From: "Joshua Latupatti" joshualatu@hotmail.com
Date: Thu, 11 Oct 2001 09:43:32
Subject: [alifuru67] KETIKA SI AHMAD SUMARGONO BUKA MULUT

KETIKA SI AHMAD SUMARGONO BUKA MULUT
------------------------------------

Salam Sejahtera!

Saudara-saudara sebangsa,
Saya tertarik untuk memberikan komentar terhadap pernyataan-pernyataan dari beberapa
orang, yang akan saya buktikan sebagai orang-orang yang "tidak benar"! Mereka begitu
rajin membodohi Bangsa ini, agar mereka bisa menunggangi kebodohan Bangsa, untuk
melestarikan posisi mereka, baik di dalam Pemerintahan, maupun di dalam oraganisasi-
organisasi! Bagaimana orang-orang yang "tidak lurus hati" ini bisa mencapai posisi mereka
sekarang? Pertanyaan ini yang akan saya coba jawab pada akhir komentar saya! Mari kita
ulas pernyataan si Ahmad Sumargono!


SOURCE: SATUNET; DATE: SENIN, 08/10/2001, 05:29 WIB
'Serangan ke Afghanistan, teror dan kolonialisme baru';
Laporan Asih Nurhayati
satunet.com-Serangan yang dilakukan Amerika Serikat dan Inggris terhadap penguasa Taliban
di Afghanistan dinilai sebagai bentuk teror dan kolonialisme baru. Hal itu dikemukakan
anggota Komisi I DPR-RI Ahmad Sumargono dalam telewicara dengan Metro TV terkait dengan
serangan yang dilakukan AS dan Inggris ke Afghanistan, Minggu.

JOSHUA:
Setahu saya, kata "terror" dapat berarti "ketakutan", "kepanikan" "shock", dll. seperti
itu. Di dalam penggunaannya sehari-hari, teror lebih diidentikkan dengan sesuatu yang
"mendadak", serta "tidak jelas sumbernya", yang menimbulkan kepanikan, ketakutan atau
kematian korban! Istilah "colonial" sendiri lebih ditujukan kepada "yang menjajah"
sekumpulan manusia, atau "yang menguasai" suatu daerah tertentu, dengan kekuatan atau
kerasan! Kita akan lihat, apakah "anggota Komisi I DPR-RI, Ahmad Sumargono" ini mengerti
apa yang dia katakan atau hanya sekedar buka mulut!

SOURCE: SATUNET; DATE: SENIN, 08/10/2001, 05:29 WIB
Menurut Sumargono, serangan yang digalang AS itu pantas dinilai sebagai teror dan
kolonialisme baru karean sejauh ini AS belum bisa membuktikan tuduhan yang ditujukan
kepada Osama bin Laden dalam serangan ke AS 11 September lalu, yang kini berada di
Afghanistan.

JOSHUA:
Seharusnya, penilaian A.Sumargono terhadap AS, "teror dan kolonialisme baru", didasarkan
pada arti istilah-istilah itu sendiri, yang timbul sebagai akibat dari tindakan AS cs.
Sayangnya, si A.Sumargono mengambil alasan "AS belum bisa membuktikan tuduhan yang
ditujukan kepada si Osama bin Laden" sebagai dasar penilaiannya! Jika kemampuan
intelektual seseorang hanya sampai pada "membuat penilaian berdasarkan alasan yang salah
kaprah", bagaimana dia bisa sampai ke "anggota Komisi I DPR atau berbagai posisi ketua,
seperti Ketua KISDI? Jika didasarkan pada "ketiadaan bukti", seharusnya tindakan AS
dinilai sebagai "melanggar hukum"! Masalahnya adalah, orang-orang sejenis A.Sumargono
ini, hanya pandai "menuntut bukti", tetapi mereka sebenarnya "tidak menghendaki adanya
bukti"! Jika AS diam, tuduhan "tanpa bukti" tetap mereka kumadangkan! Jika AS mengatakan
bahwa mereka sudah memperoleh bukti, orang-orang ini akan berkilah dengan alasan "itu
hanya sekedar retorika" saja, tanpa berusaha untuk "mendasari alasan penolakan mereka",
dengan bukti-bukti tandingan!

