From: "Joshua Latupatti" joshualatupatti@hotmail.com
Date: Mon, 29 Oct 2001 09:52:09 +0000
Subject: [alifuru67] APAKAH NEGERI KAFIR, SORGA ORANG BERIMAN?

APAKAH NEGERI KAFIR, SORGA ORANG BERIMAN?
-----------------------------------------


Salam Sejahtera!

Saudara-saudara sebangsa,
Tulisan ini tidak bertujuan untuk meremehkan, menghina, ataupun mengecam siapa-siapa,
atau agama apapun, terutama Islam! Tujuan utama dari tulisan ini, kalau boleh disebut
begitu, adalah untuk "menerangi kenyataan" yang selalu ditutup-tutupi! Biarlah kenyataan
itu terlihat jelas oleh kaum awam yang selama ini dibodohi, ditipu, dan juga
dimanipulasi! Biarlah mereka sendiri yang menentukan, mana yang salah dan mana yang
benar, menurut kecerdasan dan pengertian yang mereka peroleh! Tulisan ini mungkin akan
berisikan banyak "kiasan" di sana-sini, yang saya pasang untuk memberikan tekanan lebih,
atau untuk menunjukkan segi kontradiksinya! Saya mohon maaf, jika ada yang sampai
tersinggung dengan bahasa tulisan ini! Sejujurnya jika ada yang tersinggung, artinya dia
masih memiliki "kepekaan untuk disinggung"! Dari situ, cobalah gunakan kepekaan itu untuk
mengerti apa yang saya ingin sampaikan, dan sedapatnya jangan biarkan rasa tersinggung
itu menguasai anda, sehingga saya terlihat sebagai musuh! Semua pihak akan turut
menentukan apakah tulisan ini berhasil atau tidak! Jika seorang Muslim menolak tulisan
ini hanya karena saya seorang Kristen, ataupun jika seorang Kristen menerima tulisan ini,
hanya karena saya seorang Kristen, maka tulisan saya sudah "gagal total"! Semoga tidak
demikian!

Saudara-saudara sebangsa,
Akhir-akhir ini, istilah-istilah "kafir" dan "beriman" sudah sangat mendominasi ucapan
dan pernyataan banyak tokoh dan kelompok terhadap tokoh atau kelompok lain. Yang paling
sering, atau malah yang "selalu" menggunakan kedua istilah tersebut, adalah tokoh atau
kelompok yang mengaku sebagai "yang beriman kepada Allah", atau "yang memiliki iman yang
benar"! Semua jenis kepercayaan atau iman "yang lain" dari yang mereka miliki, bukanlah
iman yang benar, dan para pemeluknya disebut "kafir"! Para tokoh atau kelompok yang
"mengaku beriman yang benar" tersebut, kemudia menjatuhkan vonis kepada yang disebut
"kafir", sebagai "kaum yang tidak disenangi Allah", "kaum tidak diberkati Allah", dan
malah "kaum dimusuhi dan dikutuk Allah"!

Pada mulanya, istilah "kafir" ini hanya terdengar santer disebut di beberapa negara
tertentu, seperti Iran di zaman Khomeini, sementara di Indonesia, istilah "kafir" disebut
secara diam-diam di dalam kalangan terbatas, dengan sasaran utama, warga Kristen!
Sekarang ini, entah karena "berkurangnya faktor tenggang rasa", atau karena "meningkatnya
rasa memiliki kuasa", istilah "kafir" itu sudah tidak menjadi barang yang tabu untuk
disebut di depan umum! "Orang-orang beriman" tersebut membagi dunia ini menjadi dua
bagian utama, yaitu "negara-negara Barat (AS, Inggris, Australia,dll) sebagai "negara-
negara kafir", dan "negara-negara Timur yang berpusat di Timur-Tengah (Arab, Afganistan,
Iran, Yaman), dll., sebagai negara-negara beriman"! Yang agak jarang disebut sebagai
"negara kafir" adalah Israel! Sebutan populer bagi Israel adalah "zionis" atau "Yahudi",
atau "zionis Yahudi"! Walaupun begitu, vonis atas Israel juga sederajat dengan vonis
mati, yaitu "bangsa yang sudah dikutuk Allah"!

