INLINE] Jakarta, CyberNews. Panglima Laskar Jihad Ahlu Sunnah Wal Jamaah, Ja'far Umar
Thalib mengatakan pihaknya mendukung keinginan sebagian umat Islam di Tanah Air yang
ingin membantu rakyat Afghanistan bila diserang Amerika Serikat (AS). Namun dia
mengingatkan, ancaman AS di dalam negeri Indonesia sendiri lebih riil, sementara rencana
AS menyerang Afghanistan hanya sebatas ancaman.

JOSHUA:
Saya tidak tahu, apakah si Jaffar Umar Tahlib lagi mencoba menjadi analis politik, atau
ahli nujum, atau hanya karena dia tidak tahu arti dari istilah "riil"! Yang saya tahu
pasti, orang ini sedang mencoba melakukan "manuver kebijakan", tetapi tidak didukung oleh
kapasitas intelektual dan moral yang cukup!

SOURCE: SUARA MERDEKA; DATE: MINGGU, 07/10/01: 21.07 WIB
"Ancaman Amerika tidak riil, masih sebatas gertakan. Saya yakin Amerika tidak berani
menyerang Afghanistan. Karena ancamannya tidak riil, maka juga tidak perlu perencanaan
riil, seperti merencanakan pengiriman bantuan personel jihad ke sana," tutur Ja'far
kepada SM CyberNews, Minggu (7/10) malam di Jakarta.

JOSHUA:
Ternyata, "kayakinan" si Jaffar hanyalah omong-kosong belaka! Dia sebenarnya "tidak
yakin" dengan apa yang dia katakan, atau malah meyakini "yang sebaliknya"! Lalu mengapa
si Jaffar UT ini sampai "meyakini apa yang dia tidak yakin"? Karena dia tidak berencana
untuk berjihad dengan Taliban! Saya mencoba mengabaikan alasan kekanak-kanakan bahwa si
Jaffar UT ini 'takut' terhadap AS cs., tetapi menggali alasan yang lebih dalam dari yang
itu. Si Jaffar UT kehabisan sumberdaya, terutama SDM, karena dia sudah kehilangan ribuan
nyawa di Maluku, sementara dearah jarahan terlalu besar, sehingga menbutuhkan penjarah
dalam jumlah yang cukup besar untuk mempertahankannya! Sebagai penganjur dan pendukung
rancana "jihad dengan Taliban", tentu si Jaffar UT tidak merasa nyaman jika para
perusuhnya tidak masuk barisan! Karena itulah, si Jaffar UT "mulai berdalih"!

SOURCE: SUARA MERDEKA; DATE: MINGGU, 07/10/01: 21.07 WIB
Dia mengemukakan hal itu menanggapi keputusan pemerintah yang melarang warga negara
Indonesia (WNI) mengirimkan orang-orang untuk membantu rakyat Afghanistan melawan AS.
Keputusan pemerintah ini diambil merespon keinginan sebagian WNI untuk pergi ke negeri
yang kini di bawah pemerintahan Taliban itu.

JOSHUA:
Di sini, si Jaffar UT mulai berbalik arah, dengan memanfaatkan "larangan Pemerintah RI",
yang tidak disetujuinya sendiri! Dia cukup licin untuk menyembunyikan niatnya yang
sebenarnya, tetapi dia tidak cukup pandai untuk mengelabui saya! Saya akan tunjukan sifat
"muka dua" dari orang ini, yang biasanya tidak terlihat oleh banyak orang!

SOURCE: SUARA MERDEKA; DATE: MINGGU, 07/10/01: 21.07 WIB
Ancaman riil yang dimaksud Ja'far diantaranya ancaman disintegrasi bangsa seperti
lepasnya Timor Timur, ancaman disintegrasi Irian Jaya, Maluku dan Aceh, yang dia sinyalir
ada permainan skenario dari AS dan antek-anteknya.

JOSHUA:
Sebelumnya, ada lebih baik jika saya kutip sebagian pernyataan si Jaffar UT, sebagai
pembanding!

DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Mampuslah Amerika !!!
Oleh: Panglima Laskar Jihad Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Al Ustadz Ja'far Umar Thalib
Dan kemudian tidak gentar lagi dengan adanya isyu bahwa AS akan melakukan interfensi ke
Maluku dan Irian Jaya serta wilayah-wilayah lainnya di Indonesia bagian timur. Isu-isu
tersebut biasanya dilancarkan untuk menakut-nakuti kaum Muslimin agar dengan terpaksa
tunduk kepada kemauan separatis kalangan Nashara yang didukung oleh AS dan negara-negara
Barat lainnya.