Bagaimanapun juga, sebagai orang Kristen Maluku, saya bersyukur bahwa di dalam segala
kelemahan dan kelebihannya, AS masih ada, dan mampu bersuara keras di dalam dunia ini!
Jika tidak, kami akan dilindas habis tanpa masalah, tanpa keadilan dan tanpa bisa
bersuara membela diri, oleh kebodohan si Ahmad Sumargono cs., yang tersebunyi di balik
topeng agama! Keberadaan AS ini sangat menggeramkan hati orang-orang seperti ini, sebab
mereka tidak bisa dengan leluasa menjalankan rencana jahadnya! Setelah Rusia terpecah-
belah, mereka sangat mendambakan agar AS juga terpecah, supaya mereka bebas mendirikan
"supremasi baru", yaitu "supremasi Islam" (klaim mereka), di dalam persekutuan dengan
Osama 'setan teror' Laden!

SOURCE: SATUNET; DATE: SENIN, 08/10/2001, 05:29 WIB
Terkait dengan serangan Minngu malam itu, AS juga dinilai kurang gentle, karena
Afghanistan yang miskin dan lemah itu dikeroyok oleh negara-negara besar. "Dalam hal ini
kekhawatiran AS sangat berlebihan," katanya menggambarkan ketakutan AS terhadap Taliban,
yang dianggap sebagai penyokong teroris internasional.

JOSHUA:
Di sini, tingkat kejujuran A.Sumargono terlihat sangat rendah! Kita tahu bahwa rakyat
Afganistan memang miskin dan lemah, tetapi "rezim Taliban itu kaya dari hasil perdagangan
Opium dan memiliki persenjataan serta menguasai teknik tempur khusus un-da medan seperti
wilayah Afganistan"! Di lain pihak, Jaffar UT menyatakan bahwa Taliban sendiri saja, akan
sanggup menghadapi AS! Kemana umat ini akan diarahkan? Jaffar bedalih bahwa "Taliban
kuat" untuk meloloskan dirinya, sementara si A.Sumargo bergaya memelas dengan menunjuk
warga Afganistan yg. untuk menghasut!?

A.Sumargono menilai bahwa AS melakukan "teror", tetapi dia mengklaim bahwa AS-lah yang
ketakutan! Jadi, siapa sebenarnya yang melakukan teror dan siapa yang menjadi korban
teror? Ternyata bukan cuma wajahnya yang berumput, tetapi otaknya juga!

SOURCE: SATUNET; DATE: SENIN, 08/10/2001, 05:29 WIB
Saat diminta tanggapannya atas sikap AS yang juga memberikan bantuan kemanusiaan kepada
warga sipil di Afghanistan, Sumargono menyatakan bahwa sikap AS itu ambivalen. Menurut
dia, meski AS memberikan bantuan kepada warga sipil, tapi AS tidak senang dengan
pemerintahan Islam di Afhanistan, yang selama ini AS dan Barat telah menganalogikan
terorisme dengan Islam.