Dengan berbekal istilah "kafir" ini, "orang-orang beriman" yang terdiri dari "para
politisi, Habib, Ustadz, dll", berkeliaran menabur apa yang mereka sebut sebagai
"kebencian Allah", yang bertumbuh dan berubah menjadi "kebencian umat Allah", terhadap
yang ":kafir"! Orang-orang kafir harus dimusuhi dan dibenci, jika ingin menjadi sahabat
Allah! Walaupun mereka juga adalah ciptaan Allah, namun mereka adalah "kekejian bagi
Allah", sehingga "yang melenyapkan orang kafir dari muka bumi Allah, akan diberkati oleh
Allah"! "Allah malah akan menolong orang beriman yang mau berjuang di jalan Allah, untuk
menghabisi para kafir"! Orang-orang kafir adalah "pembenci Allah yang akan selalu
berupaya untuk menindas dan menghancurkan umat Allah"! Karena itu, mereka harus
dibinasakan, "demi Allah"!

Sampai di sini, saya bukan sedang "berteori", tetapi mengatakan apa yang saya "alami
sendiri" di Ambon/Maluku! Sebelum anda mulai menyanggah yang saya tuliskan di atas,
kumpulkanlah "semua dakwah si Al Ustadz, Jaffar Umar Thalib untuk Ambon/ Maluku"! Bacalah
"dakwah-dakwah" tersebut sebagai "salah satu contoh" dari sekian banyak dakwah sejenis!
Sekarang, mari kita berpikir kritis, sementara hati kita dibiarkan terbuka!

Kita mulai dari Israel atau Yahudi, sebagai "bangsa yang telah dikutuk Allah"! Ketika
mereka "dikeroyok" oleh gabungan pasukan berimankan Allah", mereka bukannya dikalahkan
dan takluk, tetapi "memukul balik para pejuang di jalan Allah"! Bangsa "terkutuk"
(katanya!) ini malah "mempermalukan Allah di depan umum, dengan menguasai wilayah umat
Allah", hingga sekarang ini! Serangan teroris tak beradab atas WTC, diklaim sebagai
serangan terhadap "dominasi ekonomi-politik internasional oleh Yahudi"! Jika tragedi WTC
adalah "hukuman Allah atas Yahudi", "dimanakah Dia selama "perang 7-hari" sampai pada 11
Sep tember 2001?" Jika tragedi WTC adalah "hukuman Allah atas AS", maka "balasan AS
terhadap Teroris yang bersarang di Taliban adalah 'kesalahan Allah', sehingga umatNya-lah
yang harus menerima getah perbuatanNya"! Karena itu, "demo" seharusnya tidak ke Kedubes
AS, tetapi ke "Kedubes Sorga"!

Jangan lupa bahwa saya tidak sedang menghina siapa-siapa, atau merendahkan Agama Islam,
tetapi sedang "mengikuti alur logika orang-orang yang mengaku berimankan Allah", yang
mereka per lihatkan melalui pernyataan dan teori mereka terhadap "orang-orang kafir yang
dibenci, dimusuhi, dan dikutuk Allah"! Contoh lain yang akan kita lihat adalah AS!