JOSHUA:
Pertama, si Jaffar UT ini tidak mengerti benar tentang arti kata "riil" yang digunakannya
sebagai dalih! Dia menggunakan dua istilah di dalam dua bagian pernyataan di atas,
masing-masing "sinyalir" (yang berarti "duga") dan "isu-isu" (yang berarti kabar angin),
untuk menetapkan bahwa "peran AS sebagai sponsor dari disintegrasi Bangsa Indonesia",
adalah sesuatu yang "riil"!?

Berikutnya, si Jaffar UT hanya menyinggung "Maluku dan Irian Jaya serta wilayah-wilayah
lainnya di Indonesia bagian timur", ketika mendudukkan AS terlibat sebagai sponsor
Separatis-Kristen, agar dia layak memakai nama Allah untuk menghalalkan peristiwa 11
September, yang tidak beradab tersebut! Kemudian, si Jaffar UT mendukung "dalih yang
dibuatnya untuk "tidak ikut berjihad ke Taliban", dengan memasukkan "Aceh" ke dalam
daftar Separatis Nashara yang disponsori AS! Apakah seorang Al Ustadz, layak berdusta dan
bersikap munafik untuk membela Islam? Ataukah Jaffar UT ini terlalu bodoh untuk menyadari
bahwa banyak pernyataannya yang bertentangan, satu dengan lainnya, dan Bangsa ini lebih
bodoh lagi untuk mendeteksi kemunafikan si Jaffar UT?

SOURCE: SUARA MERDEKA; DATE: MINGGU, 07/10/01: 21.07 WIB
"Ini sebenarnya ancaman riil kita. Dan Laskar Jihad akan memelopori untuk menghadapi
ancaman-ancaman yang riil saja. Makanya kita tidak berencana mengirimkan orang ke
Afghanistan. Kami lebih senang membantu saudara-saudara kami di Maluku yang sampai
sekarang masih menderita dan perlu banyak bantuan," tegasnya.

JOSHUA:
Pernyataan di atas ini memperlihatkan "kelicikan" Jaffar UT, terhadap "solidaritas Islam"
yang digembar-gemborkannya sendiri, dengan "memilih bagian yang paling enteng dan paling
menguntungkan diri dan kelompoknya! Inikah gambaran "keyakinan seorang Al Ustads terhadap
Keberpihakan Allah kepadanya dan kelompoknya"?

SOURCE: SUARA MERDEKA; DATE: MINGGU, 07/10/01: 21.07 WIB
Ja'far yakin pemerintah AS tahu bahwa Afghanistan negeri yang memiliki banyak pengalaman
berperang dan belum pernah kalah perang. Bahkan negara adidaya Uni Sovyet pun harus
menanggung kehancuran negaranya, karena kalah perang dari Afghanistan. "Kalau toh Amerika
jadi melaksanakan kebodohannya menyerang Afghanistan, maka mereka (rakyat Afghanistan-
Red) pun tidak butuh bantuan perang. Karena mereka bisa mengatasi Amerika sendirian. Jadi
menurut saya, sebetulnya pengiriman bantuan orang ke sana itu tidak perlu," paparnya.

JOSHUA:
Jika Jaffar UT ini seorang yang jujur, dan memiliki tekad untuk mencerdaskan Bangsa,
khususnya umat Islam, dia seharusnya tidak menyembunyikan kenyataan bahwa Uni Sovyet
kalah dari rezim Taliban, dan bukan dari Afganistan, sebab "Aliansi Utara" yang melawan
rezim Taliban, adalah wargannegara Afganistan juga! Selain itu, kekalahan Uni Sovyet
tidak semata-mata disebabkan oleh kamampuan Taliban dan Pertolongan Allah, sebab AS yang
dituduh sebagai "negara kafir" itu, juga punya andil di dalam kemenangan rezim Taliban
tersebut!

Di dalam menghadapi Uni Sovyet, rezim Taliban menghadapi Uni Sovyet "saja", sementara AS
berpihak pada mereka! Saat ini, rezim Taliban berhadapan dengan AS, yang didukung secara
penuh oleh Inggris, Jerman, ditambah dukungan negara lain misalnya Perancis, Australia,
Cina, Kanada Belanda, dll! Anda pikir sendiri, apakah argumentasi Jaffar UT di atas,
masuk akal sehat, atau hanya sekedar "dalih" yang tidak mengandung kejujuran dan
kecerdasan?