JOSHUA:
Di sini, muncul sifat munafik A.Sumargono! Walaupun meneteskan air mata buayanya, sambil
menunjuk rakyat Muslim Afganistan yang sengsara, gerombolan Solidaritas Islam Sedunia,
KISDI, yang dipimpinnya, tidak sekalipun pernah meringankan beban hidup Muslim Afganistan
dengan sebungkus Mie Instan! Merasa ditampar oleh kenyataan bahwa AS juateru yang mendrop
bantuan kemanusiaan kepada Muslim Afganistan, A.Sumargono mulai meliuk ke arah Islam! Dia
menuduh AS sebagai pembenci Pemerintah Islam Afganistan, padahal yang memerintah adalah
"rezim Taliban" yang "tidak sah"! Jangankan AS dan negara-negara Barat, rezim Taliban
inipun hanya diakui oleh satu Negara Islam, yaitu Pakistan! Pemerintah Afganistan yang
sah tidak ada, apalagi Pemerintah Islam Afganistan? Orang-orang munafik seperti
A.Sumargono inilah, yang mengadopsi masalah terorisme Internasional sebagai masalah
Islam, lalu menuduh AS yang menyamakan terorisme Internasional dengan Islam, seolah-olah
AS tidak memiliki warganegara yang Muslim!

Berbicara tentang "kolonialisme baru"-nya A.Sumargono, bukan AS yang harus kita pandang,
tetapi rezim Taliban yang digempur AS! Erzim Taliban ini adalah salah satu contoh dari
"kolonialisme model baru", "kolonialisme Agama"!

SOURCE: SATUNET; DATE: SENIN, 08/10/2001, 05:29 WIB
Sumargono juga menilai serangan ke Afghanistan itu sebagai bentuk pelanggaran HAM dan
pembunuhan secara berencana. Ia mencontohkan bahwa tindakan AS yang melakukan tekanan ke
Afghanistan telah membuat rakyat negeri itu menderita dan hampir setiap hari ada rakyat
Afghanistan yang tewas.

JOSHUA:
Saya pikir, kemunafikan A.Sumargono sudah semakin menjadi-jadi dan terkesan kotor!
Sebelum 11 September sekalipun, rakyat Afganistan sudah sengsara karena lapar dan sakit
di dalam tenda-tenda pengungsian mereka! Jika AS dan PBB tidak turun tangan, sementara
A.Sumargono dan KISDI hanya mampu meraih fulus untuk "meneriakkan slogan solidaritas
Islam" yang kosong, pasti lebih dari satu Muslim Afganistan yang meninggal setiap
harinya! Bukannya merasa malu, A.Sunargono malah bertambah munafik!

SOURCE: SATUNET; DATE: SENIN, 08/10/2001, 05:29 WIB
Ketika ditanya soal seruan jihad dari kelompok Al Qaida yang dipimpin Osama bin Laden,
Sumargono menyebutkan serukan jihad adalah sesuatu yang wajar. Selama ini AS itu tak
terlepas dari Yahudi (Israel), sehingga dalam Islam Yahudi adalah satu kelompok yang
paling keras permusuhannya dengan Islam, sehingga upaya jihad melawan AS itu sama dengan
perlawanan Islam terhadap Yahudi.

JOSHUA:
Yang pengecut dan munafik itu sebenarnya si Osama 'setan teror' Laden dengan Al Qaidanya!
Mereka melakukan teror dengan menghatasnamakan Islam, supaya jika mereka harus berhadapan
dengan konsekwensi tindakan teror mereka, maka umat Islam sedunia akan bisa ditipu dan
dibakar untuk mati demi terorisme mereka!

Hanya orang sebodoh A.Sumargono yang bisa "mengadu agama dengan negara", persis seperti
dongeng "perang antara ikan dan kucing"! Bagaimana Islam bisa memerangi AS dan Israel
(Yahudi), sementara AS dan Israel memiliki warganegara yang Muslim? Walaupun yang
dimaksud dengan Yahudi adalah "agama", A.Sumargono masih terlihat bodoh, sebab "tidak
semua warganegara Israel, apalagi AS", yang beragama Yahudi!

SOURCE: SATUNET; DATE: SENIN, 08/10/2001, 05:29 WIB
Ia juga meminta semangat jihad di Indonesia tidak perlu dihalangi dan dibiarkan saja,
karena sikap itu sebagai wujud solidaritas Islam melawan Yahudi/AS.