AS disebut sebagai "setan" oleh Ayatolah Khomeini! Anehnya, si "wakil Allah di dunia",
yang merasa dirinya berhak memakai gelar "Rohullah" itu, "membeli senjata secara gelap
dari setan, untuk membunuh saudara seimannya di Irak"! Apakah memang benar bahwa Allah
diam-diam mengandalkan setan untuk membunuh umatNya sendiri? Setelah Uni Sovyet pecah,
satu-satunya negara "super power" (adidaya) yang masih bertahan adalah AS! Mengapa
"negara kafir" mampu menjadi negara terkuat di dunia, menjadi "polisi dunia", dan lalu
memamerkan "arogansi kekafirannya" (kata mereka yang beriman) di hadapan Allah dan
umatNya? Mengapa "negara kafir" ini begitu berlimpah " roti, susu dan madu", sementara
"sebagian besar umat Allah harus menjadi pengembara di gurun, menderita kelaparan dan
diserang penyakit, sehingga harus dibantu oleh "orang kafir"? Apakah Allah lagi mengalami
degradasi kekuatan dan kekurangan dana atau kesulitan transportasi untuk mendistribusikan
berkat bagi umatNya?

Ketika Allah "memberikan kemenangan" kepada PahlawanNya yang bernama "Taliban" (bukan
Mujahidin, sebab yang Mujahidin Afganistan adalah Aliansi Utara!) di dalam mengusir "kaum
kafir" asal Rusia dan membersihkan Afganistan dari kekejian Rusia, umatNya justeru
semakin sengsara, dan mengungsi kemana-mana! Anugerah kemenangan dari Allah kepada
Taliban, justeru membawa masalah bagi "orang kafir", yang terpanggil untuk meringankan
beban penderitaan umatNya sendiri! UmatNya yang lain sepertinya tidak cukup diajarkan
Allah untuk ikut prihatin ter hadap nasib sesama umat beriman!? Apakah memang benar bahwa
"Allah telah kehilangan Harga Diri, sehingga membiarkan, dan malah mengandalkan "orang-
orang kafir" untuk meringankan beban penderitan umatNya, sebagai akibat dari tolongan dan
anugerah kemenanganNya yang salah kaprah?

Sekarang coba kita tengok di dalam sini, di dalam negara Indonesia yang katanya memiliki
"jumlah umat Allah terbesar di dunia", dan "beberapa gelintir orang kafir"! Ketika
sebagian umatNya kelaparan dan sakit, segelintir "orang kafir" yang prihatin berusaha
untuk memperlihatkan kekafiran mereka di dalam bentuk "bantuan kemanusiaan" kepada umat
beriman yang membutuhkan, tanpa peduli bahwa umat beriman ini selalu didakwah untuk
mencurigai "orang kafir"! Akibatnya, mereka dituduh oleh sebagian "orang beriman",
sebagai "hanya mencari dalih untuk mengkafirkan umat Allah"! Penuduh tersebut adalah
mereka-mereka yang lagi mati-matian menyatakan keprihatinan mereka terhadap sesama umat
Allah, melalui berbagai "forum pembela umat", "laskar pembela umat", "forum solidaritas
umat", walaupun "tangan mereka tidak menggenggam sepotong singkong atau sekerat tempe
untuk dibagikan"! Bukankah "banjir sudah berulang kali mendera umat Allah, tepat di depan
batang hidung mereka di Jawa Tengah dan Jawa Barat"? Inipun baru satiu dari sekian contoh
yang bisa kita petik!

Mereka-mereka ini mati-matian berusaha menjadi "sahabat Allah" dengan menyingkirkan
"orang kafir"! Karena "segelintir orang kafir" ini terlalu berbahaya bagi "umat Allah
terbanyak di dunia". maka "kekafiran harus dienyahkan"! Lalu mulailah kita mencatat dari
sekian sampai ribuan Rumah Gereja yang dirusak, dijarah dan dibakar, untuk menyenangkan
hati Allah! Orang-orang kafir di Maluku, Poso dan lain-lain daerah difitnah, dirusuhi,
dijarah, di bunuh dan diusir dari "tanah leluhur mereka", karena "tanah itu adalah
pemberian Allah bagi umatNya" (kata mereka)! Mengapa Allah begitu ketakutan terhadap
"segelintir kafir", sementara Dia memiliki dukungan umat terbanyak di dunia"? Bagaiman
bisa, jika umatNya diajarkan untuk "menghadapi segala tantangan hidup dalam iman dan
kepasrahan penuh kepadaNya", sementara Allah yang "maha Perkasa" sendiri tidak punya rasa
"percaya diri" untuk menghadapi tantangan dan bersaing secara sehat dengan "segelintir
kafir"? Apakah Allah yang "maha Kaya", telah kehabisan sumber hidup bagi umatNya,
sehingga "tanah dan milik orang kafir"-pun dihalalkanNya?