SOURCE: SUARA MERDEKA; DATE: MINGGU, 07/10/01: 21.07 WIB
Kendati demikian, Ja'far menghargai dan mendukung seruan jihad ke Afghanistan bila
diserang AS, termasuk seruan bersama MUI dan ormas-ormas Islam beberapa waktu lalu.
Sebab, kata dia, hal itu merupakan wujud ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) dan
kewajiban moral seorang Muslim.

JOSHUA:
Apakah anda sependapat dengan saya bahwa bagian pernyataan ini, hanyalah semacam "lip
service"? Mendukung tidak berarti harus ikut serta! Setuju? Tetapi dia mengataka bahwa
"jihad ke Taliban adalah "kewajiban moral seorang Muslim", sementara dia, seorang Al
Ustadz yang lebih Islam dari rata-rata Muslim Indonesia, berdalih untuk tidak berjihad ke
sana! Atau, si Jaffar UT hanya mendukung "seruan jihad" saja, tetapi "menghindari
pelaksanaannya"!?

SOURCE: SUARA MERDEKA; DATE: MINGGU, 07/10/01: 21.07 WIB
Sedang mengenai larangan pemerintah, dia dengan diplomatis menjawab pihaknya hanya
mendukung kebijakan pemerintahan yang cocok dengan ajaran Islam. Sedangkan yang
bertentangan dengan ajaran Islam, pihaknya berlepas diri. (cn05)

JOSHUA:
Orang lain mungkin melihat pernyataan di atas sebagai salah satu bentuk 'diplomasi',
tetapi saya melihatnya sebagai salah satu bentuk 'kemunafikan'! Berjihad ke Taliban
adalah "kewajiban moral seorang Muslim", yang tentunya selaras dengan "ajaran Islam"!
Paling tidak, itulah yang diakui Jaffar UT! Melarang Muslim untuk berjihad ke Taliban,
berarti "mencegah Muslim untuk melaksanakan "kewajiban moral" mereka, yang juga berarti
mencegah Muslim untuk "melaksanakan ajaran Islam"! Lalu, mengapa si Jaffar UT menjadi
tidak konsisten dengan keyakinannya sendiri? Karena dia sedang memanfaatkan larangan
Pemerintah RI, untuk mendukung dalih ketidakikutsertaannya di dalam barisan jihad ke
Taliban! Coba kita lihat contoh lain!

KORIDOR.COM [30 SEP 2001, 0:17]
Panglima Laskar Jihad Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Ustadz Dja'far Umar Thalib mengeluarkan
ancaman, agar Pemerintahan Presiden Megawati, tidak menawarkan bantuan lebih dari sekedar
lip service kepada Amerika Serikat. "Megawati bisa menghitung hari, sebelum didorong dari
kekuasaannya," kata Dja'far Umar Thalib, sebagaimana dilansir ASIAWEEK October 5 2000.

JOSHUA:
Di sini, Jaffar UT bersikap seperti "bola besi" yang siap menghantam siapa saja, termasuk
Presiden RI sekalipun, jika menawarkan (belum memberikan) bantuan kepada AS. Karena
Jaffar UT pada umumnya tidak mengenal istilah "netral", maka seharusnya dia menganggap
"larangan berjihad" sebagai "berpihak kepada AS" (kalau tidak membantu AS, dengan
memperkecil jumlah lawan yg. harus dihadapi)! Anehnya, si Jaffar UT kemudian berubah
menjadi selembut "bola karet busa", yang terpental kesana-kemari tak tentu arah?

KORIDOR.COM [30 SEP 2001, 0:17]
Umar Thalib berjanji akan menyerang kepentingan-kepentingan barat, di saat pembalasan
Amerika Serikat ke Afghanistan (resminya dibatalkan Presiden Bush, kemarin). Namun
bagaimana kelanjutan aksi Laskar Jihad, tergantung dari respon Amerika Serikat dan
pertimbangan keagamaan.

JOSHUA:
Saya bukannya menghasut atau berharap bahwa Jaffar UT akan menyerang kepentingan-
kepentingan barat, tetapi baiklah kita nantikan, apakah dia akan membuktikan kata-katanya
ataukah mengarang dalih baru untuk mengelabui orang banyak lagi! Sekarang kita
pertanyakan, "Mengapa orang plin-plan, licik, munafik, pembohong, seperti ini bisa
mencapai posisi Al Ustadz dan memimpin "laskar jahad"? Karena dia "menunggangi Islam" dan
"membodohi Muslim Indonesia"! Dia hanya seorang "lulusan Sekolah Taliban, yang hanya bisa
berdalih untuk tidak berjihad ke Taliban"!!

Salam Sejahtera!
JL.

    Source: geocities.com/baguala67