JOSHUA:
Coba bayangkan bahwa "seorang anggota Komisi I DPR", tidak becus memisahkan masalah
Negara dan masalah Agama! Lalu, apa saja yang dia lakukan untuk menerima "uang rakyat"
sebagai upah "menjadi wakil rakyat"? Sesungguhnya, inilah salah satu sebab, mengapa
"Kerusuhan Maluku menjadi berlarut-larut"! Jika berbicara tentang Separatis (yang
sebenarnya tidak ada), Islam dinobatkan menjadi Pembela Integrasi, lalu ketika berbicara
tentang terorisme Internasional, Islam lagi yang digunakan sebagai alasan untuk menghasut
umat! Mengapa si bodoh ini bisa sampai ke DPR/MPR sana?

SOURCE: SATUNET; DATE: SENIN, 08/10/2001, 05:29 WIB
Namun terkait dengan aksi sweeping terhadap warga AS dan asing lainnya, Sumargono
menyatakan kurang setuju.

JOSHUA:
Yang ini juga adalah cerminan kemunafikan A.Sumargono! Jika Muslim yang disweeping,
katakanlah di Australia, dia mengutuk! Tetapi jika warga AS yang disweeping, oleh mereka
yang mengaku pembela Islam, dia memilih istilah yang paling halus, "kurang setuju", yang
dapat berarti "ada juga setujunya", biar sedikit! Itulah sebabnya, A.Sumargono tidak
berkomentar ketika aksi sweep ing itu dilakukan, tetapi lalu berpura-pura adil dan bijak,
ketika berkomentar tentang serangan AS ke Taliban!

SOURCE: SATUNET; DATE: SENIN, 08/10/2001, 05:29 WIB
Ia juga mendesak pemerintah Indonesia segera mengeluarkan pernyatan resmi terhadap aksi
militer AS ke Afghanistan untuk meredam gejolak di dalam negeri. Jika pernyataan resmi
itu tidak dikeluarkan, maka akan berbahaya karena akan timbul konflik baru antara
kelompok Islam dengan pemerintah. DPR, ujarnya, juga akan membahas masalah serangan
militer AS ke Afghanistan. (trm/*)

JOSHUA:
Jika kita membaca seluruh komentar A.Sumargono, kita bisa menebak, kira-kira apa "isi
pernyatan resmi Pemerintah RI" yang diinginkan A.Sumargono! Tetapi dia sendiri tidak akan
mengatakannya, sebab dia merasa tidak akan mampu menghadapi sanggahan terhadap usulannya!
Hal ini membuktikan bahwa "semua pernyataan A.Sumargono" di atas hanya berbobot "asal
bicara", dan dia sendiri tahu bahwa ucapannya "tidak memiliki kekuatan" apa-apa! Karena
itu, dia meliuk lagi ke Islam, untuk mencari dukungan atas pernyataan bodohnya, bahwa
akan timbul konflik antara Kelompok Islam dengan Pemerintah, "jika pernyataan A.Sumargono
tidak digubris"! Jika anda jeli, anda dapat menangkap "hasutan halus" dan "ancaman
tersamar" di dalam pernyataan A. Sumargono tersebut!

Ahmad Sumargono bisa sampai ke DPR/MPR hanya karena dia menggunakan Islam sebagai
"tunggangannya"! Karena itu, jika perlu, sepatunyapun diberi cap Islam, sama seperti dia
membawa semua masalah ke dalam Islam, seakan-akan dunia ini hanya ada Islam, dan
A.Sumargono adalah pemerhatinya! Silahkan periksa daftar "bakti nyata" dari KISDI
terhadap Muslim Indonesia, maupun Muslim Internasional, dan anda akan lihat bahwa mereka
bukan "pemberi", tetapi "penerima" (kasarnya penadah) dengan me nipu dan menghasut umat
Islam yang awam!

Salam Sejahtera!
JL.

    Source: geocities.com/baguala67