Akhir-akhir ini, Indonesia dibuat sakit kepala oleh imigran gelap dari "negara-negara
beriman", seperti Afganistan, Iran dan Irak!!! Umat Allah yang menderita ini menjadikan
Indonesia sebagai pela buhan transit gelap, sebelum meneruskan pengembaraan mereka,
menuju "negeri impian"! Begitu berharganya "negeri impian" itu, sehingga ada yang
bertekad untuk "lebih baik mati, daripada kembali ke negeri asal mereka, "negeri umat
beriman"! Para imigran gelap yang "berimankan Allah" ini, lalu menuju ke kantor PBB untuk
menuntut agar UNHCR memperhatikan kesengsaraan mereka! Tidak seorangpun dari "imigran
beriman" ini, yang "merasa perlu untuk menggantungkan impian mereka pada "persekutuan
internasional negara-negara yang berimankan Allah", seperti OKI! Saya terpana ketika
melihat spanduk mereka yang bertuliskan "negeri impian" yang mereka tujui! Di sana tidak
terdapat satupun nama "negara beriman", walaupun cukup tekenal dengan kekayaan dan
kemakmuran mereka, seperti Brunai Darusallam" atau "Malaysia"! Yang ada di sana cuma
"negara-negara kafir", seperti Australia, Belanda, Kanada, dan bahkan AS, yang saat ini
lagi gencar-gencar "dituduh" oleh berbagai "forum pembela umat", "laskar pembela umat"
dan "badan solidaritas umat", sebagai "negara kafir pembenci umat Allah"!

"Mengapa negara-negara kafir yang dibenci Allah itu itu, justeru bisa menjadi Sorga yang
diimpikan orang beriman yang dikasihi Allah"? Mengapakah si "Al Ustadz yang katanya
suruhan Allah", tidak segera "mendakwahi umat Allah yang rindu negeri kafir" itu, dengan
"dakwahnya yang berapi-api tentang musuh Allah yang harus dilaknati"? Mengapa si Jaffar
Umar Thalib", yang digelari "Al Ustadz", sekarang cuma biasa manggut-manggut sementara
sesama umat berimannya memelas kepada PBB yang "di Maluku disebutnya sebagai PBB-
Kristen", atau "PBB-Kafir"? Dimanakah semangat jihad FPI yang menyala-nyala terhadap
"negara kafir", ketika sebagian umat Allah malah "bersedia mati demi negeri kafir"
tersebut? Kemanakah "solidaritas KISDI" ditunjukkan, ketika sesama umat Allah berteriak
memaksa "orang kafir" untuk menerima mereka? Apakah tingkat "solidaritas KISDI" hanya di
bawah tali celana, sehingga tidak becus menggalang "solidaritas umat beriman sedunia"
agar "umat Allah tidak mempermalukan iman mere ka dengan memelas kepada "orang kafir"?
Yang paling krusial, "Mengapa Allah membiarkan Harga DiriNya melorot di hadapan "orang
kafir" dengan menelantarkan begitu banyak "umat yang dikasihiNya"

Apakah memang benar bahwa, "NEGERI KAFIR ADALAH SORGA ORANG BERIMAN? Kenyataannya begitu,
tetapi mengapa? Gunakanlah akal sehat dan nurani kemanusiaan anugerah Allah yg. ada pada
anda, sehingga ketika anda dihadapkan dengan kedua istilah, "kafir" dan "beriman", anda
mampu mengatakan kepada diri anda, "yang mana itu, yang mana"!

Salam Sejahtera!
JL.

    Source: geocities.com/baguala67